Tembakan Partai Demokrat kembali mengarah ke Istana Negara
Merdeka.com - Hubungan antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan pemerintahan Jokowi-JK semakin memanas. Peluru Demokrat kembali mengarah ke istana negara, tempat Presiden Jokowi berkantor. Setelah sebelumnya SBY menuding ada pihak-pihak di sekeliling Presiden Jokowi yang menghalanginya bertemu kepala negara, kini SBY dan Partai Demokrat mengeluarkan peluru baru.
Semua bermula dari kegiatan ribuan mahasiswa dalam Jambore Nasional yang digelar di Cibubur, Jakarta Timur, 4-6 Februari 2017. Dalam kegiatan itu, beberapa menteri kabinet kerja datang. Acara itu dituding sebagai upaya pemerintah menghancurkan SBY dengan menggunakan mahasiswa. Ketua Umum Angkatan Muda Partai Demokrat, Boyke Novrijal mengklaim memiliki bukti kuat atas pendidikan fitnah bermotif provokatif di acara itu. Menurutnya, di acara itu mahasiswa disuruh meneriakan yel yel 'tangkap SBY'.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang menemui Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang Jokowi temui? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Dimana Jokowi blusukan? Saat melakukan kunjungan ke daerah, Presiden Jokowi selalu menyempatkan diri untuk blusukan ke pasar tradisonal
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
"Mahasiswa dipertontonkan oleh rekayasa jahat para narasumber yang hadir dalam memberikan materi yang sesat dan penuh dengan fitnah Keji dan jahat, mahasiswa dijadikan umpan untuk melakukan perbuatan yang salah secara moral dan hukum," katanya dalam siaran pers, Senin (6/2).
Dia mempertanyakan kehadiran para menteri kabinet Jokowi-JK. "Apakah kehadiran saudara Teten Masduki (Kepala Staf Kepresiden RI), Amran Sulaiman (Menteri Pertanian RI), Rudiantara (Menteri Kominfo RI) dan Khofifah Indar Parawansa (Menteri Sosial RI) merupakan inisiatif mereka sendiri atau atas perintah bapak Presiden?" tanyanya.
Tidak hanya itu, dia juga mempertanyakan kehadiran politisi PDIP Adian Napitupulu di tengah-tengah mahasiswa. Pihaknya meminta Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memberi penjelasan kapasitas Aldian dan anggota Fraksi PDIP yang dituding sebagai otak operasi kegiatan Jambore Nasional Mahasiswa.
"Apakah kehadirannya atas perintah tugas PDIP atau inisiatif pribadi?," katanya.
Kritikan tajam dialamatkan kepada pemerintah dan PDIP karena memfitnah SBY di depan para mahasiswa dengan menggiring opini SBY sebagai otak di balik kegaduhan negeri ini.
"Atas dasar kebenaran apa mereka para pejabat negara, pengamat serta pelaku politik yang hadir di sana melakukan penggiringan opini jahat dan menebarkan fitnah serta ujaran kebencian kepada Presiden Republik Indonesia ke-6 Bapak Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dengan tuduhan sebagai otak provakator pemecah bangsa dan kebhinekaan dengan memanfaatkan agama dan peran para alim ulama," katanya.
Kabar ini juga sudah sampai ke telinga SBY. Dia kembali berkicau di akun Twitternya. "Ada provokasi & agitasi thd mahasiswa utk "Tangkap SBY". *SBY*. Begitu tulis SBY.
Tudingan itu seolah menjadi kenyataan saat ratusan orang menggeruduk rumah SBY di kawasan Kuningan, kemarin siang. Massa mulai datang sekitar sekitar pukul 15.00 Wib. Kemudian mereka sempat berorasi beberapa saat. Namun polisi mengaku tidak mengetahui identitas para demonstran. Peristiwa ini membuat SBY kembali berkicau. Dia merasa keselamatannya terancam.
"Saya bertanya kpd Bapak Presiden & Kapolri, apakah saya tidak memiliki hak utk tinggal di negeri sendiri, dgn hak asasi yg saya miliki? *SBY*," kicau SBY.
"Saya hanya meminta keadilan. Soal keselamatan jiwa saya, sepenuhnya saya serahkan kpd Allah Swt. *SBY*."
Rumah ketua umumnya digeruduk massa, Demokrat naik pitam. Demokrat menyebut para mahasiswa melakukan demo di rumah SBY ada kaitannya dengan kegiatan Jambore Nasional di Cibubur, Jakarta Timur. Bahkan acara mahasiswa itu dapat pengarahan dari Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar. Bahkan rencana demo di rumah SBY telah beredar di media sosial.
"Mempertanyakan kenapa aparat hukum terlambat datang dan gagal melakukan langkah preventif, mengingat info demo ke kediaman Presiden RI ke enam sudah beredar di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Infonya, pelaku demo adalah mahasiswa yang melakukan pertemuan di Cibubur di mana Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Antasari Azhar hadir memberi pengarahan," kata Juru bicara DPP Partai Demokrat, Rachland Nashidik.
Demokrat meminta siapapun aktor politik tidak memanfaatkan mahasiswa guna kepentingan politik. Bahkan pihaknya menyebut tidak semua pendemo mengetahui bahwa aksi mereka dilakukan di rumah SBY.
"Mengecam siapapun aktor politik yang menipu dan memanipulasi para mahasiswa demi kepentingan dan tujuan politik jangka pendek. Adalah fakta bahwa sebagian besar mahasiswa yang diajak berdemo tadi tidak mengetahui bahwa rumah yang mereka datangi adalah kediaman Presiden RI ke-6," tegasnya.
Tidak terima dituduh melakukan agitasi terhadap mahasiswa, Teten Masduki angkat bicara. Secara tegas Teten membantah kabar yang menuding pemerintah mengerahkan massa mahasiswa untuk menggeruduk kediaman SBY.
"Enggak ada. Itu saya juga hadir di acara itu pagi dan saya minta untuk menyampaikan beberapa kemajuan dalam 2 tahun pemerintahan. Ya biasa, yang dimasalahkan mahasiswa ketika dialog itu banyak mengenai dana desa, pemberantasan korupsi, HAM, agraria, dan sebagainya. Dialog gitu aja," jelas Teten.
Mantan anggota Ombudsman Nasional ini menuturkan, saat bertemu mahasiswa dalam Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia, dirinya hadir sebagai perwakilan pemerintah. Teten menekankan dua hal. Pertama, terkait mempertahankan toleransi. Kedua, ditekankan terkait NKRI. Di hadapan mahasiswa, Teten mengaku menjelaskan secara detail terkait pengimplementasian keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Misalnya, pemerataan harga bahan bakar minyak dari sabang sampai merauke.
"Kira-kira poin saya di situ. Tidak ada provokasi-provokasi. Itu kan terbuka, pertemuan mahasiswanya seribu lebih. Siapa yang berani memprovokasi di depan umum segede gitu? Kan pidana," tuntas Teten.
Tidak hanya Teten, Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan Chrisma Albandjar juga menyesalkan pernyataan Rachland Nashidik menuding Teten Masduki terkait aksi demo mahasiswa di kediaman SBY.
"Kami menyesalkan pernyataan pers dari Saudara Rachland Nashidik yang memberi kesan seolah-olah ada hubungan antar kehadiran Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki di acara Jambore Mahasiswa Indonesia dan demo," kata Chrisma dalam keterangan pers yang diterima merdeka.com.
Chrisma menegaskan, kehadiran Kepala Staf Kepresidenan di acara Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia di Bumi Perkemahan Cibubur pada tanggal 5 Februari 2017 adalah atas undangan Panitia Jambore.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Reshuffle merupakan kewenangan dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMuncul spekulasi tentang kemungkinan Demokrat mendapatkan jatah kursi menteri dalam Reshuffle tahap akhir pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSBY bertemu Presiden Jokowi membahas terkait politik kebangsaan dan politik kenegaraan.
Baca SelengkapnyaSantoso tidak mengetahui teknis soal pertemuan Jokowi dan SBY.
Baca SelengkapnyaPDIP mengapresiasi sikap Jokowi yang dapat berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk SBY.
Baca SelengkapnyaSBY bertemu Presiden Jokowi membahas terkait politik kebangsaan dan politik kenegaraan.
Baca SelengkapnyaSalah satu sumber di lingkaran Demokrat membenarkan pertemuan Jokowi dan SBY.
Baca SelengkapnyaSBY bertemu Presiden Jokowi untuk menjelaskan makna perubahan yang dimaksud oleh Partai Demokrat di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaYusak mengatakan, pertemuan SBY dan Jokowi menimbulkan efek psikologis berupa dukungan terhadap Prabowo.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan sedang berada di Jawa Tengah sejak tiga hari lalu.
Baca SelengkapnyaSBY juga memastikan siap turun gunung memenangkan Prabowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra tidak masalah apabila Demokrat ditawari kursi menteri oleh Jokowi.
Baca Selengkapnya