Temui Jokowi, KY minta kewenangan untuk sadap hakim
Merdeka.com - Komisioner Komisi Yudisial (KY) bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan. Ada sejumlah hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut.
Komisioner KY Imam Anshori Saleh mengatakan, masalah anggaran dan kewenangan KY menjadi bahasan utamanya. Salah satu kewenangan KY yang ingin kembali diberlakukan adalah mengenai masalah penyadapan.
"Masalah anggaran dan kewenangan-kewenangan KY yang selama ini terhambat, penyadapan, perekaman kan kami punya kewenangan," kata Imam kepada wartawan usai bertemu Presiden Jokowi, Jakarta, Jumat (16/1).
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Apa yang dibahas Jokowi dengan Parmusi? Dalam pertemuan itu, Jokowi membahas mengenai pemilu 2024 dan masalah Rempang.
-
Apa saja yang dibahas dalam pertemuan? Dalam pertemuan tersebut keduanya membahas tentang kerja sama pertukaran peserta pendidikan, alih pengetahuan dan teknologi, latihan bersama, serta upaya kolaboratif dalam meningkatkan kemampuan pertahanan kedua negara.
-
Bagaimana Jokowi memimpin rapat? Hal itu dinilai karena Jokowi mampu memimpin rapat secara efektif, pekerja keras tanpa lelah serta melakukan safari ke berbagai wilayah Indonesia.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
Menurut dia, KY memiliki kewenangan penyadapan sebagaimana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tetapi batasan KY, diperbolehkan menyadap tidak menyangkut soal pidana.
"Kami menyadap karena tidak menyangkut pidana tapi etik. Makannya itu tadi ada Menkum HAM yang akan mengharmonisasikan hal ini," jelasnya.
Selain itu, KY meminta Jokowi untuk membuat payung hukum soal rekrutmen calon hakim. Sebab, selama lima tahun terakhir ini, tidak ada rekrutmen calon hakim karena belum adanya peraturan presiden (Perpres).
"Yang penting juga kami bersama MA kan sekarang ini merekrut hakim biasa. Ini hampir lima tahun enggak ada rekrutmen, itu menghambat karena khawatir terjadi krisis hakim. Ini karena belum ada perpres yang mengatur pembiayaan untuk calon hakim, dulu ada calon hakim PNS," jelas Imam.
"Sekarang dalam UU yang baru kan hakim dan calon hakim pejabat negara, perlu dirubah nomenklaturnya melalui kepres," imbuhnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Desakan Solidaritas Hakim Indonesia mengenai peningkatan kesejahteraan hakim bukanlah hal mendadak.
Baca SelengkapnyaNota kesepahaman juga dilakukan untuk mendukung pelaksanaan tugas KY dan KPK dalam koridor kewenangan masing-masing.
Baca SelengkapnyaSolidaritas Hakim Indonesia (SHI) juga menemui pimpinan MA untuk menuntut peningkatan kesejahteraan hakim, seperti kenaikan tunjangan dan fasilitas.
Baca SelengkapnyaKomisi Yudisial mengulas persoalan etik yang bersinggungan dengan dugaan tindak pidana dengan Kejagung,
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kenaikan gaji para hakim saat ini masih dikaji dan dihitung kementerian terkait.
Baca SelengkapnyaKomisi III DPR RI, Rabu (28/8), sepakat tidak menyetujui 12 nama yang direkomendasikan KY
Baca SelengkapnyaSederet Strategi KY Tingkatkan Ratusan Hakim Sepanjang 2023
Baca SelengkapnyaSaldi Isra pertanyakan alasan mengapa Presiden Joko Widodo lebih sering melakukan kunjungan di Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaSekitar awal Januari, Jokowi mengajak Prabowo yang juga Ketua Umum Gerindra makan malam di sebuah restoran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaPertemuan SBY dan Jokowi didorong oleh para partai politik yang tergabung di KIM
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto telah mulai menyeleksi calon-calon menterinya dengan memanggil sejumlah tokoh ke rumah pribadinya di Hambalang.
Baca SelengkapnyaMukti mengatakan, proses penyelidikan laporan tersebut masih berlanjut hingga saat ini.
Baca Selengkapnya