Temuan mengagumkan listrik murah para mahasiswa
Merdeka.com - Listrik menjadi kebutuhan dasar manusia. Misal saja peralatan elektronik yang memudahkan kerja manusia, mutlak menggunakan listrik sebagai sumber energi.
Namun salah satu yang menjadi permasalahan saat ini adalah belum meratanya aliran listrik untuk warga. Bisa diambil contoh permukiman yang berada di pedalaman maupun kawasan terisolir dan terpencil.
Bisa jadi hal ini terjadi lantaran mahalnya infrastruktur jaringan listrik ke daerah-daerah tersebut. Belum lagi kebanyakan pembangkit listrik yang masih menggunakan batu bara sebagai bahan dasar.
-
Siapa yang membuat motor listrik karya mahasiswa UGM? Mereka tergabung ke dalam Tim Gasbadra UGM. Satu tim terdiri dari 12 orang. Engineer Tim Gasbadra UGM, Dhamar Gumilang P, mengatakan bahwa pengembangan motor listrik ini dilakukan sejak tahun 2022 dan dilakukan di bawah bimbingan dosen Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika UGM dan didukung oleh PLN.
-
Kenapa motor listrik karya mahasiswa UGM dikembangkan? Melalui motor listrik ini, Tim Gasbadra UGM berupaya mengurangi emisi gas buang dari kendaraan berbahan bakar minyak dengan membuat motor listrik.
-
Bagaimana cara motor listrik mahasiswa UGM bekerja? Motor listrik itu memiliki beberapa kecanggihan antara lain battery pack yang sudah dilengkapi battery management system dengan fitur over current, over voltage, dan short circuit protection sebagai fitur keamanan dan safety battery.
-
Motor listrik mahasiswa UGM apa keunggulannya? Dilansir dari Ugm.ac.id, motor listrik itu dikembangkan dengan penggerak utama berupa motor listrik DC brushless tipe mid drive dengan tegangan 72V dan arus maksimal 40A. Penggunaan komponen tersebut bisa menghasilkan torsi sebesar 45Nm pada 3000rpm dan kecepatan maksimum mencapai 65-70 km per jam dengan max rap 4800.
-
Siapa yang memanfaatkan energi listrik? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
-
Bagaimana energi listrik dihasilkan? Energi listrik juga disebut sebagai suatu energi yang dihasilkan dari aliran muatan listrik.
Masalah tersebut bisa diatasi dengan penerapan instalasi energi listrik alternatif. Nah, sejumlah mahasiswa kreatif berikut ini berhasil membuat listrik dari benda-benda yang mudah ditemui dan didapat di sekitar kita.
Berikut uraian merdeka.com:
Listrik dari tanaman padi
Lima mahasiswa Keteknikan Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (UB) berhasil merancang inovasi e-Paddy. Yakni menghasilkan listrik dari tanaman padi di persawahan.Kelima mahasiswa tersebut adalah Dheniz Fajar Akbar (TBP 2014), Lisa Normalasari (TEP 2012), Yogan Surya Tirta (TEP 2012), Tiara Wiranti (TEP 2012) dan Hamdan Mursyid (TBP 2014) di bawah bimbingan Dewi Maya Maharani.Prinsip dasar yang digunakan dalam penelitian sebenarnya sederhana yaitu dengan menggabungkan prinsip fisika dan biologi. Prinsip biologi yang digunakan adalah proses fotosintesis yang dialami seluruh tumbuhan."Umumnya tanaman akan menyerap sinar matahari dan menghasilkan glukosa (C6H1206) dan oksigen (O2) melalui proses fotosintesis. O2 yang dihasilkan akan terlempar bebas ke udara," kata Dheniz Fajar Akbar di Universitas Brawijaya, Senin (17/5).Adapun glukosa yang dihasilkan akan diserap oleh tanaman sebesar 30 persen. Sementara 70 persen sisa glukosa yang tidak terserap kemudian akan dikonsumsi oleh mikroorganisme dalam tanah dan terurai menjadi CO2, H2O dan elektron.Berdasarkan prinsip fisika, tim akan memasang katoda dan anoda di sekitar tanaman padi. Anoda yang ditanam dalam tanah akan menangkap elektron. Sementara katoda diletakkan di luar tanah.Kedua anoda dan katoda ini terhubung oleh sebuah kabel yang mengalirkan elektron. Pergerakan elektron inilah yang kemudian akan menghasilkan listrik."Semakin banyak penyiraman dan pemberian kompos akan menghasilkan peningkatan produksi elektron hingga menghasilkan tegangan listrik yang makin tinggi," tegasnya.Ini juga berarti makin tua umur padi akan makin banyak menghasilkan elektron. Tim menggunakan padi jenis IR-64 yang banyak ditemui dengan umur 25 sampai 30 hari.Berdasarkan penelitian tim, 20 batang padi menghasilkan 331.6 mV dengan penyiraman 500 ml air dan pemberian kompos 5 persen dari massa tanam dalam pot.Ke depan tim berharap penelitian ini dapat diaplikasikan ke berbagai daerah, terutama di desa yang belum teraliri listrik tetapi memiliki areal persawahan yang memadai.
Polisi tidur penghasil listrik
Gundukan jalan atau polisi tidur yang selama ini hanya berfungsi sebagai pengontrol agar pengguna jalan bisa pelan-pelan dan berhati-hati, di tangan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang, bisa dimanfaatkan sebagai penghasil energi listrik.Empat mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya (UB), menamakan konsep listrik polisi tidur itu dengan nama Potret (Polisi Tidur Penghasil Energi Terbarukan). Keempat mahasiswa tersebut terdiri dari Doni Darmawan Putra, Hasan, Anthony Wijoyo dan Ridho Darmawan.Listrik polisi tidur menerapkan hukum kekekalan energi untuk menghasilkan energi listrik. Sebuah alat yang direkayasa khusus ditempatkan di polisi tidur."Kami memanfaatkan perubahan energi potensial pegas yang kami tempatkan di bawah polisi tidur," kata ketua Tim Potret Doni Darmawan Putra di Laboratorium Proses Jurusan Teknik Elektro, Rabu (18/5).Perubahan energi, kata Doni, disebabkan tekanan kendaraan yang melintas. Kemudian energi itu berubah menjadi energi kinetik dan memutar rotor dari generator DC.Prinsip mesin listrik, perubahan kecepatan dalam suatu medan magnet akan menghasilkan tegangan terinduksi pada sisi stator generator DC. Saat rangkaian digabungkan dengan aki, maka akan terjadi aliran arus listrik yang akan perlahan mengisi tegangan pada aki.Energi yang disimpan pada aki dapat digunakan untuk penerangan jalan saat malam hari atau keperluan lainnya."Kalau sehari 1.000 kendaraan dengan berat rata-rata 1.000-2.000 kilogram, maka gear akan memutar generator dengan kecepatan putar 1.000-1.250 rpm. Maka output dari sistem ini dapat digunakan untuk menyalakan empat lampu 40 watt selama 10 jam setiap harinya," beber mahasiswa angkatan 2014 itu.Potret dapat diterapkan pada pintu gerbang kampus, mal atau jalan tol yang terdapat portal. Pada jalan yang terdapat portal tersebut telebih dahulu dilubangi untuk diisi dengan pegas.Kemudian di atas pegas dapat ditempatkan polisi tidur yang terbuat besi atau seng tebal. Alat tersebut ditempatkan di samping polisi tidur. Biaya untuk memproduksi sebuah alat menghabiskan dana Rp 4 juta.
Air keran menjadi sumber listrik
Tiga mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya berhasil mengembangkan prototipe teknologi air keran menjadi listrik. Alat tersebut diberi nama OASE.Ketiga mahasiswa inspiratif tersebut adalah Muhammad Fatahila, Hasan, dan Rosihan Arby Harahap."Alat ini bisa menghasilkan tegangan dan daya listrik optimal di angka 5 Volt dan 1 Watt, sehingga dapat digunakan untuk memasok kebutuhan listrik lampu LED atau diintegrasikan dengan pembangkit lain melalui sistem grid," kata Muhammad Fatahila di Malang, Rabu (27/1). Tulis Antara.Perangkat pembangkit listrik mini OASE, juga bisa untuk lampu neon tetapi masih butuh inverter dan prosesnya lebih lama.Yang bisa dipasok energi listriknya neon jenis LED karena lebih terang dan berdaya rendah.Dia menjelaskan bahwa perangkat yang dibuat dalam waktu dua pekan itu bisa disambungkan dengan penyimpan berupa baterai polimer atau aki. Selain untuk menyimpan, baterai atau aki juga berfungsi untuk menjaga tegangan dan arus keluaran tetap stabil.Pada pengembangan selanjutnya, perangkat itu akan dilengkapi dengan kontroler. Jika sudah disempurnakan, OASE bisa dipadukan dengan produk keran untuk menghasilkan energi rumah tangga.Untuk membuat listrik dari keran air, hanya membutuhkan biaya tak lebih dari Rp 120 ribu.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, motor listrik semakin digemari dan berkembang di pasar Indonesia, terutama di daerah perkotaan. Berikut sejarah perjalanannya.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan ini membuktikan komitmen ITPLN dalam mendukung generasi muda untuk berkontribusi pada pengembangan sektor energi berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaKonversi untuk dua tipe mobil jip dan minibus dari mesin konvensional ke listrik itu telah menghabiskan biaya Rp700 juta.
Baca SelengkapnyaAsap yang dihasilkan diklaim tidak banyak dan cenderung memiliki aroma unik, serupa kopi.
Baca SelengkapnyaGeerator adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan listrik.
Baca SelengkapnyaAjang IPITEX atau juga dikenal dengan Thailand Inventor’s 2024 digelar di Bangkok 2-6 Februari 2024
Baca SelengkapnyaSelain sampah plastik, bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk membuat inovasi itu antara lain semen, pasir, dan oli.
Baca SelengkapnyaMuryani mengolah limbah menjadi BBM terinspirasi dari menumpuknya sampah plastik.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini siswa dari MAN 2 Bandar Lampung menyulap motor vespa 2 tak menggunakan tenaga listrik.
Baca SelengkapnyaSiswa kelas 12 MIPA 6 ini membuat meja biliar low budget lengkap dengan bolanya. Mereka kemudian mengisi waktu jam kosong dengan bermain biliar.
Baca SelengkapnyaAda rahasia yang ditemukan agar baterai berbahan dasar air mampu bekerja.
Baca SelengkapnyaBeberapa alasan utama mengapa motor matic listrik menjadi pilihan menarik
Baca Selengkapnya