Tedjo jamin pencarian AirAsia tak berkaitan masalah pertahanan
Merdeka.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menko Polhukam) Tedjo Purdijatno mengatakan tak perlu khawatir adanya ancaman keamanan negara yang masuk melalui bantuan asing dalam pencarian AirAsia QZ8501. Tedjo yakin keamanan negara tetap terkendali karena semua bantuan dari pihak asing dikendalikan oleh Basarnas.
"Kan mereka di dalam kendali Basarnas, jadi kita tidak boleh mencurigai apa-apa, tapi semua kendali Basarnas masalah keamanan juga menjadi tanggung jawab mereka," ujar Tedjo di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/1).
Tedjo mengatakan bantuan asing itu niatnya berangkat dari misi kemanusiaan, ingin bekerjasama untuk mencari pesawat AirAsia tersebut. Apalagi, dengan adanya bantuan asing, kata Tedjo, peralatan canggih mereka dapat dimanfaatkan dalam pencarian korban.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
"Ini adalah masalah kemanusiaan. Semua ingin semua korban bisa diketemukan termasuk pesawatnya, sehingga dengan peralatan yang mereka punyai mungkin mereka anggap lebih canggih membantu. Kita terima kasih untuk itu, tidak ada kaitan dengan masalah pertahanan," ujarnya.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meminta TNI AU kuat, namun bukan berarti manakut-nakuti musuh dan perang dengan negara lain.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyatakan, secara keseluruhan Papua dalam situasi aman.
Baca SelengkapnyaSebuah video beredar, Tampak Pilot Susi Air yang disandera OPM. TNI geram lantaran OPM memanfaatkan sandera untuk menyebar kebohongan.
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air, Kapten Philips Mertens, sudah disandera KKB sejak Februari 2023 silam.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI menyatakan tidak akan memakai operasi militer dalam pembebasan Pilot Susi Air.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, beli alutsista hanya untuk memperkokoh pertahanan Indonesia.
Baca Selengkapnya"Tanpa adanya satu permintaan untuk bayar dan sebagainya enggak, semua bebas," kata Menko Hadi
Baca SelengkapnyaKasau menekankan, keselamatan adalah collective action yang membutuhkan peran aktif dari setiap personel Angkatan Udara.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan ASEAN akan menjalin kerja sama dengan siapapun bagi perdamaian dan kemakmuran di kawasan.
Baca SelengkapnyaAlat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
Baca SelengkapnyaPangdam Cenderawasih menegaskan isu membayar Rp20 miliar kepada KKB untuk membebaskan pilot warga Selandia Baru itu tidak benar.
Baca SelengkapnyaAdapun, handphone tersebut akan dimasukan ke dalam daftar barang bukti.
Baca Selengkapnya