Tega, guru ngaji sodomi tiga murid berkali-kali
Merdeka.com - Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin meringkus Rijani (30), seorang guru mengaji yang melakukan sodomi dan perbuatan asusila lainnya terhadap tiga orang muridnya. Muridnya itu semua masih berstatus pelajar di kota setempat.
"Kasus ini terungkap setelah dua orang korban yang masih anak-anak melaporkan perbuatan pelaku ke Polresta Banjarmasin," ucap Wakasat Reskrim Polresta Banjarmasin AKP Sony L Gaol di Banjarmasin, seperti dilansir Antara, Senin (19/10).
Ia mengatakan, pelaku ditangkap pada Kamis (15/10) malam sekitar pukul 23.00 Wita tidak lama setelah korban melaporkan kasus tersebut.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Di mana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
-
Siapa yang membacok pelajar di Bogor? 'Tiba-tiba pelajar dari sekolah lain dari belakang menganiaya dengan membacok P di pinggang dan I di kepala. Setelah membacok pelajar tersebut langsung pergi,' ujarnya.
-
Dimana lokasi penangkapan para pelajar? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
"Untung kami cepat meringkus pelaku di rumahnya karena saat itu warga sudah mengetahui perbuatan pelaku dan ingin menghakiminya," kata dia.
Setelah pelaku diringkus di rumahnya jalan Kelayan A Rt 23 Kecamatan Banjarmasin Selatan, langsung dibawa ke Polresta guna menghindari amukan massa.
Dari hasil pemeriksaan sementara pelaku mengaku telah melakukan perbuatan asusila kepada tiga muridnya yakni IW (14) pelajar SMP, MD (13) pelajar SMP, dan IF (17) pelajar SMA. Semua korban warga Kelayan.
Seluruh perbuatan itu dilakukan di rumah tersangka disertai ancaman terhadap korban.
"Perbuatan pelaku ini sudah dilakukannya mulai Juni hingga Oktober 2015 dan kemungkinan masih ada korban-korban lainnya," ujarnya saat menggelar kasus tersebut.
Saat ini pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di sel tahanan Polsekta Banjarmasin Timur. Tersangka dijerat Pasal 82 UU No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
"Para korban sudah menjalani visum di Rumah Sakit Bhayangkara dan penyidik sedang menunggu hasil dari visum tersebut," tutur pria yang akrab dengan awak media itu. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaDari sebelumnya tiga orang, kini menjadi empat korban.
Baca SelengkapnyaPerbuatan tersebut dilakukan berulang kali kepada kelima korban dengan rentang waktu yang berbeda-beda sejak tahun 2018 hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaSeorang guru ngaji di Semarang Barat, PR (51) diringkus polisi karena mencabuli 17 anak didiknya.
Baca SelengkapnyaDua guru ngaji di Bekasi diduga telah melakukan pencabulan ke beberapa santri perempuan sejak 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaSeorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaKorban berusia 5-12 tahun. Pelaku setiap hari menjadi marbot di musala.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan bahwa tindakan tidak terpuji tersebut telah terjadi sejak Januari 2023 hingga Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaKorban kelima berinisial N mengaku telah cabuli pelaku berinisial MHS di tempat pengajian.
Baca SelengkapnyaVonis yang dijatuhkan kepada terdakwa sesuai dengan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Baca SelengkapnyaSaat ini guru silat bernama Baharudin (56) itu ditahan polisi untuk kepentingan penyidikan.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, kata Widodo, sudah ada tiga orang yang diduga menjadi korban pencabulan guru ngaji itu melapor ke polisi.
Baca Selengkapnya