TB Hasanuddin: Rakyat Jabar harus makan dari produksi sendiri
Merdeka.com - Bakal calon Gubernur Jawa Barat Tubagus Hasanuddin atau Kang Hasan berjanji akan meningkatkan ekonomi kerakyatan yang ada di Jawa Barat. Menurutnya, harga bahan pokok harus kebeli oleh rakyat Jawa Barat.
Salah satunya, kata dia, melalui peningkatan produktifitas pangan seperti beras. Sehingga, lanjutnya, kedaulatan pangan di Jawa Barat bisa terwujud
Kang Hasan menambahkan, kebijakan Impor yang selama ini dilakukan perlu dipertimbangkan kembali mengingat potensi besar yang dimiliki Jawa Barat akan mampu mewujudkan swasembada pangan. Selain itu, serta kesejahteraan masyarakatnya pun terjamin.
-
Kenapa swasembada pangan penting bagi Indonesia? 'Kita harus jamin kemampuan kita memberi makan rakyat kita sendiri,' ucap Prabowo kepada para pembantunya itu.
-
Kenapa kemandirian pangan dinilai penting? Kemandirian pangan dinilai penting untuk kedaulatan bangsa di tengah ketegangan geopolitik dunia.
-
Bagaimana cara Mentan mendorong swasembada pangan? Tak cuma traktor, sebuah drone berukuran besar tengah disiapkan lepas landas. Sebuah tabung putih diletakkan di badan bagian atas pesawat nirawak itu.Seorang pemuda yang memegang sebuah remote control segera menerbangkan drone menuju areal persawahan. Melintasi seorang petani yang tengah membajak sawah memakai traktor mesin.
-
Siapa yang dorong pangan mandiri? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong HUT ke 78 RI menjadi semangat dalam membangun pertanian yang berdaulat pangan.
-
Mengapa Said Abdullah menganggap impor pangan dan energi sebagai masalah penting? Padahal menurut Said, keduanya adalah hal pokok yang menyangkut ketahanan, dan Said mencatat selama periode 2014-2023 defisit perdagangan internasional pada sektor pertanian sangat besar.
-
Bagaimana Said Abdullah menilai solusi untuk masalah impor pangan dan energi? Said menilai untuk menghadapi persoalan ini tidak mudah. Pemerintahan Prabowo kata dia perlu melibatkan berbagai kepentingan ekonomi politik nasional dan internasional.
"Produksi beras harus ditingkatkan, rakyat Jawa Barat harus makan dari produksi sendiri, kalau bisa beras impor di pertimbangkan ulang karena berpengaruh terhadap pasar dan kesejahteraan petani," ujar Kang Hasan usai melakukan blusukan ke Pasar Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Jumat (19/1).
Kabupaten Majalengka merupakan salah satu daerah produktif di Jawa Barat, dimana produksi beras bisa mencapai 750 ribu ton per tahun yang melebihi kebutuhan masyarakat Majalengka per tahunnya. Selama berada di Pasar, Kang Hasan menyusuri jalan sempit dan dikerubuni pedagang untuk diminta berfoto bersama.
Salah satu pedagang yang enggan disebutkan namanya mengaku bahagia karena bisa bertemu langsung calon Pemimpin Jawa Barat. "Alhamdulillah ada calon Gubernur ke sini (pasar) semoga sukses ya pak," tuturnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta daerah di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur mempersiapkan diri untuk menyokong kebutuhan pangan di IKN.
Baca SelengkapnyaLangkah ini setelah mempertimbangkan produksi dalam negeti masih mencukupi terhadap kebutuhan.
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto secara konsisten menyuarakan agar Indonesia bisa swasembada pangan, meski dalam realisasinya hal itu sulit.
Baca SelengkapnyaSaid menilai perlu bagi pemerintah agar fokus terhadap program kemandirian pangan
Baca SelengkapnyaPenyerapan produk lokal oleh BUMN ini sejalan dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Baca SelengkapnyaAnggota DPR RI, Herman Khaeron, menegaskan pentingnya diversifikasi dan kedaulatan pangan untuk membangun kemandirian pangan.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
Baca SelengkapnyaTarget ini seiring pemerintah menjamin tidak melakukan impor beberapa komoditas pangan di tahun 2025.
Baca SelengkapnyaGibran menduga Mahfud agak ngambek atau kesal dengan pertanyaan Gibran sebelumnya yang Mahfud tidak bisa jawab.
Baca Selengkapnya