Teman tak heran Dita ajak keluarga lakukan bom bunuh diri di Surabaya
Merdeka.com - Peristiwa bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/5) menyita perhatian masyarakat Indonesia bahkan dunia. Masyarakat mengutuk peristiwa yang menewaskan belasan orang itu.
Pelaku bom bunuh diri itu merupakan satu keluarga yang melibatkan pasangan suami-istri dan empat orang anaknya. Masyarakat menganggap pelibatan anak-anak sebagai pelaku bom diri tak bisa diterima akal sehat. Mereka menilai sangat tidak masuk akal seorang ayah dan ibu tega melibatkan anak-anaknya.
Kerabat pelaku, Ahmad Faiz Zainuddin menilai cukup masuk akal Dita Oepriarto, kepala keluarga itu mengajak anak-anaknya sebagai 'pengantin' bom bunuh diri. Karena menurutnya Dita telah terdoktrinasi bahwa bom bunuh diri itu termasuk jihad dan imbalannya surga sejak kuliah 30 tahun silam.
-
Bagaimana keluarga di Malang melakukan bunuh diri? Dua orang korban meninggal dunia yakni ibu, Sulikhah (35) dan anak kedua ARE (13) diduga meminum racun obat nyamuk cair. Sementara Wahaf Efendi (38) memotong urat nadi tangan kiri dan meninggal dunia saat dalam upaya penanganan di rumah sakit.
-
Kenapa keluarga ini nekat bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Kenapa keluarga di Malang diduga bunuh diri? Dugaan sementara, sepertinya bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga. Di mana satu keluarga ini beranggotakan empat orang, bapak -ibu dan putri kembarnya. Namu alhamdulillah satu orang putrinya dalam kondisi selamat, saat ini sedang mendapat pendampingan PPPA dan Psikolog.
-
Diah Permatasari ngapain bareng keluarga? Dalam postingan yang dibagikan oleh Diah Permatasari, terlihat dirinya sedang merayakan buka bersama. Acara ini tidak hanya merupakan kesempatan untuk berbuka puasa bersama, tetapi juga merayakan ulang tahun salah satu keponakannya yang bertepatan dengan perayaan Paskah.
-
Siapa nama lengkap anak Diah? Marco, atau Marciano Nicholas Jatmiko, terlahir pada tahun 2006 dan masih berada di bangku SMA.
-
Kenapa Adiba Khanza umroh bareng keluarga? Adiba sering banget senengnya karena bisa ngabisin waktu dan umroh bareng keluarga intinya.
"Jadi ini bukan tidak masuk akal," ujarnya dalam diskusi di The Wahid Institute, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/5).
Faiz merupakan adik kelas Dita di SMA 5 Surabaya 30 tahun lalu. Mereka juga sempat berada dalam satu grup pengajian. Tulisan Faiz belakangan viral di Facebook yang menceritakan Dita dan pengalamannya mengikuti pengajian yang mengajak pada gerakan radikalisme.
Faiz mengatakan tak mungkin Dita meninggalkan anak-anaknya dan melakukan bom bunuh diri sendirian. Karena telah berhasil mendoktrin anaknya dimana bom bunuh diri dipahami sebagai jihad dan berbalas surga, maka ia tak ingin masuk surga sendirian.
"Dia pasti tak mau masuk surga sendirian. Nanti bagaimana anak-anaknya kalau ditinggal sendirian di dunia yang sudah dianggap kejam ini. Kemudian anak-anaknya akan dicap sebagai anak teroris," kata dia.
Faiz menceritakan dulu ia sering mengikuti berbagai kajian agama mulai dari yang pahamnya fundamental, radikal, sampai liberal. Ia sempat satu pengajian dengan Dita tapi karena merasa tak betah ia kemudian memilih keluar. Faiz mengaku tetap memantau perkembangan teman-temannya.
Saat mengetahui pelaku bom bunuh diri di Surabaya adalah Dita, ia mengaku terkejut. Itulah yang mendasari dia membuat tulisan yang kini viral tersebut. Menurutnya paham radikal tak serta merta melahirkan gerakan terorisme tetapi dampaknya bisa muncul puluhan tahun kemudian, sebagaimana yang dialami kakak kelasnya itu.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siti Nurhasanah (40) tega membunuh ibu kandungnya Hasyiyah (60) karena tak merestui pernikahannya dengan Sadi Adi Broto (50).
Baca SelengkapnyaSaat polisi melakukan olah TKP, diketahui ada dua jenazah yang ditemukan dengan tangan saling terikat
Baca SelengkapnyaSebelum membunuh sang ibu, pelaku dimarahi ayahnya dengan kata-kata yang memicu emosi.
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaKorban ditikam saat selesai berwudu untuk melaksanakan salat Duha.
Baca SelengkapnyaPamuji salah satu tetangga korban mengatakan korban tinggal seorang diri di rumah. Dia melihat tidak ada masalah apapun antara bapak dan anak itu.
Baca SelengkapnyaSekeluarga Tewas di Malang Diduga Bunuh Diri Bersama
Baca SelengkapnyaNurma menambahkan penyidik telah melakukan pemeriksaan digital melalui gawai milik MAS
Baca Selengkapnya