Tekan angka golput di Pilkada Surabaya, warga gelar aksi simpatik
Merdeka.com - Jelang coblosan Pilkada serentak, sejumlah massa dari Garda Bangsa Jawa Timur dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Surabaya menggelar aksi anti golput atau golongan putih di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS), Rabu sore (2/12). Aksi simpatik ini dilakukan karena Pilkada 9 Desember 2015 nanti angka golput diprediksi cukup tinggi.
Dalam aksi simpatik ini, Garda Bangsa dan PMII mengajak seluruh masyarakat datang ke TPS memberikan hak suaranya. Sebab, Pilkada yang bakal digelar 9 Desember nanti, merupakan momentum penting mencari sosok pemimpin yang layak.
"Ini aksi simpatik. Kita mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya anak muda, untuk tidak golput di Pilkada serentak nanti. Di Pilkada nanti, kalau tidak memilih, kan tidak bisa protes, kalau tidak memilih kan tidak bisa menuntut jika pemimpinnya salah," terang Ketua Garda Bangsa Jawa Timur, Ka'bil Mubarok di sela aksi.
-
Bagaimana menjadi pantarlih pilkada? Dengan mematuhi semua syarat-syarat yang telah ditetapkan, calon Pantarlih akan memenuhi kualifikasi untuk mendaftar sebagai Pantarlih pada Pilkada 2024.
-
Apa itu pantarlih pilkada? Salah satunya adalah Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).
-
Apa arti Pilkada? Pilkada adalah singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
Ka'bil mengakui, pada Pilkada kali ini, potensi golput terutama kalangan pemilih pemula, diprediksi sangat tinggi. Indikasi ini terlihat dari sepi nan sunyinya gelaran pesta demokrasi lima tahuan di daerah tersebut.
"Potensinya (golput) diprediksi cukup tinggi. Khusunya pemilih pemula antara usia 17 hingga 25 tahun," katanya.
Untuk itu, lanjut politikus asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, pihaknya mengajak seluruh eleman masyarakat untuk menggunakan hak suaranya di Pilkada serentak nanti.
"Aksi simpatik anti golput ini, kita awali di Surabaya. Kita juga mengajak kawan-kawan yang ada didaerah untuk ikut menyuarakan anti golput di daerahnya masing-masing."
"Dan aksi ini bukan mendukung salah satu calon agar menang, agar mendapat suara lebih banyak. Aksi ini untuk semua calon. Silakan pilih calon pemimpin yang cocok. Kalau tikda cocok ya pilih yang lebih cocok dan layak," sambung politisi yang juga Wakil Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur tersebut.
Sementara itu, selain menggelar orasi bergantian, pada aksi simpatik di depan patung Suro dan Boyo KBS itu, massa aksi yang terdiri dari anak muda ini, juga menggelar aksi teatrikal sebagai simbol ajakan untuk menyoblos calon pemimpinnya di Pilkada nanti.
Usai berorasi dan menggelar teatrikal yang diperankan dua orang aktivis itu, massa aksi yang dipimpin Ka'bil ini juga bagi-bagi PIN bertuliskan "Gerakan No Golput, ke TPS yuukk...!!" ke beberapa pengguna jalan di traffic light depan KBS, baik yang menuju Jalan Darmo maupun arah Diponegoro. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerakan Anak Abah Tusuk 3 paslon tersebut dianggap sebagai bentuk kekecewaan pendukung lantaran Anies Baswedan tak diusung.
Baca SelengkapnyaDi balik hingar bingar pesta demokrasi lima tahunan ini, beberapa aksi kocak warga yang datang ke TPS ramai jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaKombes Jeki juga melakukan sosialisasi tahapan Pemilu dan menjaga Kamtibmas kepada warga di Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaCara kampanye dilakukan caleg itu mendapat apresiasi dari warga.
Baca SelengkapnyaBeragam cara dilakukan warga Jateng untuk mendukung capres pilihan untuk Pemilu 2024 besok
Baca SelengkapnyaAksi ini diikuti oleh lebih kurang 2.000 orang yang terdiri dari mahasiswa hingga elemen masyarakat lainnya.
Baca SelengkapnyaMereka memprotes atas pencurian dan penggelembungan suara yang diduga dilakukan rekan satu partai di dapilnya yaitu Daerah Pemilihan 8 Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMereka memprotes dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024 untuk memenangkan salah satu pasangan calon.
Baca SelengkapnyaPuluhan pendemo berbaju putih membawa spanduk “Coblos Tiga Paslon”.
Baca SelengkapnyaSistem perhitungan KPU melalui Sirekap oleh publik diplesetkan menjadi Simarkup.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat demo di DPR, Joko Anwar juga ikut berunjuk rasa di depan Gedung MK.
Baca SelengkapnyaMahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Jaga Demokrasi menolak Politik Dinasti dan Pelanggaran HAM di halaman Kampus Institut Senin Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Baca Selengkapnya