Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Temui Bupati Karangasem, Pengusaha Galian C minta izin pindahkan pasir Gunung Agung

Temui Bupati Karangasem, Pengusaha Galian C minta izin pindahkan pasir Gunung Agung Pengusaha Galian C temui Bupati Karangasem. ©2017 Merdeka.com/gede nadi jaya

Merdeka.com - Usai ditetapkannya status Gunung Agung menjadi awas, segala aktivitas galian C juga dihentikan. Hal itu praktis sebagian besar proyek pisik yang tengah berlangsung tidak bisa dilanjutkan karena langkanya material. Sebab hampir seluruh proyek pisik di Bali mengandalkan pasir dari Karangasem.

Para pengusaha galian C pasca larangan beroperasi mereka harus menanggung beban utang kreditan di Bank yang setiap bulannya terus berjalan.

Terkait ini sejumlah perwakilan pengusaha galian C berizin di Kecamatan Kubu, menemui Bupati Karangasem untuk menyampaikan aspirasi dan konsekuensi yang mereka hadapi sejak larangan itu diterapkan.

Orang lain juga bertanya?

Diterima Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri, diruang kerjanya, para pengusaha ini memohon agar diberikan kebijakan oleh Pemkab Karangasem.

Mereka memohon untuk bisa memindahkan stok pasir mereka keluar zona berbahaya agar tidak ikut terkena erupsi.

"Kami memohon kebijakan apakah lokasi galian C di Kubu yang berada di zona aman bisa diberikan beroperasi, mengingat proyek APBN dan APBD masih berlangsung, sementara saat ini suplai material pasir macet," ucap I Nyoman Celos mewakili perusahaan Kubu Pasir Mandiri.

Hal serupa juga disampaikan oleh Mangku Surata, pengusaha galian c lainnya. Menurutnya Desa Tianyar Tengah masuk KRB 1, artinya masih memungkinkan bagi pengusaha galian C untuk beroperasi.

"Jika diberikan kebijaksanaan oleh pemerintah dalam pengiriman pasir agar tidak terlalu krodit, kami sudah menyiapkan pelabuhan. Dan itu bisa dipakai bersama-sama guna mengirim pasir ke wilayah Denpasar dan daerah lainnya,” usulnya sembari memohon agar pemerintah mencarikan solusi.

Sebab jika aktivitas galian C di zona KRB I ditutup total maka akan berpengaruh pada aktivitas ekonomi, termasuk nasib para pengusaha galian c yang harus menanggung beban utang di Bank.

Saat ini diakuinya banyak kontraktor atau rekanan yang terpaksa harus membeli pasir keluar Bali, seperti ke wilayah Banyuwangi karena sudah terikat kontrak.

Sementara itu, Bupati Mas Sumatri meminta para pengusaha galian C dan masyarakat bisa lebih bijaksana dalam menyikapi permasalahan ini.

Terkait dengan permintaan dan usulan dari pengusaha galian C ini, pihaknya mengaku akan segera berkoordinasi dengan Kapolres dan Dandim 1623 Karangasem, sebelum kemudian berkoordinasi lebih lanjut dengan Gubernur Bali. (mdk/rzk)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan

Budi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir

Baca Selengkapnya
KPK Telusuri Potensi Kerugian Negara di Kasus Pengeboran Air di Trawangan
KPK Telusuri Potensi Kerugian Negara di Kasus Pengeboran Air di Trawangan

KPK akan meminta penjelasan dari Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Amerta Dayang Gunung terkait proyek tersebut.

Baca Selengkapnya
Cemari Lingkungan dengan Sianida, Izin Usaha Perusahaan Tambang di Aceh Ditutup
Cemari Lingkungan dengan Sianida, Izin Usaha Perusahaan Tambang di Aceh Ditutup

Izin sudah dicabut sejak 12 September 2023 karena perusahaan tersebut melakukan pelanggaran.

Baca Selengkapnya
Tiga Hari Tak Digubris Mahyeldi, Ratusan Pendemo di Padang Teriak
Tiga Hari Tak Digubris Mahyeldi, Ratusan Pendemo di Padang Teriak "Gubernur Jahat"

Ratusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).

Baca Selengkapnya
Kesal Selalu Tak Digubris, Warga Kabupaten Pasaman Geruduk Kantor Gubernur Sumbar Mahyeldi
Kesal Selalu Tak Digubris, Warga Kabupaten Pasaman Geruduk Kantor Gubernur Sumbar Mahyeldi

Pada aksi yang kelima ini jumlah massa terlihat semakin sedikit dan anak-anak yang ikut juga semakin berkurang.

Baca Selengkapnya
Haris Azhar Minta Setop Aktivitas Tambang Batubara di Musi Banyuasin Sumsel karena Langgar HAM
Haris Azhar Minta Setop Aktivitas Tambang Batubara di Musi Banyuasin Sumsel karena Langgar HAM

Haris menjelaskan, dari temuan di lapangan, ada brutalitas yang diduga dilakukan pihak perusahaan.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Pegawai PT RBT di Sidang Harvey Moeis, Klaim Bantu Produksi PT Timah dan Penambang Rakyat
Blak-blakan Pegawai PT RBT di Sidang Harvey Moeis, Klaim Bantu Produksi PT Timah dan Penambang Rakyat

Saksi mengatakan PT RBT membina penambang rakyat dan membayar ke penambang atau kolektor bijih timah tersebut.

Baca Selengkapnya
Dana Bagi Hasil Pertambangan Berlaku, PAD Kutai Timur Melonjak Drastis
Dana Bagi Hasil Pertambangan Berlaku, PAD Kutai Timur Melonjak Drastis

Penyumbang terbesar PAD pada tahun ini berasal dari profit sharing (dana bagi hasil).

Baca Selengkapnya
Polisi Usut Dugaan Korupsi PTPN XIII Alih Fungsi Lahan
Polisi Usut Dugaan Korupsi PTPN XIII Alih Fungsi Lahan

Dugaan korupsi tersebut telah ramai dibicarakan di media sosial

Baca Selengkapnya
Terungkap, Masih Ada 60 Izin Tambang Aktif di Lokasi IKN Nusantara
Terungkap, Masih Ada 60 Izin Tambang Aktif di Lokasi IKN Nusantara

Hal yang menjadi sorotan utama OIKN adalah durasi perizinan pertambangan yang tidak bisa dihentikan begitu saja.

Baca Selengkapnya
Bupati Tak Mau Tutup Pabrik Buang Limbah Bikin Sungai Cileungsi Bau Busuk: Investasi Harus Dijaga
Bupati Tak Mau Tutup Pabrik Buang Limbah Bikin Sungai Cileungsi Bau Busuk: Investasi Harus Dijaga

Bupati Bogor Iwan Setiawan enggan disalahkan atas pencemaran di Sungai Cileungsi. Kini sungai tersebut airnya menghitam dan mengeluarkan bau busuk.

Baca Selengkapnya