Temukan uang palsu, BI minta bank di Papua Barat lebih cermat
Merdeka.com - Seluruh kantor perbankan di wilayah Provinsi Papua Barat diminta untuk mewaspadai peredaran uang palsu di daerah tersebut. Karena pelaku pemalsuan uang semakin pintar dalam mencetak uang palsu agar tidak mudah terdeteksi.
Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat Agus Hartanto mengatakan, mengatakan, teknologi terus berkembang. Bahkan, pihaknya telah menerima laporan adanya uang palsu beredar di Papua Barat.
"Selama tahun 2017, kami memperoleh empat lembar uang pecahan seratus ribu. Itu kami dapat dari setoran perbankan," katanya seperti dilansir dari Antara, Sabtu (30/9).
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Kenapa uang palsu di Garut diedarkan? Polisi menangkap dua pelaku atas dugaan membuat dan mengedarkan uang palsu,“ katanya, dikutip dari ANTARA, Senin (14/8).
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Apa penipuan yang marak terjadi saat ini? Beredar unggahan di media sosial terkait tawaran pinjaman bagi nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) hanya dengan menghubungi nomor WhatsApp.
-
Siapa yang edarkan uang palsu di Garut? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
Dia menjelaskan, uang palsu tersebut terdeteksi melalui alat yang dimiliki Bank Indonesia. Kasus ini sudah dilaporkan kepada Kepolisian Daerah Papua Barat.
"Kita juga punya alat yang bisa mendeteksi setiap pecahan. Kecil kemungkinan uang palsu lolos dari BI," jelasnya.
Dari sisi jumlah, lanjutnya, uang palsu yang ditemukan di daerah tersebut tidak banyak. Meskipun demikian kewaspadaan harus terus ditingkatkan. Agus berharap, peredaran uang palsu di Papua Barat tidak berlangsung secara masif.
"Jumlahnya memang baru sedikit yang kita temukan, namun kita patut lebih waspada. Jangan sampai kita menjadi konsumen dari produksi uang palsu, kita tidak ingin Papua Barat menjadi pasar bagi para pelaku," ujarnya.
Dia menjelaskan, dari kasus yang ditemui tahun ini, diduga pelaku sudah menggunakan alat canggih. Secara kasat mata uang palsu tersebut tidak terdeteksi.
"Kalau perbankan, mereka bisa membedakan mana yang asli dan palsu. Kita takut masyarakat awam, apalagi yang ada di kampung dan pedalaman," tutup Agus. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia Sulawesi Tenggara menemukan uang lembar palsu sebanyak 363 lembar pecahan Rp50.000 dan Rp100.000.
Baca SelengkapnyaDigandeng Polri, Begini Cara BI Cek Keaslian Uang Palsu Rp22 M yang Ditemukan di Jakbar
Baca SelengkapnyaPuteri juga mengingatkan BI untuk terus mempermudah akses penukaran uang.
Baca SelengkapnyaHati-hati terhadap uang palsu! Pelajari ciri-ciri uang asli dan cara memeriksanya menggunakan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang).
Baca SelengkapnyaUang asli dan uang palsu dapat dibedakan dengan 3 D.
Baca SelengkapnyaPPATK mewaspadai penyalahgunaan teknologi di tahun politik.
Baca SelengkapnyaPengamat Perbankan dan Praktisi Sistem Pembayaran, Arianto Muditomo mengaku ragu kalau uang rusak tersebut diperoleh dari mesin ATM.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Perry Warjiyo mengaku transaksi digital sering kali disalahgunakan.
Baca SelengkapnyaBank Papua diklaim bagi-bagi undian uang tunai sebesar Rp1 miliar
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami dugaan telah adanya uang palsu yang beredar jelang Hari Raya Iduladha 1445 H.
Baca SelengkapnyaBawaslu provinsi sudah membahasnya dengan KPID dan KPU.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, pelaku TPPU kerap memiliki cara-cara baru memanfaatkan teknologi terkini.
Baca Selengkapnya