Tb Hasanuddin: Protes Singapura masalah sepele
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin berharap pemerintah Indonesia tidak terlalu berlebihan menanggapi protes KRI Usman Harun yang dilayangkan negara Singapura.
Menurut Hasanuddin, pemberian nama kapal tersebut merupakan kedaulatan Pemerintah Indonesia yang tidak dapat diganggu gugat.
"Persoalan kapal Usman Harun itu persoalan intern dan kedaulatan bangsa Indonesia dalam memutuskan sebagai pahlawan Indonesia. Itu sudah selesai," tegas Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/2).
-
Apa yang dimaksud dengan kemerdekaan Indonesia? Kemerdekaan Indonesia yang diraih melalui perjuangan dan pengorbanan para pahlawan merupakan momen bersejarah yang patut kita syukuri dan rayakan.
-
Kenapa Singapura dipilih? Pasalnya, ia akan mengadakan konser selama 6 hari di Singapura. Pertanyaannya, mengapa hanya Singapura?
-
Siapa yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Siapa yang mendukung keselamatan pelayaran Indonesia? PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) sebagai induk holding BUMN Jasa Survei atau IDSurvey, mendukung keselamatan pelayaran Tanah Air, khususnya bagi kapal-kapal niaga berbendera Indonesia.
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Apa makna utama dari kemerdekaan bagi bangsa Indonesia? 'Kemerdekaan adalah fondasi kekuatan bangsa kita. Selamat Hari Kemerdekaan 17 Agustus!'
Politisi PDIP itu meminta agar keberatan Singapura tidak disikapi secara berlebihan dengan pernyataan-pernyataan yang keras. Di sisi lain, dia justru menduga jika ada masalah internal di negara Singapura yang tidak ada sangkut pautnya dengan Indonesia.
"Jangan kita menuruti kemauan mereka. Kalau ditanggapi maka akan berlarut-larut. Ini persoalan sepele," jelas Hasanuddin.
Padahal, lanjut Hasanuddin, pemerintah Singapura kala itu memberikan apresiasi terhadap pahlawan Indonesia Usman dan Harun. "Bahkan tahun 73-an, perdana menteri mereka memberikan karangan bunga terhadap pusara Usman dan Harun," tutupnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menolak mediasi yang diinisasi pimpinan pusat Asosiasi Pemerintah Desa Serluruh Indonesia (Apdesi)
Baca SelengkapnyaRocky menilai Megawati melihat kejadian Hasto tersangka hanyalah angin sepoi-sepoi saja
Baca SelengkapnyaKaesang tidak merespons spanduk yang menyerang kakaknya itu dengan serius.
Baca SelengkapnyaTim hukum Said Didu menilai tidak ada korelasi antara pernyataan Said Didu dengan pelapor Maskota.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP menyinggung soal pihak-pihak tertentu yang berupaya mengubah kedaulatan menjadi sebuah ‘kerajaan’.
Baca SelengkapnyaSelama ini, Bung Karno identik dengan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Indonesia masih mewarisi semangat kolonial dalam sektor hukum.
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaKemenkumham mengatakan pendaftaran logo Timnas sudah sesuai ketentuan hukum
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Said Abdullah menegaskan, kasus yang menjerat Harun Masiku (HM) tidak ada kaitannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaKomarudin Watubun sempat memerintahkan Satgas PDIP agar mengawal pemeriksaan Hasto di Polda Metro Jaya, Rabu (5/6).
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, mengaku tidak mengetahui soal adanya spanduk sindiran terhadap Gibran
Baca Selengkapnya