Tenaga Kerja Asing Asal China Hilang Usai Tenggelam di Sungai Sampara Sultra
Merdeka.com - Tim pencairan dan pertolongan Basarnas Kendari melakukan pencarian seorang tenaga kerja asing (TKA) asal China bekerja di perusahaan tambang nikel PT Obsidian Stainlies Stell dilaporkan hilang tenggelam di Sungai Sampara, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi mengatakan, pihaknya menerima informasi hilangnya korban dari seorang bernama Ilham Ilyas yang melaporkan bahwa korban hilang sejak Minggu (6/6).
"Kami menerima informasi hilangnya korban pada Senin (7/6) malam pukul 23.30 Wita dari Bapak Ilham Ilyas yang melaporkan bahwa pada Minggu (6/6) pukul 11.00 Wita telah terjadi kondisi membahayakan manusia satu orang TKA asal China yang bekerja di PT OSS tenggelam di muara Sungai Sampara, Kecamatan Kapoiala, Konawe," kata dia, dilansir Antara, Selasa (8/6).
Ia menyampaikan, telah dilakukan pencarian dari perusahaan namun hingga pihaknya menerima informasi itu, korban belum ditemukan. Berdasarkan laporan tersebut, pada pukul 23.50 Wita tim penyelamat Basarnas Kendari diberangkatkan menuju lokasi kejadian kecelakaan (LKK) untuk memberikan bantuan SAR.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Kapan Tim SAR menangani korban laka laut di Parangtritis? Arif mengatakan, salah satu pengalamannya paling berkesan saat bertugas di Pantai Parangtritis adalah saat menangani korban laka laut di tahun 2014.
"Jarak LKK dengan Basarnas Kendari sekitar 47 km," ujar dia.
Tim pencarian Basarnas Kendari dibantu keamanan perusahaan PT OSS dan PT VDNI terus melakukan pencarian korban sejak pukul 06.00 Wita dengan melakukan penyisiran di sekitar LKK hingga sampai ke muara Sungai Sampara.
"Korban bernama Chang Yang usia 30 tahun," tambah Aris.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaBasarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca SelengkapnyaKorban terekam sedang berjalan di bibir pantai menggunakan pakaian snorkeling sebelum akhirnya hilang.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaDua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca Selengkapnya