Tembok Balai Lingkungan Jineng Agung di Jembrana ambrol usai diguyur hujan
Merdeka.com - Hujan deras dini hari tadi kembali mengguyur wilayah Jembrana, Bali. Akibatnya, tembok penyengker Balai Lingkungan Jineng Agung ambrol.
Sementara di Kecamatan Pekutatan, Jembrana, rumah salah seorang warga dikabarkan roboh seperti yang dirilis sebuah akun Istragram di Jembrana ternyata hoaks.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, hujan deras mulai turun Senin (5/11) sekitar pukul 01.00 WITA. Lantaran hujan deras cukup lama, mengakibatkan air menggenang di areal balai lingkungan Jineng Agung.
-
Mengapa tembok berjamur bahaya? Tembok yang rembes dan berjamur tidak hanya mengganggu estetika rumah, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan penghuni. Jamur pada tembok dapat memicu alergi dan penyakit pernapasan.
-
Kenapa benteng Ulak Karang terbengkalai? Alih-alih aset peninggalan masa penjajahan menjadi potensi objek wisata sejarah, benteng Ulak Karang ini justru bernasib sebaliknya. Meski sudah berusia ratusan tahun, benteng ini masih cukup kokoh dan beberapa akses ruangan masih terlihat jelas bagaimana gambaran ketika benteng ini masih aktif digunakan oleh tentara Jepang. Kini, kondisi benteng tersebut begitu terbengkalai, kotor, dan banyak dedaunan yang mengelilingi sisi luar benteng.Hal ini kurangnya perhatian dari pemerintah setempat untuk menjaga bangunan bersejarah tersebut yang berpotensi sebagai objek wisata karena dekat dengan pantai.
-
Kenapa sumur di Lebak kering? “Biasanya pakai jet pump, cuma karena sekarang kering, kebanyakan warga sini dan kampung sebelah ngambil air di sumur ini,“ kata salah satu warga, Dopi.
-
Kenapa genteng sering bocor di hujan pertama? Jika atap atau genteng rumah tidak dirawat dengan baik, maka kemungkinan besar akan terjadi kebocoran saat hujan pertama. Genteng yang retak atau rusak dapat memungkinkan air hujan masuk ke dalam rumah.
-
Kenapa tanah di daerah perbukitan berpotensi longsor? Budi menjelaskan, tanah di daerah perbukitan atau tebing yang mengalami retak-retak akibat kemarau sangat berpotensi untuk longsor ketika terkena air hujan.
-
Mengapa atap yang bocor menyebabkan dinding rembes? Penyebab dinding rembes yang paling utama adalah atap yang bocor. Saat hujan deras, atap yang mengalami kerusakan seperti retak, robek, atau bahkan aus, yang dapat memungkinkan air hujan masuk ke dalam struktur bangunan.Air ini kemudian dapat meresap melalui lapisan atap dan menyebar ke dinding interior, menciptakan kondisi yang ideal untuk pertumbuhan jamur dan kerusakan struktural.
Sekitar dua jam kemudian pondasi tembok penyengker di bagian barat atau di pintu masuk balai lingkungan yang posisinya rendah ambrol bersama tembok diatasnya sepanjang 10 meter.
"Waktu sebelum kejadian saya sempat bagun karena hujan sangat deras. Kemudian saya dengar suara gemuruh, setelah saya cek ternyata tembok penyengker balai lingkungan yang roboh," ujar Gede Yasa, Kepala Lingkjanga Jineng Agung yang rumahnya bersebelahaan dengan balai lingkungan, Selasa (6/11).
Ambrolnya tembok penyengker itu diperkirakan karena tanah urugan di area balai lingkungan labil. Selain itu juga pondasi tembok penyengker dari batu kali itu tidak berisi lubang pembuangan air.
Untuk pembersihan, pihaknya akan mengerahkan warga secara gotong royong pada hari Jumat mendatang. Pihaknya juga telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak BPBD Jembrana, baik secara lisan maupun dengan bersurat resmi.
Anggota BPBD Jembrana juga turun melakukan pengecekan dan memghitung kerugian yang dialami. Bahkan pihak BPBD akan turut membantu membersihkan materi longsoran hari Jumat mendatang saat warga setempat melakukan gotong royong.
"Nanti Jumat mendatang, kami bantu warga untuk membersihkan puing-puing tembok penyengker yang longsor tersebut," terang Kepala BPBD Jembrana I Ketut Eko Susilo Artha Permana.
Sementara kabar mengenai rumah salah seorang warga di Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana yang roboh akibat hujan deras dinihari tadi seperti yang dirilis oleh akun IG infojembrana lengkap dengan poto rumah roboh dipastikan kabar bohong.
Perbekel Pekutatan Gede Silagunada dikonfirmasi mengatajan, kabar mengenai rumah salah satu warga di desanya roboh akibat hujan deras itu tidak benar. Melainkan itu bangunan dapur darurat yang sudah lama tidak digunakan.
"Itu bukan rumah, ngarang itu. Beritanya tidak benar, itu bangunan dapur darurat yang sudah lama tidak dipakai. Pemiliknya Pak Wispa, dia tinggal di Denpasar," tegasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tanggul peninggalan Belanda ini jebol mengejutkan warga karena berlangsung pukul 04:00 WIB dini hari.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaPemkot Bandarlampung sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) segera memperbaikinya.
Baca SelengkapnyaHujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir lahar Semeru. Akibatnya, jembatan di perbatasan putus.
Baca SelengkapnyaProyek bendungan itu sempat mangkrak diduga karena kontraktornya tidak dibayar.
Baca SelengkapnyaJalan alternatif yang menghubungkan wilayah Parungpanjang, Kabupaten Bogor dengan wilayah Pagedangan itu kini tak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, pengembang perumahan Villa Rizki Insani bakal diperiksa polisi.
Baca SelengkapnyaTembok pos pantau pintu air penyaringan Palmerah, Jakarta Barat ambruk akibat hujan deras
Baca SelengkapnyaBanjir menggenangi puluhan rumah warga dan mengakibatkan tanah longsor di beberapa lokasi di Malang.
Baca SelengkapnyaDinding rembes dapat menyebabkan kerusakan serius pada struktur bangunan dan kualitas hidup penghuninya.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang itu terjadi diuga disebabkan oleh tanggul yang jebol
Baca SelengkapnyaKampung Bulak Barat sempat direndam banjir hingga menutupi rumah-rumah warga
Baca Selengkapnya