Tebet, dahulu dan kini
Merdeka.com - Kasus pembunuhan Deudeuh Alfisahrin, wanita yang menjajakan dirinya via online bikin geger. Janda beranak satu yang masih muda dan cantik tersebut ditemukan sudah tak bernyawa di kosnya di daerah Tebet, Jakarta Selatan.
Setelah kasus pembunuhan ini terungkap, warga sekitar pun terbelalak. Ternyata kawasan permukiman tersebut kerap dijadikan sebagai tempat untuk transaksi mesum. Kawasan Tebet pun kian 'dicap' sebagai kawasan yang banyak tempat 'maksiat'.
Selama ini, di Tebet memang banyak tempat-tempat hiburan malam. Selain tempat karaoke, tempat nongkrong anak muda, di kawasan ini juga menjamur tempat pijat, baik pijat beneran, atau pun pijat plus-plus yang berkedok pijat kesehatan.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Dimana pembunuhan terjadi? Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
-
Dimana bangunan rahasia itu ditemukan? Struktur bangunan berbentuk L ini ditemukan tersembunyi di bawah pasir Pemakaman Barat, Piramida Giza.
-
Dimana penggeledahan dilakukan? 'Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero),' kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
Tapi ternyata, tak cuma saat ini saja Tebet menjadi kawasan 'begituan'. Dulu kala, Tebet ternyata juga tempat para selingkuhan.
Tebet sebagai nama tempat sudah ada sejak zaman Belanda. Ketika VOC (Kongsi Dagang Belanda) mulai menguasai Hindia Belanda awal abad ke-16, Tebet dijadikan kawasan penampungan hujan sekaligus resapan air. Sebab, daerah ini lebih rendah ketimbang wilayah sekitarnya.
Menurut Rachmat Ruchiyat, penulis buku Asal-Usul Nama Tempat di Jakarta, Tebet berasal dari bahasa sunda kuno 'Tebat' atau 'Tebet', berarti rawa. "Pada 1940-an, memang (Tebet) masih berbentuk rawa, belum menjadi permukiman, ujar Rahmat saat dihubungi merdeka.com, kemarin siang.
Cerita Rachmat senada dengan hasil penelitian J.J. Rizal. Kawasan Tebet setelah penggusuran itu memang sudah disiapkan sebagai lokasi permukiman layak, ujar Rizal. Dia mengungkapkan banyak korban gusuran di Senayan menjadi orang kaya baru.
Namun ia tidak tahu berapa harga per meter yang dibayar oleh pemerintah. Seperti kebiasaan saat itu, masyarakat Betawi menyimpan uang hasil gusuran itu di dalam kotak kayu, bahkan karung. Mereka belum percaya terhadap bank.
Kebiasaan itu memunculkan masalah. Lokasi permukiman yang akan ditempati, yakni Tebet, menjadi incaran para pencuri. Mereka menyasar para korban gusuran itu. Karena itulah, menurut Rizal, banyak warga Betawi berpikir ulang buat bermukim di Tebet. Ada yang pindah ke Depok hingga Bogor. Sedangkan tanah pengganti yang didapatkan rata-rata dijual atau disewakan.
Dari situlah Tebet menjadi kawasan multi etnis, tidak hanya dihuni penduduk Betawi. Lantaran letaknya strategis, pelan-pelan Tebet menjadi kawasan permukiman mahal seperti saat ini.
Menurut Rizal, Tebet juga menjadi lokasi favorit kedua setelah Kebayoran Baru buat menyembunyikan selingkuhan mereka. Wajar saja, saat itu banyak orang kaya baru. "Masak, istri kedua mau taruh di Menteng, mahal kan," kata Rizal.
Kini, Tebet bergeliat menjadi kawasan hiburan layaknya Kemang. Berbagai tempat hiburan ada di sana, mulai hiburan keluarga, anak muda, hingga 'hiburan' khusus untuk orang dewasa.
Merdeka.com dalam tematik kali ini akan mengangkat tentang Tebet, sebuah kawasan di Jakarta Selatan yang kini jadi perhatian publik lantaran kasus pembunuhan Deudeuh. Dulu dan kini, apakah Tebet tetap sama? Silakan membaca.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gemerlap kota Las Vegas ternyata ada di Indonesia. Lokasi berada di gang sempit di Jakarta dan sempat menjadi favorit orang kalangan atas Belanda & Tionghoa.
Baca SelengkapnyaPenetapan cagar budaya Betawi di Condet sendiri sebelumnya dilakukan oleh Gubernur Ali Sadikin.
Baca SelengkapnyaSemua tahu, sejak dulu Jakarta gudangnya tempat nongkrong. Buat anak 90'an, tempat nongkrong ini hits. Meski seiring perkembangan zaman, mulai hilang.
Baca SelengkapnyaRuang tamu, pekarangan, hingga sejumlah ruangan di dalamnya nampak begitu luas.
Baca SelengkapnyaSituasi Blok G nampak sepi dan kosong. Lantai tersebut tampak seperti gedung terbengkalai.
Baca SelengkapnyaPecinta sinetron tanah air pasti tidak asing dengan rumah merah Genta Buana, Lewat TikTok, @afdhalyusmann membeberkan transformasi dramatis rumah ini.
Baca SelengkapnyaPesona Ibukota Jakarta sudah tersaji sejak dahulu kala. Meski sudah banyak perubahan saat ini, namun suasana klasik zaman dulu mampu membangkitkan nostalgia
Baca SelengkapnyaPenampakan rumah terbengkalai di Semarang yang dulu pernah dipakai untuk judi.
Baca SelengkapnyaJi Lak Keng atau Jilakeng kerap kali disebut-sebut sebagai ‘Las Vegas-nya Batavia’ karena menjadi tempat hiburan dan prostitusi teramai di Batavia.
Baca SelengkapnyaKawasan ini dulunya tempat perjudian dan terkenal dengan kehidupan yang hedon serta penuh kemewahan.
Baca Selengkapnya