Temuan Komnas HAM: Ada Indikasi Pelanggaran HAM di Tragedi Kanjuruhan
Merdeka.com - Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan korban jiwa mendapatkan perhatian dari Komnas HAM. Komnas HAM menerjunkan tim untuk melakukan investigasi terkait Tragedi Kanjuruhan.
Wakil Ketua Komnas HAM Munafrizal Manan mengatakan bahwa beberapa waktu yang lalu sejumlah Komisioner Komnas HAM telah datang ke Malang untuk melakukan investigasi.
Manan menyebut dari temuan sementara yang didapatkan, Komnas HAM menemukan adanya indikasi pelanggaran HAM dalam Tragedi Kanjuruhan.
-
Siapa yang diperiksa Komnas HAM? Komnas HAM memeriksa mantan anggota Tim Pencari Fakta (TPF) Munir, Usman Hamid untuk menyelidiki kasus pembunuhan Munir yang terjadi 20 tahun lalu.
-
Apa yang digali Komnas HAM? Usman ditanya seputar peran Pollycarpus dan peran orang lain di tempat kejadian perkara kematian Munir. Komnas HAM juga bertanya sosok yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir.
-
Bagaimana Komnas HAM mengungkap pelaku? 'Ada penggalian fakta tentang peran-peran Pollycarpus atau peran-peran orang lain yang ada di tempat kejadian perkara atau yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir atau yang menjadi alasan TPF ketika itu untuk melakukan prarekonstruksi, melacak percakapan nomor telepon dan lain-lain lah,' kata Usman di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
-
Siapa yang disurati Komnas HAM? Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) kembali melakukan penyelidikan terkait dengan kasus tewasnya Vina dan kekasihnya, Eky di Cirebon.
-
Apa yang diminta Komnas HAM dari Polda Jabar? 'Sebagai salah satu upaya dalam memastikan penegakan hukum atas kasus tersebut, Komnas HAM kembali meminta keterangan Polda Jawa Barat,' kata Uli dalam keteranganya, Selasa (21/5).
-
Kapan Komnas HAM kirim surat ke Polda Jabar? 'Sebagai salah satu upaya dalam memastikan penegakan hukum atas kasus tersebut, Komnas HAM kembali meminta keterangan Polda Jawa Barat,' kata Uli dalam keteranganya, Selasa (21/5).
"Ya nanti akan dipaparkan kesimpulan akhir. Kalau sekarang kan baru temuan-temuan sementara. Tapi memang ada indikasi ke arah pelanggaran hak asasi manusia," ucap Manan di PN Yogyakarta, Kamis (6/10).
"Dari sekian banyak korban itu sudah jelas itu. Orang kan tidak boleh dibiarkan mati. Kalau misalnya sekian banyak menjadi korban begitu kan ada perlu dipastikan apa ada kesengajaan atau pembiaran," imbuh Manan.
Usut Penggunaan Gas Air Mata
Manan menuturkan dari temuan sementara Komnas HAM saat terjadi Tragedi Kanjuruhan, suasana saat itu terjadi kekacauan. Manan juga mengatakan Komnas HAM.
"Chaos lah suasananya kan. Chaos dalam arti bukan bentrokan tapi suasana kepanikan itu ya. Itu kemudian berakibat banyak korban (meninggal dunia dan luka)," kata Manan.
Manan menerangkan Komnas HAM tengah mendalami tentang penggunaan gas air mata di dalam stadion.
"Penggunaan gas air mata itu perlu untuk digali dalam. Yang menembak gas air mata siapa?" imbuh Manan.
Manan menambahkan Komnas HAM mendapatkan informasi tentang pintu stadion yang terkunci saat gas air mata ditembakkan oleh polisi. Manan mengungkapkan Komnas HAM masih akan melakukan crosscheck dan telaah terkait informasi pintu stadion yang terkunci.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekitar tiga hari tim dari Komnas HAM berada di Semarang untuk mengumpulkan bukti dan meminta keterangan saksi dan korban.
Baca SelengkapnyaEks Ketua Komnas HAM mengatakan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu bukan isu lima tahunan yang kerap muncul ketika Pemilu.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, sesuai Undang-Undang (UU) dan TAP MPR, hanya Komnas HAM yang boleh menentukan suatu peristiwa merupakan pelanggaran HAM berat atau tidak.
Baca SelengkapnyaPemantauan Komnas HAM menghasilkan tiga kesimpulan dan sejumlah poin rekomendasi bagi empat kementerian/lembaga.
Baca SelengkapnyaAwal mula peristiwa Talangsari dipicu oleh semakin kuatnya doktrin pemerintahan Soeharto tentang asas tunggal Pancasila.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM mendesak Kapolda Jawa Tengah dan Kapolda Sulawesi Selatan melakukan evaluasi atas dugaan penggunaan kekerasan oleh polisi saat mengamankan demo.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 pelaku yang awalnya tak dikenal kini sudah diketahui identitasnya dan segera ditangkap.
Baca SelengkapnyaAtnike juga mengatakan program tersebut sudah melalui kesepakatan dengan pihak otorita IKN pada 39 Desembber tahun lalu
Baca Selengkapnya"Karena Komnas HAM menemukan ada RS yang tidak siap menangani korban."
Baca SelengkapnyaUli menyebut ada tiga tujuan menyurati Polda Jawa Barat, salah satunya meminta keterangan mengenai perkembangan pencarian tiga DPO.
Baca SelengkapnyaSaat Ganjar melemparkan pertanyaan, mendadak Prabowo mengusap keringatnya di wajahnya.
Baca SelengkapnyaPutu Kholis menegaskan keberpihakannya kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan.
Baca Selengkapnya