Tebing 7 Meter Longsor Timbun Bapak dan Anak di Sukabumi, Satu Orang Meninggal Dunia
Merdeka.com - Bencana longsor tebing terjadi di Kampung Cibunar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (23/10), menyebabkan satu rumah rusak berat serta bapak dan anak penghuni rumah tersebut tertimbun longsor.
"Dua korban yang tertimbun longsor tersebut yakni Yayan (47) dan M. Fauzi (19). Untuk Fauzi, sempat dinyatakan hilang saat kejadian. Namun setelah tim SAR gabungan tiba di lokasi dibantu warga sekitar berhasil menyelamatkan Yayan, Fauzi meninggal dunia," kata Sub Koordinator Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim, Minggu.
Informasi yang dihimpun dari tim SAR gabungan, bencana tanah longsor yang terjadi di RT 19, RW 05, Desa/Kecamatan Kadudampit pada Minggu sekitar pukul 00.30 WIB tersebut awalnya sempat turun hujan gerimis.
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Bagaimana kondisi rumah setelah longsor? Kondisi rumah-rumah yang berada di lokasi bencana tampak banyak yang hancur rata dengan tanah. Rumah yang masih berdiri sudah tak lagi menyisakan atap atau tembok dinding.
-
Kenapa tanah di daerah perbukitan berpotensi longsor? Budi menjelaskan, tanah di daerah perbukitan atau tebing yang mengalami retak-retak akibat kemarau sangat berpotensi untuk longsor ketika terkena air hujan.
-
Di mana lokasi longsor? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Kenapa longsor terjadi? Kondisi rumah korban rusak parah dan terlihat pohon-pohon besar yang terbawa longsoran.
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Diduga tebing tanah setinggi setinggi sekira tujuh meter yang berada di belakang rumah korban kondisinya semakin labil, hingga akhirnya longsor karena hampir setiap hari diguyur hujan deras.
Kesaksian Warga
Awalnya, warga sekitar tidak mengetahui adanya longsor. Namun, setelah mendengar teriakan berulang kali dari Yayan, warga kemudian terbangun dan melihat rumah korban kondisinya sudah tertimbun longsor.
Warga langsung memberikan bantuan dengan alat seadanya dan menghubungi Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kadudampit.
Yayan berhasil diselamatkan tim SAR gabungan pada pukul 02.00 WIB dengan kondisi luka berat dan langsung dilarikan ke RSUD Sekarwangi Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Sementara itu, jasad Fauzi baru ditemukan sekitar pukul 07.30 WIB dalam kondisi meninggal dunia karena tubuhnya tertimbun tanah dan puing-puing rumah. Jenazah Fauzi kemudian dievakuasi ke RSUD Sekarwangi.
Istri Yayan selamat dari bencana tersebut karena saat kejadian sedang menginap di rumah saudaranya.
Medi mengatakan hingga saat ini pihaknya bersama relawan lain masih berada di lokasi untuk melakukan pendataan kerugian akibat bencana tersebut. Petugas bersama warga setempat juga membantu membersihkan puing bangunan rumah yang rusak itu.
Yayan masih dalam perawatan intensif tim medis RSUD Sekarwangi, sementara jenazah Fauzi masih menunggu pihak keluarga untuk menjemput.
Medi mengimbau kepada warga agar tidak mendekati lokasi bencana karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan. Warga juga diminta selalu waspada karena saat ini kondisi hujan masih berpotensi terjadi dan bisa memicu bencana hidrometeorologi lain.
TKP Dijaga Polisi
Personel Polsek Kadudampit Resor Sukabumi Kota menjaga lokasi bencana tanah longsor yang menimbun dua warga Kampung Cibunar 2 Lepa, Kabupaten Sukabumi, Jabar yang mengakibatkan seorang korban meninggal dunia pada Minggu.
"Penjagaan ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan pascabencana tanah longsor yang menimbun bapak dan anak di RT 19/05, Desa/Kecamatan Kadudampit dan kami pun telah memasang garis polisi," kata Kapolsek Kadudampit Ipda Awan di Sukabumi.
Menurut Awan, akibat kejadian itu korban Yanyan Yaryana (48) mengalami luka berat sementara anaknya Muhamad Razka Fauzi (19) meninggal di lokasi akibat tertimbun longsoran tanah tebing setinggi 7 meter.
Untuk korban selamat saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Sekarwangi Cibadak, Kabupaten Sukabumi, kemudian untuk jenazah Fauzi sudah dikebumikan atau dikuburkan oleh pihak keluarga di tempat pemakaman umum (TPU) yang tidak jauh dari rumahnya.
Dari hasil penyelidikan dan keterangan dari saksi di lokasi, bencana tanah longsor yang menewaskan seorang warga ini akibat kondisi tebing tanah yang berada di belakang rumah korban sudah labil akibat setiap hari tergerus oleh hujan deras sehingga tidak lagi bisa menahan beban sehingga longsor dan langsung menimbun rumah korban.
Korban tidak berhasil menyelamatkan diri dari bencana yang terjadi sekitar pukul 00.30 WIB dikarenakan sedang tertidur lelap. Untuk korban atas nama Yayan berhasil dievakuasi relawan gabungan sekitar pukul 02.00 WIB sementara jasad anaknya yakni Fauzi baru berhasil ditemukan dan dievakuasi dari timbunan longsor sekitar pukul 07.30 WIB.
"Selain menewaskan seorang warga, akibat bencana tanah longsor ini kerugiannya mencapai Rp50 juta. Personel polisi yang berada di lokasi kejadian masih melakukan penjagaan antisipasi terjadinya longsor susulan," tambahnya.
Polisi mengimbau kepada warga yang tinggal di daerah rawan bencana seperti sekitar tebing ataupun bantaran sungai agar selalu waspada apalagi saat turun hujan serta lebih baik mengungsi sementara ke tempat yang lebih untuk meminimalisasikan terjadinya hal yang tidak diinginkan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini material longsor belum dibersihkan, karena butuh penanganan dari pihak terkait,.
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca SelengkapnyaBencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaKorban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat kawasan sekitar dilanda hujan besar diikuti longsor.
Baca SelengkapnyaSatu orang meninggal dunia dalam kejadian ini bernama I Ketut Tunas (60).
Baca SelengkapnyaErnawati (47) warga Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang tertimbun longsor
Baca SelengkapnyaLongsor tersebut terjadi pada Minggu (7/1) sore, setelah kawasan Desa Cipondoh diguyur hujan deras dari siang.
Baca SelengkapnyaBencana longsor tersebut dipicu tingginya intensitas hujan yang menggujur kota Padang tanpa henti sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) pagi.
Baca SelengkapnyaSumedi Riyanto (80/ayah), Thio Nyin Nio (74/ibu), dan Amy Kusuma Dewi (35/anak) tewas di tempat usai tertimpa tembok setinggi 2 meter dan panjang 50 meter.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Luwu menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Baca Selengkapnya