Teka Teki Penyebab Hasil Tes Berubah-ubah Pasien Covid-19 di Buleleng
Merdeka.com - Gede Suyasa selaku Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng, Bali menerangkan belum bisa mengetahui penyebab hasil tes yang selalu berubah-ubah warga dengan status pasien dalam pengawasan (PDP). Pasien tersebut sudah 10 kali dites, termasuk menggunakan metode PCR.
"Kita tidak bisa memberikan penjelasan medik. Bahkan, Kadinkes Buleleng sudah melaporkan langsung dengan Kemenkes tentang hasil laboratorium pasien yang berubah-ubah itu," kata Suyasa saat dihubungi, Senin (20/4).
Dia juga meminta, untuk pasien yang merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) itu agar dikaji oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sehingga diharapkan teka teki ini bisa terungkap.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kenapa penderita TBC di Cianjur meningkat? Berdasarkan catatannya, kasus TBC di Kabupaten Cianjur pada 2021 sebanyak 4.643, lalu di 2022 menjadi 7.107 dan di 2023 per Januari sampai Juli terdapat 3.403 kasus.
-
Siapa yang memberikan tanggapan mengenai PCR? Setelah mendengar pernyataan itu, epidemiolog Dicky Budiman memberikan tanggapan, khususnya mengenai penggunaan tes PCR. Dicky menjelaskan bahwa PCR merupakan metode yang digunakan untuk menggandakan materi genetik, baik DNA maupun RNA, dari sampel agar dapat dianalisis dengan lebih efektif.
"Dan kita meminta agar Kemenkes dapat melakukan pengkajian terhadap fenomena ini," imbuhnya.
Saat ini pasien sedang diisolasi di Rumah Sakit Pratama Giri Emas, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali. Sementara, ini pihaknya juga masih menunggu jawaban dari pihak perwakilan WHO di Jakarta terkait hal itu.
"Belum ada yang hubungi lagi dari petugas WHO di Jakarta," ujar Suyasa.
Gede Suyasa menceritakan, selama 10 kali dilakukan tes kepada pasien, hasilnya selalu berubah-ubah. Terakhir ketika hasil tes keluar, pasien dinyatakan positif, padahal dalam tes sebelumnya negatif corona.
"Memang kemarin telah keluar swab-nya. Terakhir setelah negatif jadi positif dan ini memang cukup membingungkan. Karena, ada satu pasien yang menghadapi hasil swab berubah-ubah. Dari positif beberapa kali jadi negatif habis itu positif lagi beberapa kali jadi negatif dan sekarang kita berharap negatif ternyata positif," kata Suyasa.
Dinkes Buleleng juga telah mengadukan persoalan ini ke WHO yang ada di Jakarta. "Ini sedang dikaji dan sudah dilaporkan kepada WHO lewat kontak telepon dari Kementerian di Jakarta dengan Kadinkes langsung. Iya mudah-mudahan, ada satu penanganan khusus terkait dengan pasien ini. Karena mengingat sudah lebih dari 30 hari dan mengalami hasil laboratorium yang berubah-ubah," jelasnya.
"Jadi saya tidak punya data untuk beberapa kalinya (di tes). Jadi mungkin sudah 10 kali melakukan itu. Tetapi, negatifnya tidak pernah beruntun, ada dua kali negatif tapi tidak beruntun oleh karena tidak beruntun tidak bisa dianggap sudah sehat sehingga tetap masih diisolasi," ujar Suyasa.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data tersebut ditemukan dari uji sampling yang dilakukan oleh pengawas lapangan di seluruh desa/kelurahan yang jumlah mencapai 442.
Baca SelengkapnyaEmpat TPS di Kabupaten Buleleng dan satu TPS di Kabupaten Gianyar, Bali.
Baca SelengkapnyaMetode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaData perolehan suara PSI di Sirekap menggelembung banyak.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaIsu ini didasarkan pada data naik turunnya suara dalam portal InfoPemilu dan sistem Sirekap.
Baca SelengkapnyaPenghitungan ulang dilakukan setelah Bawaslu menjatuhkan saksi akibat kelalaian anggota KPPS membuka kotak suara sebelum jadwal pleno rekapitulasi.
Baca SelengkapnyaPakar keamanan siber menemukan, jumlah suara ke Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) berbeda dengan dokumen C1.
Baca SelengkapnyaBawaslu mengusulkan 1.496 Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk melakukan pemungutan dan penghitungan suara ulang (PSU)
Baca Selengkapnya