Tayangkan jasad korban AirAsia, tvOne dikecam bertubi-tubi
Merdeka.com - tvOne kembali dikecam publik. Kali ini bukan lantaran pemberitaan politik, tetapi soal penayangan jasad korban pesawat AirAsia QZ8501 tanpa sensor, sehingga membuat keluarga korban histeris dan beberapa jatuh pingsan.
Pembawa berita tvOne sebenarnya sudah meminta maaf karena telah menayangkan jasad yang nyaris telanjang tersebut. Namun, hal itu tidak juga meredam kritik publik karena tayangan tersebut kadung membuat histeris keluarga korban. Terlebih, tayangan itu diputar berulang-ulang, meski akhirnya gambar disensor dengan dibuat kabur (blur).
Berikut kecaman terhadap televisi milik keluarga Bakrie atas penayangan jasad korban tersebut:
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Apa yang membuat Batik Air menyampaikan permintaan maaf? Batik Air menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Batik Air akhirnya memberikan penjelasan terkait video viral yang menunjukkan kepanikan penumpang di pesawat rute Makassar ke Jakarta, beberapa waktu lalu.
KPI kecam praktik jurnalistik tak bertanggung jawab
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengkritik tayangan televisi yang mempertontonkan gambar mengapungnya jasad korban AirAsia QZ8501 di perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Menurut KPI, hal tersebut tidak mengindahkan kode etik jurnalistik.
"Terkait dengan ditemukannya pesawat AirAsia QZ8501 KPI menilai terdapat televisi yang terlihat meliput menampilkan korban jenazah secara close-up hal ini jelas melanggar prinsip-prinsip jurnalistik, kaidah kesopanan dan kaidah-kaidah yang berlaku di negeri ini," kata Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Bidang Pengawasan Isi Siaran, Agatha Lily, saat dihubungi merdeka.com, Selasa (30/12).
"KPI mengecam praktik-praktik jurnalistik yang tidak bertanggung jawab tersebut," ujarnya.
Agatha mengatakan, tayangan seperti itu telah telah mengabaikan prinsip-prinsip jurnalistik rasa empati dan nilai-nilai kemanusiaan. KPI menilai sebuah lembaga penyiaran tak layak menyiarkan demikian.
"Lembaga penyiaran seharusnya memiliki sensitivitas dan kepekaan terhadap keluarga korban yang tengah berduka dengan tidak mengeksploitasi gambar-gambar tersebut hanya mengejar tayangan dengan dalih mengejar berita eksklusivitas dan nilai penyiaran tinggi," kata dia.
Sejauh ini, kata Agatha, laporan dari masyarakat mengenai televisi yang memberikan tayangan tersebut adalah tvOne. Namun tak menutup kemungkinan sejumlah televisi lain menyusul masuk ke meja pemantauan KPI.
"KPI juga melakukan pemantauan secara real time mengenai proses peliputan yang dilakukan sejumlah televisi. Sejauh ini dari laporan masyarakat yang diterima oleh KPI salah satu televisi tersebut adalah tvOne," katanya.
KPI kaji sanksi untuk tvOne
Mendapat laporan dari masyarakat soal tayangan tvOne yang menyorot jasad korban AirAsia QZ8501, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tidak tinggal diam. Lembaga publik itu segera menyusun langkah memproses laporan pengaduan tersebut.
Komisioner KPI Bidang Pengawasan Isi Siaran, Agatha Lily, di Jakarta, Selasa (30/12) kemarin mengatakan tidak tertutup kemungkinan pihaknya akan menjatuhkan sanksi kepada pihak televisi swasta tersebut.
"KPI masih mengkaji sejumlah laporan masyarakat mengenai televisi yang menampilkan gambar-gambar yang diduga korban pesawat AirAsia QZ8501 tersebut," ujar Agatha saat dihubungi merdeka.com, Selasa (30/12).
Media asing sindir tvOne tayangkan jasad mengapung
Sejumlah kritik dilayangkan kepada tvOne karena telah menayangkan jasad korban pesawat AirAsia QZ 8501 yang jatuh di sekitar perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Tidak hanya di media sosial dan media lokal, media asing juga ikut menyindir tayangan televisi milik keluarga Bakrie tersebut.
Dalam laporannya, time.com, Selasa (30/12) menurunkan judul 'Keluarga korban AirAsia syok ketika televisi Indonesia tayangkan gambar jasad mengapung'. Media siber itu memang tidak menyebutkan langsung nama tvOne, namun diketahui televisi itu satu-satunya yang menayangkan siaran langsung jenazah mengambang tanpa sensor.
Disebutkan time.com, ketika info grafis gambar jasad ditayangkan oleh televisi yang berada di ruang tunggu Crisis Center Bandara Juanda, puluhan keluarga korban tiba-tiba meledak dan meratap histeris.
Setelah penayangan itu, pembawa berita tvOne langsung meminta maaf atas penayangan gambar sesosok jenazah yang nyaris telanjang itu.Â
Netizen ikut mengecam tvOne tayangkan jasad mengapung
Meskipun pembawa berita tvOne langsung meminta maaf atas penayangan jenazah korban AirAsia QZ8501 yang mengapung, hal tersebut tidak menyurutkan kecaman publik melalui media sosial. Misalnya saja di Twitter.
"tvone gendeng mayat ngambang ditayang tanpa sensor kasian keluarga korban," kicau akun  @andrisaubani.Â
Akun @GitaAqsho mengeluarkan pernyataan yang tak kalah kerasnya dalam bahasa Inggris. Â "TVOne just broadcasted a naked body floating, suspected a victim of QZ8501 and then zoomed-in the reaction of the families, cruelty!" kicaunya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah seorang jurnalis bernama Rico Sempurna Pasaribu di Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara terbakar.
Baca SelengkapnyaPembantaian terhadap umat Muslim ini terjadi saat ayah PM Thailand berkuasa.
Baca SelengkapnyaDaftar wartawan di Indonesia yang tewas dibunuh usai meliput kasus sensitif.
Baca SelengkapnyaSepuluh orang tewas dalam insiden mengerikan kecelakaan pesawat jet di Selangor Malaysia. Delapan penumpang di dalam pesawat dan dua orang di darat ikut tewas.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi usai sidang vonis SYL di PN Tipikor
Baca SelengkapnyaMenurut Maruli, apa yang dilakukan prajurit TNI itu tergolong jahat.
Baca SelengkapnyaAksi arogan bodyguard Atta Halilintar-Aurel Hermansyah terhadap para wartawan menjadi sorotan publik.
Baca SelengkapnyaSebuah video beredar di media sosial WhatsApp adanya tiga orang berseragam loreng hijau yang terlihat mencekik hingga menampar wajah supir mobil.
Baca SelengkapnyaKadispenad, Brigjen TNI Hamim Tohari juga mengimbau kepada masyarakat agar hati-hati dalam menerima segala informasi.
Baca Selengkapnya"Trail by the press dari orangnya bukan medianya. Orang ini ngomong, inisialnya G,” ujar Suharyono
Baca SelengkapnyaNurhadi mendapat intimidasi, ditantang berkelahi bahkan hingga diminta untuk menghapus gambar rekaman hasil liputan.
Baca SelengkapnyaTerkait dugaan keterlibatan anggota TNI, KSP juga belum bisa berkomentar lebih jauh.
Baca Selengkapnya