Temuan praktik prostitusi bukti koordinasi pengelola & penghuni apartemen
Merdeka.com - Praktik prostitusi kerap terjadi di apartemen maupun rumah susun baik secara konvensional atau online. Namun, hal itu tak serta merta dibebankan kepada pihak pengelola.
Sosiolog Musni Umar menilai sesuai aturan, pengelola apartemen bekerja di area publik, sehingga tidak dapat mengakses langsung sampai kepada level unit karena menyangkut privasi pemilik.
Oleh karenanya, diperlukan kepedulian penghuni untuk proaktif melaporkan hal-hal yang mencurigakan di lingkungannya kepada pengelola.
-
Kapan prostitusi ini terjadi? Peristiwa tak layak ini dilakukan oleh warga Kecamatan Pungging, Mojokerto, Jawa Timur sejak 2023 lalu.
-
Bagaimana cara pelacur mendapat penghasilan? …Jika wanita mengiringkan seorang gadis dan mengantarkannya ke rumah seorang pemuda, atau jika ada wanita memberi tempat untuk pertemuan yang tidak senonoh antara seorang pemuda dan seorang gadis, karena mendapat upah dari pemuda dan gadis itu, kedua wanita baik yang mengantarkan gadis maupun yang menyediakan tempat itu dikenakan denda 4000 oleh raja yang berkuasa sebagai penghapus kesalahannya…
-
Siapa yang sering melakukan pengemis online? Saat ini banyak konten kreator yang sering mengunggah video mengemis online di akun media sosialnya seperti Tiktok, Instagram, Short Youtube.
-
Siapa saja yang berpotensi jadi pelaku kekerasan seksual online? Pelaku seringkali membangun hubungan dengan anak-anak, biasanya dengan menyamar sebagai teman sebaya atau karakter yang mereka sukai, atau menggunakan pendekatan lain.
-
Siapa saja yang menggunakan jasa pacar jalanan? Tren ini cukup banyak diminati karena mudah diakses dengan harga jasa ekonomis.
-
Dimana mahasiswi itu ditemukan? Diberitakan sebelumnya, Nindi ditemukan tewas di Apartemen Bogor Icon Bukit Cimanggu City (BCC), Kelurahan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin (11/12).
Peran pengelola, lanjut Musni, yakni bekerjasama dengan penghuni serta aparat kepolisian untuk memutus mata rantai praktik prostitusi tersebut.
Dia menjelaskan, sebenarnya temuan berbagai kasus prostitusi dan narkoba di apartemen bisa dilihat dari sisi positif karena menunjukkan koordinasi antara pengelola, penghuni dan polisi sebagai penegak hukum berjalan baik.
"Banyak kasus prostitusi dan narkoba di apartemen yang tidak terungkap karena para penghuni dan pengelolanya tidak peduli terhadap pelanggaran yang terjadi," ujar Musni di Jakarta, Rabu (9/5).
Menurut Musni, kasus prostitusi tidak hanya terjadi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan seperti yang diungkap polisi baru-baru ini. Beberapa bulan lalu, polisi juga mengungkap kasus prostitusi di sejumlah apartemen di wilayah Jakarta Barat, Kawasan Jalan Gajah Mada, dan Taman Sari.
"Di tengah meningkatnya jumlah kelas menengah, ini menjadi bisnis atau pasar prostitusi itu sendiri. Sehingga banyak muncul kasus-kasus seperti ini," ujarnya.
Ia menjelaskan, prostitusi umumnya terjadi pada para penghuni baru yang belum dikenal oleh penghuni lain. Untuk mengantisipasinya, penghuni dapat membentuk komunitas-komunitas seperti di bidang olahraga, seni, dan keagamaan agar para penghuni dapat mengenal satu sama lain.
Nantinya, pengelola bisa menjadi fasilitator dalam pengembangan komunitas tersebut. "Pengembangan community care ini sangat penting di tengah masyarakat urban yang sangat dinamis," katanya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina P3SRS Kalibata City, Musdalifah sebelumnya, mengatakan kasus prostitusi disebabkan karena banyak agen properti nakal yang menyewakan unit apartemen secara harian. Menurutnya selain tanggung jawab yang dimiliki petugas keamanan dan badan pengelola, pihak penghuni juga memiliki petugas mandiri untuk mengawasi lingkungan di setiap tower Apartemen Kalibata City.
"Ada tenaga Tenant Safety Officer (TSO) yang diusulkan ditambah dari dua menjadi lima orang. Mereka adalah para penghuni apartemen itu sendiri karena mereka yang paling memahami keamanan lingkungan mereka," tambahnya.
P3SRS juga selalu berkoordinasi dengan polisi dan pengelola manakala terdapat hal-hal yang mencurigakan, termasuk melaporkan jika diduga ada praktik prostitusi atau narkoba. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi tengah melakukan pengawasan ketat agar prostitusi tak kembali terjadi.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menjalani praktik prostitusi melalui aplikasi MiChat.
Baca SelengkapnyaSK yang bekerja di dalam gang yang bangunannya tengah dirobohkan itu disebut 'anak dalam'.
Baca SelengkapnyaPembongkaran berawal dari adanya laporan Anak Baru Gede (ABG) hilang. Hasilnya, muncikari dan Pekerja Seks Komersial (PSK) ditangkap.
Baca SelengkapnyaDelapan wanita pekerja seks komersial dan satu orang pria diamankan.
Baca SelengkapnyaDua rumah berada di Srengseng Sawah dan Jagakarsa, satu rumah lagi berada di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnyaantinya, semua wanita yang direkrut akan dipantau oleh IM (26) selaku otak dari sindikat 'Premium Place’.
Baca SelengkapnyaSelain itu, Bintoro mengungkap jika bisnis pesta seks ini dijalankan oleh para sindikat.
Baca SelengkapnyaRumah kontrakan ini dihuni puluhan pengangguran asal China.
Baca SelengkapnyaPolisi membongkar prostitusi online lewat grup telegram ‘Premium Place’.
Baca SelengkapnyaDua perempuan Warga Negara Asing (WNA) asal Rusia ditangkap petugas Imigrasi dalam penggerebekan tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga menggerebek rumah kontrakan di Kampung Cariu, Telagasari, Balaraja, Kabupaten Tangerang. Sebanyak 12 pasangan bukan suami istri diamankan dari lokasi itu.
Baca Selengkapnya