Teddy Minahasa Sebut Chatnya Diedit: Justru Nama Saya Dicatut Syamsul Ma'arif & Dody
Merdeka.com - Teddy Minahasa menyebut chat atau percakapannya yang dijadikan barang bukti digital forensik telah diedit. Hal itu dia sampaikan saat diperiksa sebagai terdakwa.
"Kalimat sabu diganti dengan tawas, semula di BAP tidak ada emoji. Kata-kata tarik semua barang semuanya, tidak pernah muncul. Hati-hati di jalan, mas. Salam hormat kepada Pak As dihilangkan," ujar Teddy Minahasa di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Kamis (16/3). Agenda sidang hari ini adalah pemeriksaan ahli meringankan dan pemeriksaan terdakwa.
Pernyataan Teddy ditanggapi kuasa hukumnya Hotman Paris Hutapea. Dia coba menggali lagi apa kliennya itu sangat yakin isi percakapannya sudah diubah.
-
Bagaimana Teddy menjalankan tugasnya? Julius menyebut, tugas Teddy sebagai ajudan tidak mempengaruhi proses Pilpres 2024. Apalagi, saat menghadiri debat capres, Teddy tidak memakai seragam TNI.
-
Di mana Ted ditemukan? Namun, empat hari setelah kremasi, kucing Ted yang hidup tiba-tiba kembali ke rumahnya. Knight mendapat informasi tersebut dari pengasuh kucingnya yang sedang merawat kucing lain milik keluarganya. 'Saya sedang bersantai di kolam renang untuk melupakan (kepergian Ted),' ujarnya. Pengasuh kucing itu kemudian memberi tahu Knight bahwa Ted baru saja muncul di pintu kucing.
-
Siapa Mayor Teddy? Momen itu dimulai dari unggahannya bersama boneka Teddy Bear, yang diketahui memiliki nama Mayor Teddy dan berstatus duda, Ajudan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang diduga melakukan manipulasi audio? Dari pemindaian tersebut, didapati probabilitas sebesar 98%, yang berarti konten tersebut merupakan suara AI yang kemungkinan besar diproduksi menggunakan fitur voice cloning yang dimiliki oleh elevenlabs. Perlu diketahui bahwa elevenlabs merupakan salah satu platform digital yang menyediakan fitur-fitur audio AI, salah satunya voice cloning ke berbagai bahasa internasional bahkan dapat menirukan suara seseorang.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Dimana aktivitas ilegal di Telegram terjadi? Laporan tersebut juga menunjukkan adanya bukti kuat mengenai pasar data gelap yang beralih ke Telegram, di mana penjual secara aktif menargetkan kelompok kejahatan terorganisir transnasional yang beroperasi di Asia Tenggara.
"Setelah melihat semua ada yang dipenggal-penggal, ada yang diedit. Apakah Anda masih melihat keaslian seluruh chat yang Anda bikin atau Anda sudah tidak yakin lagi keasliannya?" tanya Hotman Paris.
"Saat di BAP karena saya masih ada efek bius atas dua kali tindakan medis yang saya alami, saya mengikuti alur yang dilakukan penyidik. Tapi, setelah saya agak sadar dan diberikan pencerahan oleh penasihat hukum saya, ini nggak benar," jawab Teddy Minahasa.
"Jadi seluruh chat yang jadi bukti dalam perkara ini anda sudah meragukan keoriginalannya, keutuhannya, kelengkapannya?" tanya Hotman Paris memastikan dijawab Teddy Minahasa mengiyakan.
Hotman kembali memastikan bukti digital forensik kepada kliennya.
"Jadi selama periode tersebut dari sejak 28 September 2022 tidak ada sama sekali tuduhan, bahwa Anda yang memerintahkan berupa chat atau bukti apa pun?" kata Hotman Paris.
Tak hanya bukti digital forensik yang diedit, Teddy Minahasa juga menegaskan namanya telah dicatut oleh bawahannya, Doddy dan Syamsul Ma'arif.
"Kalau saya pelajari dalam hasil digital forensik, itu justru nama saya dicatut oleh Syamsul Ma'arif maupun oleh Doddy. Dalam praktiknya, saya tidak pernah berkomunikasi lagi dengan Doddy maupun dengan Linda," tegas Teddy Minahasa.
"Dan itu pun taunya setelah persidangan ini?" tanya Hotman Paris.
"Di persidangan," jawab Teddy.
"Kalau selama BAP, anda tidak pernah ditunjukkan digital forensik satu lembar pun?" tanya Hotman.
"Tidak pernah," tegas Teddy.
Reporter: Alya Fathinah
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini diusut Ditreskrimsus Polda Metro Jaya setelah menerima laporan dari seseorang berinsial NS.
Baca SelengkapnyaSyamsuddin sudah menjelaskan handphone yang digunakan berteknologi canggih
Baca SelengkapnyaMantan pejabat MA terjerat kasus suap senilai Rp11,2 miliar dan gratifikasi Rp630 juta
Baca SelengkapnyaDiketahui Johanis sempat menjabat Direktur Tata Usaha Negara pada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara, serta Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi.
Baca SelengkapnyaSaid Didu dicecar 30 pertanyaan oleh penyidik berdasarkan barang bukti video di media sosial.
Baca SelengkapnyaPembacaan putusan sebelumnya dijadwalkan berlangsung Kamis (14/9), namun ditunda karena Johanis Tanak tak hadir.
Baca SelengkapnyaPolisi secara marathon memeriksa sebanyak 13 orang saksi kasus konten video boleh tukar pasangan yang dibuat oleh Samsudin alias Gus Samsudin.
Baca SelengkapnyaAbu Laot mengaku tersinggung dengan komentar pelapor terkait kasus penculikan dan penganiayaan Imam Masykur.
Baca SelengkapnyaCalon anggota DPD RI dari Aceh, Sayed Muhammad Muliady melaporkan Seleb TikTok Abu Laot ke Polda Aceh.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, diubahnya kata sandi IG dan email milik Aiman Witjaksono bukan berarti penyidik menggunakan untuk hal yang tidak berkaitan.
Baca SelengkapnyaNikita sebagai saksi terkait dengan laporan Isa Zega yang melaporkan Shandy Purnamasari atas dugaan unggahan fitnah.
Baca SelengkapnyaPolisi kembali menahan dua orang tersangka dalam kasus konten video boleh bertukar pasangan suami istri Samsudin alias Gus Samsudin.
Baca Selengkapnya