Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Temuan LaporCovid-19, Pimpinan Bank Tak Umumkan ke Karyawan Jika Ada yang Positif

Temuan LaporCovid-19, Pimpinan Bank Tak Umumkan ke Karyawan Jika Ada yang Positif Ilustrasi Covid-19. Liputan6 ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Relawan LaporCovid-19 Yemiko Happy melaporkan temuan pelanggaran protokol kesehatan di perkantoran. Mereka diwajibkan bekerja work from office (WFO) meski ada yang terpapar Covid-19.

"Temuan selanjutnya baik sales dan non sales yang bekerja itu di tengah tengah sirkulasi udara yang kurang baik, ventilasinya tidak dilakukan dengan baik, tidak dirancang dengan baik, dan mereka masih tetap wajib bekerja meski ada yang positif," tuturnya dalam jumpa pers evaluasi PPKM Darurat 3-20 Juli 2021 secara virtual, Kamis (22/7).

"Dari temuan survei ini teman-teman dari pekerja perbankan melaporkan kepada kita sales staf itu masih wajib WFO, itu 79 responden jawab seperti itu," katanya.

Selain itu, lanjut dia, 80 persen para sales bank masih melakukan canvassing atau kunjungan ke rumah-rumah nasabah. Dia bilang, 65 persen sales bank mengakui adanya kenaikan target.

"Lalu staf non-sales masih wajib masuk kantor, 65 persen menjawab seperti itu," ucapnya.

Berikutnya, pimpinan bank tidak transparan terkait informasi Covid. Menurutnya, atasan tidak memberitahukan ke karyawan jika ada yang positif corona.

"Masih ada atasan atau pimpinan perbankan yang tidak transparan terkait informasi Covid, sehingga jika ada kasus di situ tidak diberitahukan, atau tidak disebarkan kepada karyawannya sehingga itu menghasilkan keamanan semu kepada karyawan dan itu sangat membahayakan," ungkapnya.

Data pendukung survei pekerja perbankan ini adalah sebanyak 734 responden. Yaitu 58 persen sales staf dan 42 persen non sales staf.

Total bank yang disurvei adalah 19 bank dan 1 Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Top 5 responden ialah Permata Bank 18 persen, Maybank Indonesia 16 persen, Bank Mandiri 11 persen, OCBC NISP 8 persen dan Bank Danamon 7 persen.

Kemudian, ada 15 total sebaran kota. Top 5 kota adalah Jakarta 44 persen, Bandung 17 persen, Surabaya 12 persen, Medan 8 persen dan Semarang 6 persen.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KPK Beberkan Baru 29,55 Persen Legislator yang Lapor LHKPN, 6 Menteri Jokowi Belum Setor
KPK Beberkan Baru 29,55 Persen Legislator yang Lapor LHKPN, 6 Menteri Jokowi Belum Setor

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merilis tingkat kepatuhan pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Tahun 2023

Baca Selengkapnya
KPK: 99,32% Caleg Sudah Lapor LHKPN
KPK: 99,32% Caleg Sudah Lapor LHKPN

"Telah memenuhi kewajibannya dalam pelaporan LHKPN, atau mencapai 99,32%,"

Baca Selengkapnya
14.072 Penyelenggara Negara Belum Melaporkan Harta Kekayaan ke KPK
14.072 Penyelenggara Negara Belum Melaporkan Harta Kekayaan ke KPK

Rinciannya, dari 14.072 penyelenggara negara tercatat bidang Eksekutif (pusat dan daerah) sejumlah 9.111 dari total 323.651 WL.

Baca Selengkapnya
Banyak BPR Bangkrut, LPS Bayar Klaim Nasabah Rp329 Miliar Sepanjang 2023
Banyak BPR Bangkrut, LPS Bayar Klaim Nasabah Rp329 Miliar Sepanjang 2023

Saat ini, masih ada sejumlah bank yang diserahkan ke LPS. Proses pembayarannya masih berjalan.

Baca Selengkapnya
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang, Begini Kronologi Kejadian Sebenarnya
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang, Begini Kronologi Kejadian Sebenarnya

BTN tidak pernah mengeluarkan produk investasi dengan iming-iming bunga tinggi hingga mencapai 10 persen per bulan.

Baca Selengkapnya