Temui ratusan pendemo, DPR janji perjuangkan nasib perawat honorer
Merdeka.com - Dua anggota Komisi II DPR menemui Persatuan Perawat Nasional Indonesia yang sejak tadi pagi melakukan unjuk rasa di depan gedung DPR. Haerudin Amin (Fraksi PAN) dan Arteria Dahlan (Fraksi PDIP) yang menemui ratusan pendemo untuk mendengarkan aspirasi mereka.
Haerudin mengatakan, Komisi II DPR akan memperjuangkan nasib para perawat honorer dalam kesempatan rapat kerja dengan Menpan (Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara) yang akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Dalam waktu dekat kami (Komisi II) akan melakukan rapat kerja dengan Menpan (Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara). Kami akan berjuang," ungkapnya kepada pengunjuk rasa.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa yang diputuskan terkait kehadiran anggota DPR? “Karena memang setelah pemerintah mengumumkan masa pandemi berakhir, jadi di sekitar kantor DPR ini sekarang semua ya kehadiran itu adalah kehadiran fisik,“ ujar dia.
-
Siapa yang DPR minta tindak tegas? Polisi diminta menindak tegas orang tua yang kedapatan mengizinkan anak di bawah umur membawa kendaraan.
-
Kenapa DPR mengapresiasi Polri? 'Pilkada serentak ini pastinya tidak kalah ‘panas’ dari Pemilu kemarin. Dan salah satu ruang pertarungan ide itu adanya di ruang digital, media sosial. Nah peran Polri di sini yaitu memastikan agar tidak adanya hoaks yang dapat memecah belah masyarakat. Konten-konten ujaran kebencian dan fitnah juga harus dipantau. Jangan sampai ada pihak yang sengaja menggiring dan menyesatkan masyarakat. Saya yakin polisi bisa 100% menjaga kondusifitas keamanan sepanjang Pilkada,' ujar Sahroni dalam keterangan (11/9).
-
Apa yang diapresiasi oleh DPR? Mengomentari hal itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni ikut mengapresiasi.
-
Apa yang diapresiasi DPR dari Kejagung? 'Kasus kakap yang telah diungkap pun nggak main-main, luar biasa, berani tangkap sana-sini. Mulai dari Asabri, Duta Palma, hingga yang baru-baru ini soal korupsi timah. Penerapan restorative justice juga terus meningkat setiap tahunnya. Dan selain itu, penyelenggaraan Adhyaksa Awards 2024 malam ini pun merupakan wujud nyata inovasi yang hebat dari Pak Jaksa Agung, pertama dalam sejarah. Ini bisa jadi daya pacu bagi seluruh jajaran untuk berlomba-lomba meningkatkan prestasi dan melayani masyarakat,' ujar Sahroni
Selain itu, Haerudin juga meminta pengunjuk rasa untuk mengawal proses itu. Ia juga mengatakan bahwa Komisi II tidak akan mengkhianati apa yang telah dikatakan.
"Silakan kawal. Kami tidak akan bohong atau khianat dengan apa yang kami sampaikan," tambahnya.
Senada dengan itu, Anggota komisi II yang lain, Arteria Dahlan juga mengatakan bahwa komisi sudah membulatkan keputusan untuk memperjuangkan nasib para perawat honorer.
"Komisi sudah dalam kesepakatan bulat untuk memperjuangkan nasib saudara-saudara," ujar Arteria, yang menyapa para pengunjuk rasa dengan sebutan 'Patriot Kesehatan'.
Menurutnya, berbicara tentang kesehatan bukan hanya berbicara soal kompetensi, tapi berbicara juga tentang investasi.
"Bicara tentang kesehatan bukan hanya bicara tentang kompetensi, bukan hanya soal apakah pintar atau tidak. Bicara kesehatan berarti bicara investasi. Sama dengan bicara tentang pembangunan jalan tol," ungkap Arteria.
Dia juga menambahkan, Komisi II DPR telah menurunkan tim ke daerah-daerah untuk menilai proses tes PNS. Komisi II juga telah minta juga kepada Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri) agar juga mengawal proses tes.
"Kami sudah turunkan tim. Kita minta juga pada Kemendagri supaya bupati dan gubernur jangan main-main," tegasnya.
Dengan demikian, kata Arteria, tidak ada lagi perawat Yamaha (Yang Masih Harian) dan perawat HONDA (Honorer Daerah).
Untuk diketahui, PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia)dan Forkot PHI (Forum Komunikasi Perawat Honorer Indonesia) menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI, untuk menuntut agar mereka segera diangkat menjadi PNS dan meminta Revisi Undang-Undang ASN (Aparatur Sipil Negara).
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politikus PDIP Arteria Dahlan dan Masinton Pasaribu keluar Gedung DPR untuk menemui demonstran.
Baca SelengkapnyaDalam demo kemarin, sejumlah anggota DPR menemui massa yang menolak RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaMereka menuntut DPR untuk menunda pembahasan RUU Kesehatan dalam Omnibus Law.
Baca SelengkapnyaDalam rapat aspirasi tersebut, mereka meminta kejelasan pemerintah terkait profesi mereka.
Baca SelengkapnyaRencananya akan ada 10 ribu tenaga honorer dari Banten yang akan demo pada Senin 7 Agustus di Gedung DPR Jakarta.
Baca SelengkapnyaMelalui aksi unjuk rasa tersebut, mereka menuntut Ketua DPR RI Puan Maharani untuk segera mengesahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PRT).
Baca SelengkapnyaSolidaritas Hakim Indonesia melakukan pertemuan dengan pimpinan DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (8/10)
Baca SelengkapnyaPPPK Paruh Waktu ini yang nantinya akan menjadi solusi terkait kejelasan status bagi para honorer.
Baca SelengkapnyaPengesahan RUU Kesehatan ini disetujui enam fraksi. Sementara, Fraksi PKS dan Fraksi Demokreat menolak. Berikut foto-fotonya:
Baca SelengkapnyaDalam aksi demonstrasi tersebut para ASN tenaga honorer menuntut 3 poin.
Baca SelengkapnyaKelompok hakim se-Indonesia mengajukan cuti massal bersama pada Senin (8/10).
Baca SelengkapnyaAkibatnya, antrean pasien yang ingin mendaftar di bagian pelayanan menjadi tidak terhindarkan.
Baca Selengkapnya