Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tegasnya pemerintah RI tolak intervensi Turki soal sekolah

Tegasnya pemerintah RI tolak intervensi Turki soal sekolah Muhadjir Effendy. ©2016 merdeka.com/darmadi sasongko

Merdeka.com - Pemerintah Indonesia menolak permintaan pemerintah Turki menutup sejumlah sekolah di tanah air yang dituding berafiliasi dengan organisasi teroris Fethullah Gulen. Pemerintah Turki meyakini Fethullah Gulen sebagai tokoh di balik kudeta atas pemerintahan Presiden Turki Recep Tayip Erdogan beberapa waktu lalu.

Pemerintah Turki menyebut sekolah Kharisma Bangsa, Pribadi Bilingual School, hingga Sekolah Kesatuan Bangsa menginduk pada Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association (PASIAD). Dalam keterangan kedutaan pemerintah Turki, induk yayasan ini dikelola oleh jaringan Hizmet binaan Gulen.

Sejak tiga tahun lalu pemerintahan Presiden Reccep Tayyip Erdogan menyatakan Gerakan Hizmet dan semua anak organisasinya sebagai jaringan teroris. Kendati demikian banyak negara, termasuk Indonesia, belum mengadopsi sikap serupa dengan pemerintah Turki.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, tudingan pemerintah Turki sejumlah sekolah di tanah air berafiliasi dengan organisasi teroris Fethullah Gulen sangat konyol. Muhadjir memastikan sekolah di Indonesia tidak ada terafiliasi dengan gerakan teroris Turki.

"Dituduh sarang teroris konyol sekali itu tuduhan-tuduhan. Enggak ada sama sekali tanda-tanda kekerasan, tanda-tanda teror di sana (sekolah yang dituding terafiliasi dengan Gulen), nggak ada itu," kata Muhadjir di Galeri Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 14, Jakarta Pusat, Senin (1/8).

Desakan pada pemerintah Indonesia ini merujuk Dekrit Presiden Erdogan yang diteken pada 23 Juli lalu. Atas dasar beleid tersebut, pemerintah Turki menutup 1.043 sekolah swasta, 1.229 yayasan, serta 15 universitas di seluruh negeri.

Semua lembaga itu dilarang beroperasi karena didanai oleh Gerakan Gulen. Kedubes Turki sekarang meminta Indonesia bersolidaritas untuk ikut menutup sekolah-sekolah PASIAD.

"Langkah menutup sekolah-sekolah sejenis sudah dilakukan oleh negara-negara mitra Turki, di antaranya oleh Yordania, Azerbaijan, Somalia, dan Niger," tulis Kedubes Turki di situs resminya.

Muhadjir membantah tudingan adanya kucuran dana dari Gulen untuk pengelolaan dan operasional sekolah-sekolah tersebut. Muhadjir mengatakan, sejumlah sekolah yang dituding terkait dengan Gulen tersebut menjalankan kegiatan belajar mengajarnya dengan biaya dari para orangtua.

"Itu tidak ada uang dari Turki ke sini, siswa bayarnya mahal kok. Malah mungkin uang sini dibawa ke Turki itu," tandasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KPAI Surati Heru Budi Minta TK Gudang Peluru Tak Digusur, Ini Alasannya
KPAI Surati Heru Budi Minta TK Gudang Peluru Tak Digusur, Ini Alasannya

KPAI mengirim surat ke Heru Budi sejak Senin, 4 September 2023.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tegas! Menlu Retno Respons Serangan Iran Ke Israel
VIDEO: Tegas! Menlu Retno Respons Serangan Iran Ke Israel "Perintah Jokowi Dua"

Menlu Retno Marsudi mengungkapkan, pemerintah telah membahas mengenai respons peningkatan tensi geopolitik dunia usai serangan rudal Iran ke Israel

Baca Selengkapnya
DPR Minta Pemerintah Batasi Ketat soal Putusan MK Bolehkan Kampanye di Lembaga Pendidikan
DPR Minta Pemerintah Batasi Ketat soal Putusan MK Bolehkan Kampanye di Lembaga Pendidikan

Dibolehkannya kampanye di lembaga pendidikan, dikhawatirkan bisa mengganggu kondusivitas kegiatan pendidikan.

Baca Selengkapnya
Indonesia Tegas Dukung Palestina, MUI Serukan Israel Adalah Musuh Bersama
Indonesia Tegas Dukung Palestina, MUI Serukan Israel Adalah Musuh Bersama

Pentingnya peran-peran kekuatan masyarakat sipil, tokoh lintas agama dan akademisi memperlemah Israel.

Baca Selengkapnya
Erdogan Sebut Hamas Bukan Teroris Tapi Gerakan Pembebasan Palestina, Desak Israel Hentikan Serangan Brutalnya ke Gaza
Erdogan Sebut Hamas Bukan Teroris Tapi Gerakan Pembebasan Palestina, Desak Israel Hentikan Serangan Brutalnya ke Gaza

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kembali mengutuk Israel atas serangan brutalnya di Jalur Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya
DPR Puji Upaya Pemerintah Jokowi Cegah Dampak Konflik Timur Tengah
DPR Puji Upaya Pemerintah Jokowi Cegah Dampak Konflik Timur Tengah

Indonesia tak pernah setuju tindakan kekerasan dalam bentuk apapun

Baca Selengkapnya
52 Negara dan Dua Organisasi Internasional Serukan Embargo Senjata Terhadap Israel
52 Negara dan Dua Organisasi Internasional Serukan Embargo Senjata Terhadap Israel

Surat usulan embargo yang ditandatangani 52 negara dikirim ke PBB.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Wajah Kesal Jokowi Geregetan Tindakan Brutal Israel Terus Serang Rafah
VIDEO: Wajah Kesal Jokowi Geregetan Tindakan Brutal Israel Terus Serang Rafah

Presiden Joko Widodo mengecam serangan udara Israel ke Rafah, Gaza Selatan

Baca Selengkapnya
Menlu Retno Sebut Veto AS Tak Hentikan Dukungan Indonesia bagi Palestina
Menlu Retno Sebut Veto AS Tak Hentikan Dukungan Indonesia bagi Palestina

Retno menegaskan, sejak awal sikap RI sudah jelas adalah menjadi salah satu yang mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya
Penyediaan Alat Kontrasepsi Pelajar Picu Pro Kontra, Ini Kata Moeldoko
Penyediaan Alat Kontrasepsi Pelajar Picu Pro Kontra, Ini Kata Moeldoko

Penyediaan alat kontrasepsi bagi pelajar dan remaja diatur dalam PP Nomor 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan UU nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan.

Baca Selengkapnya
Erdogan Bakal Tanggung Biaya Kuliah Seluruh Mahasiswa Asal Gaza
Erdogan Bakal Tanggung Biaya Kuliah Seluruh Mahasiswa Asal Gaza

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkana dekrit terkait biaya kuliah gratis bagi mahassiwa asal Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya
Mendikdasmen Ingin Bikin Sekolah Khusus Anak Korban Kekerasan, Ini Kata Gibran
Mendikdasmen Ingin Bikin Sekolah Khusus Anak Korban Kekerasan, Ini Kata Gibran

Wapres pun optimis ide ini akan mendapat dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya