Temui Megawati, Susno Duadji 'bersaksi' soal Kudatuli
Merdeka.com - Komjen Pol (Purn) Susno Duadji menyambangi kantor DPP PDI Perjuangan, Rabu (27/7) siang. Kehadiran mantan Kabareskrim ini untuk memberikan keterangan mengenai peristiwa 27 Juli 1996 atau sering disebut 'Kuda Tuli' di hadapan kader partai PDI Perjuangan.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan, kehadiran Susno dalam memberikan fakta-fakta terkait peristiwa 27 Juli terbilang cukup membangun.
"Pak Susno hadir karena dia memberikan fakta-fakta terkait peristiwa 27 Juli, beliau memberikan tanggapan-tanggapan yang menurut kami cukup konstruktif untuk disampaikan. Bagi mereka siapa saja yang ingin menyampaikan mengenai 27 Juli, kami sangat terbuka untuk itu," kata Hasto kepada awak media di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Rabu (27/7).
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Bagaimana PDIP rayakan HUT ke-51? PDI Perjuangan memperingati HUT Partai ke-51 dengan sederhana, khidmat, dan dilaksanakan secara hybrid.
-
Apa tujuan pertemuan PDIP di Bali? 'Hari ini Ibu Megawati akan memimpin langsung konsolidasi PDIP di Bali, di mana seluruh kader partai dihadirkan untuk mengompakkan suatu semangat juang dan kita lihat Bali ini militansinya sangat tinggi.'
-
Apa yang dilakukan PDIP saat Rakernas ke-5? Hasto mengatakan, PDIP didasarkan pada kekuatan kolektif seluruh anggota mulai dari tingkat anak ranting hingga Satgas Partai. Menurutnya, kekuatan itu menyatu dengan akar rumput.'Karena partai ini didasarkan kepada kekuatan kolektif dari seluruh anggota, dari tingkat anak ranting, ranting, PAC, satgas partai. Dan itu adalah sumber kekuatan partai yang menyatu dengan akar rumput,' tuturnya.
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Dimana bentrokan antara PDIP dan PPP terjadi? bentrokan antara Laskar PDIP dengan Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) PPP pecah di kawasan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (15/10) sore hari tadi.
Diketahui, PDIP memperingati peristiwa 27 Juli di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Hadir dalam acara tersebut sejumlah politisi PDIP, seperti Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat.
Di sela-sela acara, rupanya ada sosok tak asing hadir dalam peringatan itu. Dia adalah mantan Kabareskrim Komjen (purn) Pol Susno Duadji. Dengan mengenakan jaket merah kebanggaan PDIP, dia hadir sekitar Pukul 12.00 WIB.
Susno langsung naik ke lantai atas bersama para petinggi PDIP. Di sana sedang ada rapat membahas peristiwa 27 Juli. Menurut Susno, di lantai atas, turut hadir pula Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Abis dari atas, ketemu ibu di atas," kata Susno, Rabu (27/7).
Susno tak mau menjelaskan lebih dalam tentang apa yang dibahas dengan Megawati di lantai atas. Dia hanya mengatakan, di atas ada pertemuan sejumlah pihak untuk membahas tentang insiden 27 Juli.
"Saya kira rapat tadi itu membahas tentang komponen politik, semua lengkap, komponen Komnas HAM, YLBHI, itu bahas tentang 27 Juli. Bukan hanya hukum saja, karena hukumnya lewat politik dalam PDIP," kata Susno.
Sekitar Pukul 12.30 WIb kemudian Susno beranjak meninggalkan kantor DPP. Hingga kini, pertemuan petinggi PDIP masih berlangsung.
Sementara itu, tanggapan mengenai Megawati Soekarnoputri yang berhalangan hadir dalam pelantikan menteri di Istana Negara, Rabu (27/7) siang, dikarenakan mantan Presiden RI ke-5 tersebut sedang rapat.
"Kalau tadi kan ibu (Megawati) sedang rapat, kalau pelantikan yang pertama dulu datang," tutup Hasto sambil berlalu di hadapan awak media.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP Maknai Tragedi Kudatuli sebagai gerakan melawan rezim otoriter
Baca SelengkapnyaPDI sempat pecah jadi dua, antara Kubu Soejadi dan Kubu Megawati.
Baca SelengkapnyaAcara ini dihadiri oleh Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, didampingi oleh sejumlah petinggi partai.
Baca SelengkapnyaPenampilan teatrikal Kudatuli 27 Juli ini digelar di depan Kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaDalam mengenang peristiwa kudatuli yang dahulu mungkin ideologi Megawati dianggap sebelah mata oleh orde baru.
Baca SelengkapnyaMegawati juga berpesan bahwa PDIP akan selalu menjaga semangat demokrasi dan konstitusi.
Baca SelengkapnyaKetua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri pun menyaksikan pertunjukan wayang secara daring.
Baca SelengkapnyaHasto mengajak seluruh pihak untuk tetap menggelorakan semangat menjaga demokrasi dan kebebasan berpendapat lewat peringatan 28 tahun Kudatuli.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, pengungkapan tragedi Kudatuli diharapkan mampu menghilangkan kekuasaan yang menindas.
Baca SelengkapnyaMereka mendesak Komnas HAM menetapkan peristiwa penyerbuan kantor DPP PDI sebagai pelanggaran HAM berat.
Baca SelengkapnyaSekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bicara lantang mengkritik kekuasaan.
Baca SelengkapnyaMegawati yang mengenakan pakaian serba hitam nuansa merah, mendekat ke arah kelompok gamelan di bagian tengah lantai dasar gedung itu.
Baca Selengkapnya