Tebet, konon dulu tempat para selingkuhan ngumpet
Merdeka.com - Munculnya Tebet sebagai permukiman padat tidak bisa lepas dari keputusan pemerintah membangun kawasan Senayan sebagai pusat kegiatan olahraga pada 1959. Kompleks ini dibangun lantaran Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah Asian Games keempat pada 1962, setelah empat tahun sebelumnya digelar di Tokyo, Jepang.
Ada beberapa desa dipindahkan saat itu, termasuk kampung Senayan dan Kebon Baru. Itu adalah penggusuran pertama terhadap rakyat setelah merdeka, ujar kata peneliti sejarah Jakarta, J.J. Rizal, kepada merdeka.com, beberapa waktu lalu.
Perhelatan akbar itu pun berlangsung, diikuti sekitar 2.700 atlet dari 51 negara. Sejumlah negara disponsori India memboikot pesta olahraga itu lantaran Indonesia tidak mengundang Taiwan dan Israel. Alhasil, nama kejuaraan itu diganti Pesta Olahraga Negara-negara berkembang (Ganefo).
-
Dimana sepasang kekasih ditemukan? Makam ini awalnya digali pada 2020 di Kota Datong, Provinsi Shanxi, China utara.
-
Siapa yang biasanya jadi target selingkuhan? Contohnya, apabila pasanganmu secara tiba-tiba mulai memperhatikan penampilan dengan lebih serius, seperti berdandan lebih rapi, menggunakan parfum yang berbeda, atau mengubah gaya rambut tanpa alasan yang jelas, ini bisa jadi indikasi bahwa mereka ingin terlihat menarik di mata orang lain.
-
Teras belakang cocok di mana? Desain ini sangat cocok bagi Anda yang memiliki lahan kosong di belakang rumah, tepatnya di samping dapur dan area jemuran.
-
Gimana cara pasangan ngumpetin selingkuhan? Mereka mungkin lebih menjaga ponselnya, sering kali mematikan perangkat saat bersamamu, atau bahkan tidak mengizinkanmu melihat layar ponselnya.
-
Dimana penggeledahan dilakukan? 'Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero),' kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Siapa yang diduga selingkuh? 'Ya itu, Kata teman aku sih dia (Azizah Salsha) pernah ketemuan (dengan Salim Nauderer) di apartemennnya, aku nggak tahu kalau dia masih sewa apartemen dulu ya kak. Cuma katanya sih gitu,' ujar Pratama Arhan, dilansir via akun instagram budepji.
Pemerintah tidak mengundang Taiwan karena saat itu Presiden Soekarno beralinasi dengan kubu komunis. Sedangkan alasan tidak mengajak Israel lantaran negara Zionis itu masih menjajah bangsa Palestina.
Awalnya, panitia memilih Sunter sebagai lokasi pembangunan kompleks olahraga buat pelaksanaan Ganefo lantaran kawasan itu belum banyak penghuni. Soekarno menolak gagasan itu sebab jalan ke arah sana belum memadai.
Setelah mempelajari sejumlah tempat, akhirnya Soekarno dan panitia sepakat menunjuk Senayan. Selain bakal dibangun kompleks olahraga, daerah ini juga bakal menjadi taman kota.
Tentu saja perlu areal sangat luas buat mendirikan pusat kegiatan olahraga. Karena itu, Presiden Soekarno memerintahkan pembebasan lahan seluas 360 hektare.
Kawasan Senayan yang rimbun dan ditempati suku Betawi akhirnya dipindah ke tempat yang disediakan pemerintah, yakni Tebet. Banyak tidak tahu bedol desa itu juga dengan intimidasi tidak sepenuhnya kerelaan penduduk saat itu, ujar pendiri penerbit Komunitas Bambu itu.
Tebet sebagai nama tempat sudah ada sejak zaman Belanda. Ketika VOC (Kongsi Dagang Belanda) mulai menguasai Hindia Belanda awal abad ke-16, Tebet dijadikan kawasan penampungan hujan sekaligus resapan air. Sebab, daerah ini lebih rendah ketimbang wilayah sekitarnya.
Menurut Rachmat Ruchiyat, penulis buku Asal-Usul Nama Tempat di Jakarta, Tebet berasal dari bahasa sunda kuno 'Tebat' atau 'Tebet', berarti rawa. "Pada 1940-an, memang (Tebet) masih berbentuk rawa, belum menjadi permukiman, ujar Rahmat saat dihubungi merdeka.com, kemarin siang.
Lelaki 80-an tahun ini masih ingat kawasan Tebet menjadi permukiman ketika ada penggusuran penduduk dari kawasan Slipi, Senayan, Kebon Kelapa, dan beberapa kampung lainnya. Bedol desa itu karena pembangunan Stadion Gelora Bung Karno pada 1959-1961. Tebet pun dikeringkan sehingga bisa dihuni.
Cerita Rachmat senada dengan hasil penelitian J.J. Rizal. Kawasan Tebet setelah penggusuran itu memang sudah disiapkan sebagai lokasi permukiman layak, ujar Rizal. Dia mengungkapkan banyak korban gusuran di Senayan menjadi orang kaya baru.
Namun ia tidak tahu berapa harga per meter yang dibayar oleh pemerintah. Seperti kebiasaan saat itu, masyarakat Betawi menyimpan uang hasil gusuran itu di dalam kotak kayu, bahkan karung. Mereka belum percaya terhadap bank.
Kebiasaan itu memunculkan masalah. Lokasi permukiman yang akan ditempati, yakni Tebet, menjadi incaran para pencuri. Mereka menyasar para korban gusuran itu. Karena itulah, menurut Rizal, banyak warga Betawi berpikir ulang buat bermukim di Tebet. Ada yang pindah ke Depok hingga Bogor. Sedangkan tanah pengganti yang didapatkan rata-rata dijual atau disewakan.
Dari situlah Tebet menjadi kawasan multi etnis, tidak hanya dihuni penduduk Betawi. Lantaran letaknya strategis, pelan-pelan Tebet menjadi kawasan permukiman mahal seperti saat ini.
Menurut Rizal, Tebet juga menjadi lokasi favorit kedua setelah Kebayoran Baru buat menyembunyikan selingkuhan mereka. Wajar saja, saat itu banyak orang kaya baru. Masak, istri kedua mau taruh di Menteng, mahal kan, kata Rizal.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menggerebek bisnis gelap penampungan dan penyewaan rekening judi online (judol) internasional di Perumahan Cengkareng Indah Blok AB, Kapuk, Cengkareng
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pantauan, di sekitar pohon tersebut memang banyak tisu dan botol minuman keras.
Baca SelengkapnyaGemerlap kota Las Vegas ternyata ada di Indonesia. Lokasi berada di gang sempit di Jakarta dan sempat menjadi favorit orang kalangan atas Belanda & Tionghoa.
Baca SelengkapnyaWarga menggerebek rumah kontrakan di Kampung Cariu, Telagasari, Balaraja, Kabupaten Tangerang. Sebanyak 12 pasangan bukan suami istri diamankan dari lokasi itu.
Baca SelengkapnyaSituasi Blok G nampak sepi dan kosong. Lantai tersebut tampak seperti gedung terbengkalai.
Baca SelengkapnyaDi tengah kabar itu, Wakil Sekretaris Fraksi PDIP Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) DKI Jakarta Wa Ode Herlina mengungkap lokasi yang biasa dijadikan tempat berkum
Baca SelengkapnyaSeorang pria yang nampak memangku diduga seorang wanita dengan posisi tidak senonoh.
Baca SelengkapnyaKeduanya tak sangka ada orang datang karena sebelumnya musala sepi dan kondisi sedang hujan.
Baca SelengkapnyaSemua tahu, sejak dulu Jakarta gudangnya tempat nongkrong. Buat anak 90'an, tempat nongkrong ini hits. Meski seiring perkembangan zaman, mulai hilang.
Baca SelengkapnyaSalah satu pegawai melihat dan memviralkan ke media sosial.
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta LGBT di Hutan Kota Cawang: Pelaku Asusila Orang Kaya, Masuk Lewat Pagar Berlubang
Baca Selengkapnya42 dari 46 orang yang dites urinenya dalam penggerebekan oleh Kepolisian di Kampung Boncos, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, positif sabu.
Baca Selengkapnya