Tebar jaring, nelayan malah temukan mayat mengapung
Merdeka.com - Di tengah cuaca ekstrem dan gelombang tinggi di selat Bali, tiga nelayan di Jembrana ini nekat melaut. Alhasil bukannya ikan yang didapat jaringnya, tetapi sosok mayat diduga warga negara asing.
Awalnya mereka berangkat melaut dari perairan Yehleh, Desa Pengragoan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana sekitar pukul 07.00 WITA. Saat akan tebar jaring di tengah laut, awalnya mengira sebatang kayu. Namun begitu akan didekati dan hendak singkirkan, ternyata sosok mayat yang sudah membusuk.
Ketiga nelayan itu Agus Haryanto (39), Juhri (47) dan Lukman Hadi (38) warga Jembrana. Mereka berusaha mengevakuasi mayat namun gagal karena terlalu berat. Akhirnya mayat itu diikat dengan menggunakan jaring dan diberi tanda pelampung. Untuk selanjutnya mereka menepi untuk menyampaikan ada temuan mayat ke Polsek Pekutatan.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Bagaimana mayat tersebut ditemukan? Awalnya pekerja bangunan yang sedang membongkar taman kosong di sebuah ruko menemukan karung goni yang sebagian tertanam di dalam tanah. Tetapi saat ditarik dari posisinya ternyata berisi tulang belulang diduga kepala manusia.
-
Bagaimana mayat itu ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Dimana nelayan menemukan hewan laut itu? Hewan laut aneh dan misterius ini tidak sengaja ditangkap kapal nelayan Jepang; Zuiyo Maru yang sedang berlayar disebelah timur Christchurch, Selandia Baru.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Kapolsek Pekutatan Kompol KS Yoga dikonfirmasi membenarkan pihaknya menerima laporan dari tiga orang nelayan yang melaporkan telah menemukan mayat mengapung di tengah laut Yehleh, Desa Pengeragoan. Terhadap laporan tersebut pihaknya langsung menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan Polres Jembrana dan Basarnas Jembrana untuk melakukan evakuasi terhadap mayat tersebut.
"Dari laporan yang kami terima mayat tersebut diduga orang asing berjenis kelamin laki-laki dengan ciri-ciri mengenakan jam tangan merek swatch dan gelang kney hitam," terang KS Yoga, Sabtu (5/8).
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaHingga kini, polisi masih melakukan pemeriksaan identitas korban.
Baca SelengkapnyaMayat tersebut pertama kali ditemukan oleh salah seorang karyawan SPBU.
Baca SelengkapnyaPihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait penemuan mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaSetelah dibawa ke rumah sakit dan diperiksa, kondisi orok bayi begitu mengenaskan. Selain tak bernyawa, beberapa bagian tubuhnya mengalami luka parah.
Baca Selengkapnyatubuh La Ode Harupin yang terapung dengan kondisi sudah meninggal usai diterkam buaya
Baca SelengkapnyaJasad korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Kasus ini sedang dalam tahap penyelidikan.
Baca Selengkapnya