Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Teka Teki Penyebab Hasil Tes Berubah-ubah Pasien Covid-19 di Buleleng

Teka Teki Penyebab Hasil Tes Berubah-ubah Pasien Covid-19 di Buleleng Rapid Test Drive Thru. ©2020 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Gede Suyasa selaku Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng, Bali menerangkan belum bisa mengetahui penyebab hasil tes yang selalu berubah-ubah warga dengan status pasien dalam pengawasan (PDP). Pasien tersebut sudah 10 kali dites, termasuk menggunakan metode PCR.

"Kita tidak bisa memberikan penjelasan medik. Bahkan, Kadinkes Buleleng sudah melaporkan langsung dengan Kemenkes tentang hasil laboratorium pasien yang berubah-ubah itu," kata Suyasa saat dihubungi, Senin (20/4).

Dia juga meminta, untuk pasien yang merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) itu agar dikaji oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sehingga diharapkan teka teki ini bisa terungkap.

Orang lain juga bertanya?

"Dan kita meminta agar Kemenkes dapat melakukan pengkajian terhadap fenomena ini," imbuhnya.

Saat ini pasien sedang diisolasi di Rumah Sakit Pratama Giri Emas, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali. Sementara, ini pihaknya juga masih menunggu jawaban dari pihak perwakilan WHO di Jakarta terkait hal itu.

"Belum ada yang hubungi lagi dari petugas WHO di Jakarta," ujar Suyasa.

Gede Suyasa menceritakan, selama 10 kali dilakukan tes kepada pasien, hasilnya selalu berubah-ubah. Terakhir ketika hasil tes keluar, pasien dinyatakan positif, padahal dalam tes sebelumnya negatif corona.

"Memang kemarin telah keluar swab-nya. Terakhir setelah negatif jadi positif dan ini memang cukup membingungkan. Karena, ada satu pasien yang menghadapi hasil swab berubah-ubah. Dari positif beberapa kali jadi negatif habis itu positif lagi beberapa kali jadi negatif dan sekarang kita berharap negatif ternyata positif," kata Suyasa.

Dinkes Buleleng juga telah mengadukan persoalan ini ke WHO yang ada di Jakarta. "Ini sedang dikaji dan sudah dilaporkan kepada WHO lewat kontak telepon dari Kementerian di Jakarta dengan Kadinkes langsung. Iya mudah-mudahan, ada satu penanganan khusus terkait dengan pasien ini. Karena mengingat sudah lebih dari 30 hari dan mengalami hasil laboratorium yang berubah-ubah," jelasnya.

"Jadi saya tidak punya data untuk beberapa kalinya (di tes). Jadi mungkin sudah 10 kali melakukan itu. Tetapi, negatifnya tidak pernah beruntun, ada dua kali negatif tapi tidak beruntun oleh karena tidak beruntun tidak bisa dianggap sudah sehat sehingga tetap masih diisolasi," ujar Suyasa.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ribuan Orang Sudah Meninggal tapi Masuk DPS Pilkada Garut dan Jabar, Kok Bisa?
Ribuan Orang Sudah Meninggal tapi Masuk DPS Pilkada Garut dan Jabar, Kok Bisa?

Data tersebut ditemukan dari uji sampling yang dilakukan oleh pengawas lapangan di seluruh desa/kelurahan yang jumlah mencapai 442.

Baca Selengkapnya
5 TPS di Bali Gelar Pemungutan Suara Ulang
5 TPS di Bali Gelar Pemungutan Suara Ulang

Empat TPS di Kabupaten Buleleng dan satu TPS di Kabupaten Gianyar, Bali.

Baca Selengkapnya
Menkes Sebut Inovasi PCR dan USG Diuji Coba Deteksi Penyakit TBC Lebih Cepat
Menkes Sebut Inovasi PCR dan USG Diuji Coba Deteksi Penyakit TBC Lebih Cepat

Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.

Baca Selengkapnya
Menkes: Setiap Tahun 969 Ribu Warga Indonesia terkena TBC
Menkes: Setiap Tahun 969 Ribu Warga Indonesia terkena TBC

Presiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari

Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.

Baca Selengkapnya
Terungkap Suara PSI di Kota Cilegon Menggelembung, Data Sirekap Beda dengan Formulir C
Terungkap Suara PSI di Kota Cilegon Menggelembung, Data Sirekap Beda dengan Formulir C

Data perolehan suara PSI di Sirekap menggelembung banyak.

Baca Selengkapnya
Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta
Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Beredar Isu Suara Pemilu di Bali Dimakan Leak, Ini Penjelasan KPU
Beredar Isu Suara Pemilu di Bali Dimakan Leak, Ini Penjelasan KPU

Isu ini didasarkan pada data naik turunnya suara dalam portal InfoPemilu dan sistem Sirekap.

Baca Selengkapnya
95 TPS di Tangerang Selatan Gelar Perhitungan Suara Ulang, 475 Kotak Suara Dihitung Lagi
95 TPS di Tangerang Selatan Gelar Perhitungan Suara Ulang, 475 Kotak Suara Dihitung Lagi

Penghitungan ulang dilakukan setelah Bawaslu menjatuhkan saksi akibat kelalaian anggota KPPS membuka kotak suara sebelum jadwal pleno rekapitulasi.

Baca Selengkapnya
Pakar Siber Temukan Beda Data Sirekap KPU dan C1 di TPS Depok, Prabowo-Gibran Kelebihan 500 Suara
Pakar Siber Temukan Beda Data Sirekap KPU dan C1 di TPS Depok, Prabowo-Gibran Kelebihan 500 Suara

Pakar keamanan siber menemukan, jumlah suara ke Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) berbeda dengan dokumen C1.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Usulkan 1.496 TPS Gelar Pemungutan dan Penghitungan Suara Ulang, Catat Lokasinya
Bawaslu Usulkan 1.496 TPS Gelar Pemungutan dan Penghitungan Suara Ulang, Catat Lokasinya

Bawaslu mengusulkan 1.496 Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk melakukan pemungutan dan penghitungan suara ulang (PSU)

Baca Selengkapnya