Teman remaja korban persekusi di Cipinang diperiksa polisi
Merdeka.com - Kepolisian terus menyelidiki kasus persekusi diduga dilakukan anggota FPI terhadap remaja berinisial PMA (15) di Cipinang, Jakarta Timur. Sejumlah pihak diperiksa penyidik kepolisian diduga mengetahui kasus tersebut.
Salah satu saksi diperiksa adalah teman korban berinisial BL. BL diperiksa lantaran diduga memberikan informasi kepada massa FPI hingga akhirnya terjadi aksi persekusi terhadap PMA.
"Kemarin hasil koordinasi dengan guru dan selanjutnya didampingi ibu kandungnya bersedia diperiksa di Jatanras Polda Metro Jaya," ujar Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan, saat dikonfirmasi, Selasa (6/6).
-
Siapa yang sering jadi korban pemerasan? Siapa yang selalu jadi korban pemerasan? Sapi perah.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang selalu jadi korban pemerasan? Siapa yang selalu jadi korban pemerasan? Jawab: Sapi perah.
Pemeriksaan itu berlangsung hingga malam hari sekira pukul 21.00 WIB. Usai pemeriksaan berlangsung saksi yang ditemani orangtuanya diantar langsung oleh penyidik kepolisian ke rumahnya.
Hendy mengatakan, pemeriksaan seputar percakapan antara PMA dan BL di media sosial Facebook. Menurut Hendy, percakapan antara korban dan saksi berlangsung sebelum aksi persekusi itu terjadi.
"Materi pemeriksaan terkait dengan komunikasi via FB antara BL dengan korban persekusi yang dilakukan sebelum terjadinya persekusi oleh Ormas FPI," ujar dia.
Hendy menjelaskan saat ini BL masih berstatus saksi. Namun, tak menutup kemungkinan BL akan dipanggil kembali dalam kasus ini.
"Kita dalami dari alat bukti yang lain dan tak tutup kemungkinan masih bisa diperiksa lagi," tandasnya.
Sebelumnya, kasus persekusi yang menimpa remaja PMA (15) berawal dari status Facebook yang menghina pimpinan FPI Muhammad Rizieq Syihab. Dari status itu, PMA akhirnya mengalami intimidasi dari anggota FPI dan sempat dipukul.
"Ada satu orang temannya PMA (korban), yang sementara kita cari. Awalnya, dari postingan Facebook itu. Kemudian, ada seorang temannya, yang menegur, 'kamu tidak boleh menghina' dan sebagainya. Terus, minta alamatnya (korban). Begitu dikasih alamatnya, 'nanti umat Islam yang akan datangin kamu'," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (2/6).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi telah mengetahui pelaku perundungan siswi SMP itu berjumlah delapan orang.
Baca SelengkapnyaKasus penganiayaan yang diduga dilakukan Bripka M terhadap MF juga telah dilaporkan di Direskrimum dan Propam Polda Sulsel.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaSiswa SMA Binus School Simprug berinisial RE (16) korban perundungan teman-teman mengaku sering mendapatkan perundungan dari teman-temannya.
Baca SelengkapnyaKorban MFW awalnya dihubungi oleh rekannya S. Ketika itu, dia diminta untuk menjemput di rumah.
Baca SelengkapnyaMereka pun sepakat dan korban tak dapat lagi melawan karena kalah kuat.
Baca Selengkapnyadalam video itu, seorang siswi SMA diduga dipaksa beraksi di luar norma oleh rekan-rekannya
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terjadi pada Sabtu (13/1), sekitar pukul 03.30 WIB.
Baca SelengkapnyaBeredar video penganiayaan yang terekam oleh CCTV di sebuah gang di Lenteng Agung.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kepolisian sudah berkoordinasi ke Bapas, Dinas Sosial, juga Perlindungan Perempuan dan Anak dan ke psikolog untuk tahu latar belakang pelaku.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban langsung melaporkan kasus tersebut usia viral.
Baca SelengkapnyaKasus ini dipicu oleh persoalan pacar dan ucapan korban yang diduga kerap melontarkan fitnah.
Baca Selengkapnya