Tembok Keraton Surakarta yang ambruk dibangun PB X
Merdeka.com - Masyarakat Kota Solo dikagetkan dengan robohnya salah satu tembok pagar dekat Sasana Putra, Kelurahan Baluwarti, Senin (15/1) malam. Beruntung saat kejadian tak ada aktivitas warga di bawah tembok tebal setinggi 6 meter tersebut.
Pengageng Parentah Karaton Surakarta KGPH Dipokusumo mengatakan, lokasi tembok pagar tersebut merupakan pembatas gedung sentral dengan nDalem Prabuwinatan. Gedung sentral atau Pradikta dibangun pada masa kejayaan Raja Surakarta Paku Buwono X. Bangunan tersebut merupakan pusat pengelolaan listrik untuk Keraton Surakarta.
"Gedung Pradikta itu tempat untuk pusat listrik di Kraton, pengaturan listrik genset, untuk pendingin dan bikin es. Ada 4 kolam pendingin generator. Semua dibangun saat PB X, saat listrik masuk keraton," ujar Gusti Dipo saat dihubungi merdeka.com, Selasa (16/1).
-
Mengapa tembok kota dihancurkan? Namun, seiring berjalannya waktu, tembok kota mulai kehilangan relevansinya pada abad ke-16 hingga ke-17, dan akhirnya sebagian besar tembok tersebut dihancurkan pada abad ke-19 saat kota mengalami ekspansi.
-
Apa yang roboh di Alun-alun Pataraksa? Netizen Indonesia dikejutkan dengan video Alun-alun Pataraksa di Kabupaten Cirebon yang roboh.
-
Siapa yang tinggal di rumah nyaris roboh? Sang pemilik, Abun (63), tak bisa berbuat banyak lantaran hidup di bawah garis kemiskinan.
-
Siapa yang nabrak tembok? Ada-ada saja kelakuan seorang bocah yang tidak sengaja menginjak pedal gas hingga membuat mobil pameran menabrak tembok.
-
Dimana kejadian mobil nabrak tembok? Kejadian ini pun viral di media sosial terjadi di sebuah mall di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Dimana rumah itu ambruk? Viral di media sosial video yang memperlihatkan detik-detik rumah ambruk di Tuban, Jawa Timur.
Gusti Dipo memastikan, bangunan gedung utama Pradikta tidak terkena imbas robohnya pagar. Karena pagar yang roboh tersebut hanya gudang yang sudah tidak difungsikan. Ia menilai gedung Pradikta kondisinya masih cukup kuat.
"Tadi saya sudah dihubungi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah. Rekomendasi dari BPCB sesuai sudah sesuai dengan aspirasi masyarakat. Nanti tembok akan dirobohkan dan direkonstruksi, dikembalikan seperti semula," terangnya.
Pantauan di lokasi, sejumlah petugas BPCB mendatangi tempat robohnya tembok, Selasa siang. Mereka didampingi BPBD dan kerabat keraton. Usai mengamati sisi luar tembok, mereka masuk ke dalam melalui Sasana Putra. Namun wartawan tak diperbolehkan masuk.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah Marini ikut terdampak, bengkoknya pagar depan, tembok luar, namun menurutnya tak sampai kondisi parah dan masih bisa diperbaiki.
Baca SelengkapnyaDimakan usia, Ndalem Sasono Mulyo Keraton Surakarta nyaris roboh
Baca SelengkapnyaPanggung Sangga Buwana dulunya dibuat untuk mengintai musuh dari ketinggian.
Baca SelengkapnyaTembok turab kali tiba-tiba roboh dan menimpa empat pekerja sedang mengerjakan konstruksi cakar ayam.
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaHujan deras disertai angin kencang melanda sebagian Kota Solo, Senin (26/2) sore.
Baca SelengkapnyaDi sepanjang jalan, banyak bangunan luluh lantak. Bahkan bangunan bertingkat pun banyak yang hancur.
Baca SelengkapnyaAndre salah satu saksi yang mengetahui tembok roboh itu mengatakan bahwa korban yang meninggal itu tertimpa lantaran berada di bawah tembok tersebut.
Baca SelengkapnyaTidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Panghuni rumah sudah berhasil dievakuasi sebelum rumah ambruk.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca SelengkapnyaPemkot Solo dan Kementerian PUPR lebih memprioritaskan Alun-alun Utara dan Selatan untuk revitalisasi awal.
Baca SelengkapnyaSumedi Riyanto (80/ayah), Thio Nyin Nio (74/ibu), dan Amy Kusuma Dewi (35/anak) tewas di tempat usai tertimpa tembok setinggi 2 meter dan panjang 50 meter.
Baca Selengkapnya