Temu tokoh agama di Palembang panas karena ISIS disebut teroris
Merdeka.com - Pertemuan tokoh agama di Palembang untuk membahas langkah yang diambil terkait Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang difasilitasi Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sumsel, Jumat (8/8), sempat 'chaos'. Alhasil, sejumlah perwakilan tokoh agama yang tadinya hadir, berangsur keluar ruangan.
Forum tersebut dihadiri sejumlah tokoh agama di Sumsel, seperti dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Umat Islam (FUI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Walubi, Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), dan sejumlah tokoh agama dan organisasi keagamaan lain.
Situasi ini berawal dari pernyataan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragam (FKUB) Sumsel KH Buya Thohlon Abdul Rauf bahwa ISIS adalah teroris dan hanya warga negara Indonesia yang gila saja jadi pengikut ISIS.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
-
Di mana kerusuhan terjadi? Kerusuhan anti-Yahudi terjadi pada 7–8 Juni 1948, di kota Oujda dan Jerada, di protektorat Prancis di Maroko sebagai tanggapan terhadap Perang Arab-Israel tahun 1948 yang diikuti dengan deklarasi berdirinya Negara Israel pada tanggal 14 Mei.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
-
Dimana suara ledakan terdengar? Di Ganges Delta dan Teluk Bengal, fenomena ini dikenal sebagai Barisal guns, di Shikoku Jepang disebut 'yan', dan di Belgia dinamai 'mistpouffers' atau letusan kabut.
Pernyataan tersebut ternyata mengundang emosi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sodikun. Bahkan Sodikun sempat mengacungkan tangannya ke muka Thohlon.
Menurut Sodikun, tidak ada yang berhak menyatakan organisasi ISIS adalah teroris. Sebab, kata dia, ISIS perlu dikaji secara mendalam tentang ajaran dan tujuannya.
"Kepada anjing saja kita ada adab. Tidak bisa kita sebut orang itu gila hanya karena ISIS apalagi sesama muslim," ungkap Sodikun.
Penolakan yang sama juga diutarakan Ketua FUI Sumsel Umar Said. Ditegaskannya, terlalu dini menyatakan ISIS adalah teroris. Bisa jadi, kata dia, isu ini diprovokasi oleh negara tertentu untuk menghancurkan Islam. Umar Said pun langsung keluar setelah menyampaikan sikap.
Situasi makin memanas setelah sejumlah tokoh agama lain turut berkomentar. Suasana mereda setelah suara azan berkumandang. Setelah dilanjutkan, pertemuan itu pun akhirnya memutuskan sejumlah poin, salah satunya menolak setiap aksi kekerasan terhadap agama. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.
Baca SelengkapnyaUstaz Syafiq Riza Basalamah buka suara terkait penolakan kedatangan dalam pengajian di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar Surabaya.
Baca SelengkapnyaAdapun kericuhan terjadi sekitar dua kali, pukul 5 sore dan saat memasuki waktu salat Magrib.
Baca SelengkapnyaKemenag sepakat pelanggaran hukum pada kerusuhan di Pamulang, Tangerang Selatan harus diproses
Baca SelengkapnyaPengajian dihadiri oleh Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah di Masjid Assalam Purimas Kota Surabaya dibubarkan paksa GP Ansor.
Baca SelengkapnyaKericuhan yang terjadi pada Kamis malam itu, sebelumnya tak pernah terjadi.
Baca SelengkapnyaPonpes Al-Zaytun kembali jadi sasaran demonstrasi warga. Kali ini datang dari Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia (ASRI), Kamis (6/7/2023).
Baca SelengkapnyaPolisi menggandeng tokoh agama untuk memastikan tahapan Pemilu berjalan damai.
Baca SelengkapnyaMassa mengatasnamakan kader Golkar datang sekira pukul 14.00 Wib. Tidak berselang lama kemudian, terjadi kericuhan.
Baca SelengkapnyaTernyata, ada salah satu pengurus gereja yang tidak suka kehadiran wartawan.
Baca SelengkapnyaKetum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.
Baca SelengkapnyaPenangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca Selengkapnya