Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tenaga Ahli KSP: Penyatuan Tanah & Air di IKN Titik Awal Semangat Gotong Royong

Tenaga Ahli KSP: Penyatuan Tanah & Air di IKN Titik Awal Semangat Gotong Royong Jokowi di Titik Nol IKN. ©2022 Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar prosesi penyatuan tanah dan air yang dibawa para gubernur dari 34 provinsi di Indonesia. Proses itu digelar di Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu.

Prosesi itu dinilai Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Joanes Joko sebagai penyatuan unsur-unsur fana melainkan manifestasi dari spiritualitas manusia.

Joanes menekankan penyatuan tanah dan air di IKN membuat ide alam pikiran menjadi mewujudkan dalam tindakan serta menyatukan cita-cita, tekad, semangat, dan harapan.

Orang lain juga bertanya?

"Menyatukan cita-cita, tekad, semangat, dan harapan untuk meneguhkan tanah air yang satu dalam kekayaan diversitasnya. Menjadikan Indonesia negara besar yang merdeka, maju, makmur, dan sejahtera bagi rakyatnya," ujar Joanes dalam pandangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (19/3).

Dia mengatakan penyatuan itu merupakan titik awal mengobarkan semangat gotong royong membawa Indonesia sebagai mercusuar peradaban dunia melalui IKN Nusantara.

Melihat proses penyatuan tanah dan air membuat Joanes diajak mengingat kembali cerita tentang satu tugu sederhana di Solo, Jawa Tengah, yang umum dikenal dengan sebutan Tugu Lilin atau Tugu Kebangkitan Nasional.

Menurutnya, sebagian warga Kota Solo boleh jadi sudah mengenal baik keberadaan tugu tersebut.

"Saya pribadi merasa punya keakraban tersendiri dengan tugu ini. Saat remaja hampir setiap hari berangkat sekolah melewatinya. Konon tugu tersebut dibangun dari tanah yang disatukan dari seluruh Indonesia," ujarnya.

Beberapa tahun kemudian, kata dia, ketika membaca media lokal, dirinya baru mendapat kebenaran cerita sejarah tentang bangunan berbentuk lilin tersebut.

"Sebagian orang menyebutnya Tugu Lilin atau Tugu Kebangkitan Nasional. Awalnya bernama Tugu Peringatan Pergerakan Kebangsaan. Letaknya di persilangan Jalan Kebangkitan Nasional dan Jalan Dr Wahidin, di pojok depan Sekolah Teknik Menengah (STM) Murni," jelasnya.

Dia mengatakan STM Murni adalah milik Perkumpulan Perguruan Netral. Saat Indonesia dijajah Jepang namanya berubah menjadi Perkumpulan Perguruan Murni.

Perkumpulan tersebut berdiri pada 1914 dan dirikan oleh nama-nama besar dalam dunia pergerakan kebangsaan Indonesia, yakni Dr. Wahidin Sudirohusodo, Dr. Rajiman Wedyodiningrat, Pangeran Wuryaningrat dan Pangeran Notodirejo.

"Perkumpulan ini hadir tujuh tahun setelah berdirinya Organisasi Pemuda Budi Utomo," kata dia.

Dia mengisahkan pada 1931 sejumlah perwakilan pemuda dan aktivis pergerakan dari berbagai wilayah di Indonesia mengikuti Kongres Indonesia Raya di Surabaya, Jawa Timur.

Dalam kegiatan tersebut, ada keinginan para peserta untuk membangun tugu peringatan 25 tahun Kebangkitan Nasional di berbagai kota. Ide ini akhirnya hanya terealisasi di Solo, dieksekusi oleh Pangeran Wuryaningrat, anak mantu Paku Buwono X, Raja Kasunanan Surakarta, Solo.

Menurut informasi yang diperolehnya, sebelum tugu tersebut dibangun pada 1933, dimulai upacara penyatuan gumpalan tanah dari berbagai penjuru Nusantara yang dibawa para aktivis pergerakan kebangsaan ketika itu.

"Peristiwa itu boleh jadi dianggap konyol dan ditertawakan pihak-pihak yang menentang ide mewujudkan kebangsaan Indonesia. Namun meleburkan gumpalan tanah dari penjuru Nusantara di kala itu merupakan manifestasi simbolik dari keyakinan bahwa suatu saat gerakan yang mereka lakukan akan menyatukan sebuah cita-cita luhur dan mewujudkan impian bercahaya tentang kelahiran bangsa merdeka bernama Indonesia," jelasnya.

Dia menekankan pada akhirnya waktu yang menjawab impian kaum pergerakan kebangsaan yang hadir di Solo. Bukan sebuah kebetulan belaka, sejarah Tanah Air Indonesia mencatat 12 tahun setelah gumpalan tanah dari penjuru Nusantara dibaurkan untuk membangun Tugu Lilin Solo, Soekarno-Hatta Memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.

"Sejarah seolah berulang bahwa 89 tahun setelah Tugu Lilin dibangun dari leburan tanah Nusantara, Presiden Jokowi dan para perwakilan pimpinan 34 provinsi melakukan upacara simbolik penyatuan tanah dan air dari segala penjuru Indonesia di Titik Nol Ibu Kota negara Nusantara," tegasnya.

Dia menekankan mewujudkan cita-cita kemajuan sebuah bangsa bukan perkara mudah, dan pasti diliputi pro dan kontra. Namun demikian hal serupa dialami para pendahulu bangsa.

"Bukankah para pendahulu bangsa tak habis-habisnya mendapat hambatan tatkala mereka merintis jalan menuju Indonesia merdeka? Termasuk tentangan hebat dari penjajah maupun kaum sendiri yang telah terlena dalam zona nyaman menjadi agen penjajah kolonial," jelasnya.

Joanes menyampaikan saat menyaksikan ritual penyatuan tanah dan air di Penajam Paser Utara dirinya teringat kembali kutipan Uskup Agung Olinda dan Recife, Brazilia serta tokoh besar teologi pembebasan di Amerika Latin Dom Helder Camara yang percaya bahwa suatu impian tak mustahil diwujudkan bila menjadi cita-cita bersama. Seperti dikutip Antara.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gotong Royong adalah Kerja Sama, Ketahui Manfaatnya di Masyarakat
Gotong Royong adalah Kerja Sama, Ketahui Manfaatnya di Masyarakat

Gotong royong telah mnejadi budaya yang kental di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Putu Supadma Dorong IKN Tampilkan Artefak Kerajaan Masa Lalu untuk Hadirkan Kemuliaan Nusantara
Putu Supadma Dorong IKN Tampilkan Artefak Kerajaan Masa Lalu untuk Hadirkan Kemuliaan Nusantara

Putu membayangkan sebuah halaman hijau di tengah danau kecil bisa ditampilkan artefak-artefak di masa lalu dengan narasi lengkap

Baca Selengkapnya
Ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1982 Beserta Sejarahnya Lengkapnya
Ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1982 Beserta Sejarahnya Lengkapnya

Isi ikrar Sumpah Pemuda beserta sejarah lengkapnya yang bisa dipelajari.

Baca Selengkapnya
Jokowi Resmikan Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan IKN, Ini Filosofinya
Jokowi Resmikan Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan IKN, Ini Filosofinya

Jokowi menyebut, kerja keras yang dilakukan untuk membangun IKN hasilnya mulai terlihat.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Perbedaan Tidak Boleh jadi Sekat Pemisah, Tapi Kekayaan Kita
Prabowo: Perbedaan Tidak Boleh jadi Sekat Pemisah, Tapi Kekayaan Kita

Prabowo menegaskan, perbedaan tak boleh menjadi suatu sekat pemisah. Sebab, perbedaan adalah sebuah kekayaan untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sejarah Sumpah Pemuda: Babak Baru Perjuangan
Sejarah Sumpah Pemuda: Babak Baru Perjuangan

Sumpah Pemuda lahir dari Kongres Pemuda II yang diselenggarakan pada 27–28 Oktober di Jakarta

Baca Selengkapnya
Makna Nusantara Baru Indonesia Maju, Tema HUT ke-79 RI yang Penuh Semangat Kemerdekaan
Makna Nusantara Baru Indonesia Maju, Tema HUT ke-79 RI yang Penuh Semangat Kemerdekaan

Dengan mengangkat tema ini, bangsa Indonesia menggarisbawahi komitmennya untuk mengurangi ketimpangan pembangunan antar daerah.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Kerja Keras Kita Bangun IKN Semakin Nyata Hasilnya
Jokowi: Kerja Keras Kita Bangun IKN Semakin Nyata Hasilnya

Jokowi senang kerja keras membangun IKN semakin terlihat hasilnya.

Baca Selengkapnya
Pancasila Punya Relevansi Universal Untuk Diadopsi Seluruh Dunia
Pancasila Punya Relevansi Universal Untuk Diadopsi Seluruh Dunia

'Namun kita harus terlebih dahulu mewujudkan nilai-nilai Pancasila di Indonesia'

Baca Selengkapnya
Paus Fransiskus Kagum dengan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika: Bersatu dalam Keberagaman
Paus Fransiskus Kagum dengan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika: Bersatu dalam Keberagaman

Kekaguman ini disampaikan Paus Fransiskus di Istana Negara Jakarta.

Baca Selengkapnya