Telat ngerem, KA Argo Parahyangan tabrak peron di Stasiun Kota
Merdeka.com - Kereta api Argo Parahyangan terlambat mengerem di Stasiun Jakarta Kota. Akibatnya lokomotif kereta tersebut naik dari bantalan rel dan menggerus lantai di tempat tunggu penumpang.
"Iya ada kereta terlambat ngerem, keterusan jadinya masuk ke peron, tempat tunggu penumpang," ujar Andi petugas KAI di Stasiun Jakarta Kota kepada merdeka.com, Jumat (26/12).
Lokomotif Argo Parahyangan tersebut menggerus lantai di ruang tunggu sekitar empat meter. Beruntung tidak ada korban yang tertabrak kereta yang keluar jalur tersebut.
-
Apa yang terjadi di gerbong kereta maut? Peristiwa Gerbong Maut adalah insiden di mana 100 pejuang Indonesia yang ditawan Belanda dipindahkan dari Bondowoso ke Surabaya dengan tiga gerbong kereta api tertutup rapat.Pemindahan dilakukan tanpa memperhatikan keselamatan para tawanan, menyebabkan 46 pejuang meninggal dalam peristiwa ini.
-
Dimana gerbong kereta maut dikurung? Gerbong-gerbong ini bukanlah gerbong penumpang, melainkan gerbong barang berbahan baja tanpa ventilasi udara. Gerbong-gerbong itu ditutup rapat dan digembok dari luar oleh tentara Belanda. Kereta kemudian berangkat dari Stasiun Bondowoso menuju Surabaya pada pukul 07.30.
-
Di mana kecelakaan KA Argo Semeru dan Argo Wilis terjadi? Pada Selasa (17/10), dua kereta api anjlok di lokasi yang sama, yaitu di Dusun Kalimenur, Kalurahan Sukoreno, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
-
Apa penyebab anjloknya KA Argo Semeru dan Argo Wilis? 'Di jalur kereta api itu bantalan batunya tergerus. Hal ini membuat gerbong agak miring, sehingga saat kedua kereta ini bertemu dan agak miring, lalu bersenggolan dan beberapa gerbong anjlok,' jelasnya.
-
Bagaimana proses evakuasi penumpang KA Argo Semeru dan Argo Wilis? 'Proses evakuasi sudah berjalan lancar. Tinggal satu gerbong yang barangnya belum bisa dievakuasi. Tapi penumpangnya sudah bisa dievakuasi,' ujar Kapolres Kulon Progo, AKBP Nunuk Setiyowati dikutip dari ANTARA.
-
Dimana kecelakaan kereta api terjadi? Pada 29 Maret 1924, sebuah kecelakaan kereta api terjadi di Rancaekek, Bandung.
"Tidak ada korban, saat ini sudah dilakukan penanganan oleh petugas di Stasiun Kota," terang Andi.
Akibat terlambat ngerem tersebut, lantai di Stasiun Kota menjadi rusak tergerus roda kereta. Bahkan kereta juga nyaris menabrak jembatan di stasiun tersebut.
"Tidak ada jadwal kereta yang terganggu, saat ini sudah diantisipasi petugas," imbuhnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecelakaan ini melibatkan dua kereta api yaitu KA Argo Wilis dan KA Argo Semeru.
Baca SelengkapnyaBenturan ini menyebabkan sejumlah penumpang yang sedang tidur langsung kaget.
Baca SelengkapnyaKAI saat ini sedang berusaha melakukan upaya evakuasi kepada para penumpang di 2 KA yang menggalami musibah tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat ini terjadi gangguan operasional di jalur hulu dan hilir KM 520+4 petak jalan Sentolo - Wates di Kab. Kulon Progo.
Baca SelengkapnyaSelama proses evakuasi berjalan, KAI akan melakukan rekayasa pola operasi.
Baca SelengkapnyaTak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini, namun jalur kereta api tak bisa digunakan untuk kereta api lainnya.
Baca SelengkapnyaTidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Hanya satu orang luka-luka.
Baca SelengkapnyaMobil Kijang itu terseret hingga sekitar 150 meter dari titik awal tabrakan
Baca SelengkapnyaKedua kereta tersebut mengalami anjlok di petak lintas antara Stasiun Sentolo-Wates KM 520+4 pada Selasa (17/10) siang.
Baca SelengkapnyaSeluruh penumpang dan awak kereta semua selamat serta telah dievakuasi ke tempat lebih aman.
Baca SelengkapnyaKecelakaan diduga diawali dari tergelincirnya KA Argo Semeru dari lintasan rel kereta api
Baca SelengkapnyaAdapun sejumlah faktor yang berpengaruh pada jarak pengereman kereta api.
Baca Selengkapnya