'Temukan AirAsia di hari ke-3 bukti Tim SAR Indonesia hebat'
Merdeka.com - Dosen Universitas Pertahanan Prof Salim Said mengatakan Indonesia harus bangga dengan keberhasilan tim gabungan pencarian dan penyelamatan yang telah menemukan lokasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 dalam waktu yang relatif singkat. Awalnya, dia pesimis pesawat itu bisa ditemukan.
"Sebelumnya saya sudah cemas pesawat itu tidak bisa ditemukan. Namun, melalui televisi, ita semua melihat bagaimana kerja keras tim SAR yang memang patut dipuji," kata Salim Said saat dihubungi di Jakarta, Selasa (30/12) Seperti dilansir Antara.
Mantan duta besar Indonesia untuk Republik Ceko itu mengatakan seluruh pihak harus memberikan apresiasi kepada seluruh komponen tim pencarian dan penyelamatan seperti Badan SAR Nasional (Basarnas) dan tim gabungan lainnya. Terlebih, tim pencarian dan penyelamatan dari negara-negara lain ikut membantu pencarian, ternyata tim gabungan dari Indonesia yang berhasil menemukan serpihan pesawat tersebut terlebih dahulu.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Di mana bangkai pesawat ditemukan di Raja Ampat? Pada awal tahun 1990-an, penyelam asal Belanda bernama Max Ammer berkunjung ke Raja Ampat. Ia merupakan pelopor penyelam di Raja Ampat. Berkat kecintaannya pada aktivitas menyelam pula, ia berhasil berhasil menemukan bangkai pesawat tempur P47D merah sepanjang 15 meter di kedalaman sekitar 26-33 meter di dasar berpasir dekat Pulau Wai. Selain itu, Max juga menemukan bangkai pesawat Thunderbolt di perairan Pulau Batanta.
"Itu menunjukkan tim SAR kita hebat, tidak kalah dengan negara lain," ujarnya.
Terkait kejadian nahas yang menimpa pesawat tersebut, Salim mengatakan seluruh pihak harus bersabar menunggu hasil investigasi. Penyebab kecelakaan akan diketahui setelah kotak hitam pesawat ditemukan.
"Apakah disebabkan faktor cuaca, gangguan di dalam pesawat atau kesalahan manusia, bisa diketahui setelah kotak hitam ditemukan. Kita harus bersabar," tuturnya.
Diketahui, Basarnas telah mengonfirmasi bahwa serpihan pesawat yang ditemukan pagi ini adalah bagian dari pesawat QZ8501 yang hilang kontak dengan pusat pengendali lalu lintas udara pada Minggu pagi (28/12). Serpihan pesawat tersebut ditemukan di kawasan Selat Karimata, sekitar 110 mil laut barat daya dari PangkalanBun, Kalimantan Tengah.
Pesawat QZ8501 berjenis Airbus A320-200 dengan registrasi PK-AXC membawa 155 penumpang terdiri atas 137 orang dewasa, 17 anak-anak, dan satu bayi. Selain itu, juga terdapat dua pilot, empat awak kabin dan satu teknisi.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua orang masih terperangkap di dalam badan pesawat. Satu orang tergeletak di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaDua pesawat Super Tucano yang dikendarai empat prajurit TNI AU tersebut sempat hilang kontak sekitar pukul 11 siang.
Baca SelengkapnyaKepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengatakan, saat ini seluruh jenazah jatuhnya pesawat sedang dalam proses identifikasi.
Baca SelengkapnyaAde Ary mengatakan pemeriksaan terhadap pengelola Indonesia Flying Club ditujukan untuk mengetahui lebih detail.
Baca SelengkapnyaTiga korban tewas diketahui atas nama Suwanda (55), Farid Ahmad (34) dan Pulu Darmawan (39).
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan berhasil menemukan keberadaan awak pesawat Smart Air, di Nunukan, Kalimantan Utara.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaSebanyak tiga orang meninggal dunia terkait insiden pesawat jatuh di Kawasan BSD, Serpong, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaAirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaBaru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca Selengkapnya