Tempat ibadah di Rembang dirusak dan dibakar massa
Merdeka.com - Tempat ibadah atau sanggar penganut kepercayaan Sapta Darma bernama Candi Busono di Dukuh Blando, Desa Plawangan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah diduga dibakar massa.
Sanggar yang terbakar sedang dalam proses pembangunan. Peristiwa ini terjadi Selasa, (10/11) sekira pukul 10.30 WIB. Diduga pelakunya berjumlah puluhan orang.
"Massa sekitar 40 sampai 50 orang. Waktu kejadian pas saya sedang tidak di tempat. Saya dikabari oleh warga (penganut Sapta Darma) bahwa rumah ibadah kami dibakar. Saya langsung menuju lokasi dan benar sanggar kami dibakar," terang Ketua Persatuan Sapta Darma (Persada) Kabupaten Rembang Sutrisno saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (11/11).
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Siapa yang mengeroyok warga di Semarang? Sementara itu, usai kasus sekelompok Bonek mengeroyok warga di Semarang pada Februari 2023 lalu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengundang perwakilan Bonek tiap tribun, Panpel, serta Manajemen Persebaya untuk menjajaki kemungkinan suporter tim Bajul Ijo berbadan hukum.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Di mana kerusuhan terjadi? Kerusuhan anti-Yahudi terjadi pada 7–8 Juni 1948, di kota Oujda dan Jerada, di protektorat Prancis di Maroko sebagai tanggapan terhadap Perang Arab-Israel tahun 1948 yang diikuti dengan deklarasi berdirinya Negara Israel pada tanggal 14 Mei.
-
Siapa yang masuk ke lapangan dan membuat kerusuhan? Peristiwa itu berawal saat salah satu suporter tuan rumah masuk ke dalam lapangan.
Sutrisno menceritakan sekitar lima menit sebelum terjadi pembakaran, kepala desa (kades) dan camat setempat sempat menghubungi dan memberitahukan dirinya.
Kedua wakil pemerintah itu meminta supaya Sutrisno menghentikan proses pembangunan sanggar. Atas permintaan kades dan camat itu, Sutrisno menghubungi tukang yang sedang mengerjakan pembangunan.
"Niat saya menghubungi untuk menghentikan pembangunan. Tapi ternyata sanggar sudah terlanjur dibakar dan dirusak oleh puluhan warga. Setelah saya sampai di lokasi, ternyata bangunan rusak semua, ya yang namanya dibakar ya hancur," ungkapnya.
Dari informasi yang dihimpun merdeka.com, tampak beberapa bangunan pondasi dan tiang bangunan rumah ibadah itu terdapat bekas gempuran. Selain pada bagian tiang bangunan, beberapa lantai dan tembok bangunan juga rusak.
Massa diduga juga akan merusak gudang bangunan yang berada di bagian belakang samping kiri tempat ibadah.
Akibat aksi pembakaran dan pengerusakan tempat ibadah Persada tersebut, pihak pengelola mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 60 juta lebih.
"Kami mengalami kerugian materi kurang lebih sekitar antara Rp 60 juta sampai Rp 100 juta mas. Kalau imateri tak terhitung. Sebab sampai saat ini kami belum berani ke lapangan karena suasana masih panas di lapangan," pungkasnya.
Baca juga:
5 Insiden pembakaran masjid paling tragis di dunia
Ketum Ansor sebut Bupati Manokwari minta pembangunan masjid disetop
Dipetisi cabut aturan pendirian rumah ibadah, ini jawaban Menag
Menag ajak rakyat sempurnakan aturan pendirian rumah ibadah
Pemerintah Jokowi siapkan aturan syarat pendirian rumah ibadah (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua organisasi masyarakat (ormas) di Tangerang Selatan terlibat perselisihan, Selasa (5/11) malam.
Baca SelengkapnyaLokasi yang dipakai oleh masyarakat untuk tidur tersebut bukanlah area suci untuk tempat salat, melainkan aula tempat pertemuan dan pelaksanaan kegiatan oleh pe
Baca SelengkapnyaSatpol PP bersama tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) menyegel satu unit bangunan di Garut, Jawa Barat, Rabu (3/7).
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka menuntut untuk menyikapi konflik lahan di Rempang.
Baca SelengkapnyaRatusan massa yang marah merusak seluruh kobong, membakar dua gazebo dan mencari Pimpinan Ponpes dan Padepokan berinisial KH.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaSebuah masjid dibakar dan seorang ulama dibunuh dalam bentrokan kelompok agama India.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut sebelum angkot tersebut terbakar ada lemparan api.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca SelengkapnyaKeberadaan makam keramat palsu ini sempat viral di media sosial.
Baca Selengkapnya