Teman nyaris jadi korban, rombongan pelajar SMK kejar dan tangkap begal
Merdeka.com - Dayat (21), warga Kampung Ciater Tengah, RT04/07 kecamatan Serpong, Tangerang Selatan diamankan setelah melakukan aksi begal, hingga belasan kali di kawasan Ciputat dan Serpong, Tangerang Selatan. Kapolsek Serpong Kompol Dedy Kurniawan menerangkan, pelaku diamankan pelajar SMKN 1 Tangsel, setelah membuntuti pelaku yang sebelumnya sempat mencoba membegal rekannya di wilayah Ciputat.
"Pelaku dikejar oleh teman-teman pelajar SMKN 1, karena sebelumnya mencoba membegal teman mereka," kata Dedy Jumat (27/6).
Modusnya, pelaku pura-pura kehabisan bensin dan meminta bantuan kepada calon korban untuk mendorong motor pelaku.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
"Jadi pelaku modus kehabisan bensin dan meminta dibantu dorong korban ke pom bensin terdekat, saat itu pelaku kemudian menodong korban dengan senjata pisau. Beruntung percobaan pencurian itu, berhasil digagalkan, karena korban yang sigap dan curiga sejak awal," katanya.
Korban, lanjut Dedy, kemudian menceritakan kejadian itu kepada rekan-rekannya. Kemudian oleh para pelajar ini, pelaku dicari.
"Tepat kemarin, para pelajar ini menemui pelaku yang ciri-cirinya mirip diceritakan korban, kemudian diamankan bersama warga sekitar," katanya.
Dari pelaku, polisi menyita barang bukti berupa BPKB, STNK, satu sepeda motor Honda Legenda, dan senjata tajam.
"Saat ini kami lakukan pemeriksaan, karena pelaku diduga bekerja tak sendiri. Kami juga mencari pendahan barang hasil kejahatan pelaku," ucapnya.
salah satu pelajar, Fauzi Maulana (17) menerangkan, penangkapan pelaku bermula dari informasi yang diperoleh dari teman sekolahnya, yang saat itu hampir menjadi korban begal.
"Teman kita Habib Maulana hampir jadi korban, terus dia menceritakan kalau pelaku ciri-cirinya menggunakan sepeda motor Honda Legenda enggak ada spakboard belakang," ucap dia.
Dari informasi itu, kemudian rekan-rekan pelajar ini menyebar, dan dua rekannya saat itu, Nabila Prayoga dan Yudi Prasetyo melihat ciri pelaku di dekat SMPN 11 Tangsel.
"Terus dibuntutin dua teman kami, sambil satunya menginfokan ke grup teman-teman, akhirnya kita merapat saat pelaku berhenti di warung kopi," kata pelajar SMKN 1 Tangsel jurusan Teknik Mesin, Fauzi Maulana.
Ketika didekati para pelajar, pelaku menodongkan pisau. Karena terus didesak, pelaku akhirnya kabur dan dikejar para pelajar.
"Kami kejar ke gang-gang, sekitar 10 menit kami kejar-kejaran pelaku kami tangkap di daerah Ciater, Serpong. Kami pukul juga tapi sama warga dihalangin, disangka kami tawuran. Karena kita pakai seragam sekolah," ucap dia.
Setelah dijelaskan, kemudian warga membawa pelaku ke rumah ketua RW setempat. Dari situ, kemudian diketahui kalau pelaku juga sempat mencuri motor milik warga Ciater lain.
"Akhirnya diinterogasi warga dan diakui sudah 15 kali mencuri, tak lama kemudian polisi Polsek Serpong datang," kata Fauzi.
Ditemui di sekolah, Fauzi bersama rekan-rekan yang lain mengaku tak takut dengan pelaku begal. Para pelajar kejuruan ini mengaku geram dengan ulah begal yang semakin meresahkan masyarakat.
"Kalau di sekolah kita boleh dikenal bandel, tapi bandel anak-anak. Enggak berani kriminal," ucap dia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku ini menamakan kelompoknya dengan nama Bathrix Putra.
Baca SelengkapnyaMereka pun sepakat dan korban tak dapat lagi melawan karena kalah kuat.
Baca SelengkapnyaBermula, saat Darens bersama empat orang temannya, dituduh karena menabrak seseorang.
Baca SelengkapnyaTiga pria memperkosa anak di bawah umur yang setelah menuduh korban dan pacarnya melakukan aksi perbuatan asusila di Demak.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaKomplotan begal leluasa melakukan aksinya dengan menggunakan modus wanita muda sebagai umpan.
Baca SelengkapnyaSalah satu rekan korban, MRR juga menjadi korban dan saat ini masih mendapat perawatan.
Baca SelengkapnyaSetelah lima kali klakson, dia diberi ruang untuk melintas.
Baca SelengkapnyaKasus ini dipicu oleh persoalan pacar dan ucapan korban yang diduga kerap melontarkan fitnah.
Baca SelengkapnyaDua pelajar SMA di Kota Bogor dibacok oleh pelajar dari sekolahan lain.
Baca SelengkapnyaAntar korban dan terduga pelaku berasal dari sekolah berbeda. Namun keduanya adalah teman sepermainan di Bedahan.
Baca Selengkapnya