Tembak mati anggota Satpol PP, 4 begal lintas daerah didor polisi
Merdeka.com - Setelah sempat buron cukup lama lantaran terlibat dalam banyak aksi begal, empat pelaku ditembak polisi. Para pelaku merupakan sindikat pelaku kejahatan jalanan beraksi di beberapa daerah di wilayah Sumatera Selatan.
Keempat pelaku adalah Forzan Jaya, Jauhari, Mawan, dan Indra Wijaya. Sementara dua otak pelaku bernisial AB dan SP masih dilakukan perburuan. Barang bukti diamankan dua unit sepeda motor yang telah berganti nomor polisi dan satu pucuk senpira.
Para tersangka diringkus atas dua laporan kejahatan terjadi di Jalan Lintas Sumatera, Kecamatan Inderalaya Utara, Ogan Ilir, Sumsel, pada 15 Desember 2016 dan di Jembatan Kurung, Jalan Lintas Palembang-Indralaya, Ogan Ilir, pada 15 Januari 2017.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
Salah satu korbannya, yakni seorang anggota satuan polisi pamong praja (Satpol PP) Ogan Ilir. Korban tewas di tempat usai ditembak para pelaku menggunakan senjata api rakitan karena enggan menyerahkan sepeda motornya.
Dari pengakuan salah satu tersangka, mereka telah belasan kali beraksi di Palembang, Ogan Ilir, dan Banyuasin. Sedangkan motor hasil kejahatan dijual ke daerah Gelumbang, Muara Enim, dengan harga beragam, Rp 2 juta sampai Rp 2,5 juta.
"Sudah sering begal, banyak juga motor yang dapat. Hasilnya dibagi rata," ungkap tersangka Forzan di Mapolda Sumsel, Kamis (26/1).
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel, Kombes Pol Prasetijo Utomo mengatakan, dari pemeriksaan, para tersangka telah membegal dalam kurun waktu November 2016 hingga Januari 2017. Bahkan, mereka pernah membegal dan mendapatkan dua unit sepeda motor sekaligus.
"Para tersangka merupakan komplotan begal lintas daerah, mereka sadis dan sudah ada korban tewas," ujarnya.
Dijelaskannya, dalam beraksi hanya empat tersangka yang turun ke lokasi mengendarai sepeda motor, sedangkan dua pelaku lain yang menjadi otaknya memantau dan hanya mendapatkan laporan aksi itu. Modus yang digunakan menunggu korban melintas, memepet, dan menendang hingga terjatuh. Jika mendapat perlawanan, tersangka melukai atau menembak korban.
"Semuanya dijerat Pasal 365 KUHP dengan penjara di atas lima tahun, dua pelaku lain kita nyatakan buron," pungkasnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaAG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaTerungkap Peran Lima Pelaku Begal Casis Bintara Polri
Baca SelengkapnyaPicu keresahan masyarakat, DPRD Sumut dukung penuh tindakan tegas kepolisian dalam membasmi begal sadis di Kota Medan.
Baca SelengkapnyaTawuran tersebut melibatkan dua kelompok, yakni Geng Biang Rusuh (Birus) dan Geng Anak Lapak Klender.
Baca SelengkapnyaMelawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaPolisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Baca SelengkapnyaFirdaus mengatakan, setiap kali beraksi komplotan perampok ini selalu membekali diri dengan senjata tajam dan senjata api rakitan untuk mengancam pegawai.
Baca Selengkapnya12 Anggota geng motor itu ditangkap saat hendak melakukan tawuran.
Baca Selengkapnya