Tenaga Kesehatan Diminta Dukung Vaksinasi Covid-19 dan Tak Terlibat Propaganda Sesat
Merdeka.com - Program vaksinasi Covid-19 masih mendapatkan penolakan dari beberapa pihak. Banyaknya informasi salah dan kabar bohong mengenai vaksin Covid-19 yang beredar di tengah masyarakat, ditengarai menjadi salah satu penyebabnya.
Para tenaga medis dan kesehatan diimbau ikut menyukseskan kampanye vaksinasi Covid-19.
"Mereka terkenal dengan vaccine resistance. Ini sudah di dunia, tidak hanya di Indonesia saja. Seiring berjalannya waktu, gerakan anti vaksin menyebar di internet, seminar-seminar perguruan tinggi di perguruan tinggi," ujar Dr. dr. Julitasari Sundoro MSc-PH, Executive Secretary Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dalam Dialog Produktif ‘Tolak dan Tangkas Hoaks’ secara virtual yang diselenggarakan di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (7/12).
-
Mengapa isu hoaks kesehatan banyak ditemukan? Berdasarkan kategori, sejak Agustus 2018 hingga Desember 2023, isu hoaks paling banyak berkaitan dengan sektor kesehatan. Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan sebanyak 2.357 isu hoaks dalam kategori kesehatan. Isu yang berkaitan dengan penyebaran Covid-19 masih mendominasi dalam kategori ini. Selain itu ada banyak informasi yang menyesatkan berkaitan dengan obat-obatan dan produk kesehatan.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Apa yang membuat netizen salah paham? Netizen heboh, awalnya mereka mengira suami Ria Ricis sedang dibaptis.
-
Mengapa klaim tersebut diragukan? Dalam artikel juga tidak ditemukan adanya narasi yang menyebut Jokowi dan Listyo SIgit mencopot Polda Jabar karena membatalkan sidang tersangka Pegi.
-
Kenapa vaksin Mpox diizinkan di Indonesia? Penggunaan vaksin Mpox di Indonesia kini telah mendapat persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, yang menunjukkan bahwa vaksin ini aman dan dapat digunakan dalam kondisi darurat kesehatan.
Gerakan menentang vaksinasi atau imunisasi sebenarnya bukanlah hal baru dan terjadi di hampir seluruh belahan dunia. Dia menyayangkan sejumlah dokter pernah menyebarluaskan keraguannya terhadap vaksinasi dengan memberikan klaim yang salah.
"Seharusnya dokter memegang peran penting untuk mensukseskan kampanye vaksinasi Covid-19 dan tidak terlibat dalam pusaran propaganda anti vaksinasi," tegasnya.
Dia tidak menampik ada sejumlah pernyataan dari dokter di Indonesia terkait vaksin. Menurutnya, ada yang sangat keliru bahkan menyesatkan.
"Di Indonesia, ada seorang patologi anatomi yang menyatakan secara imunologi ada sel memori tidak perlu disuntik, ini suatu hal yang keliru. Ada dokter ahli gizi menyatakan jika ada kuman disuntikkan kepada anak dengan daya tahan tubuh yang menurun, maka kuman itu akan menjadi aktif bahkan menginfeksi tubuh penerima," katanya.
Pernyataan terbaru dari seorang dokter yang mengatakan tidak perlu membuang uang untuk membeli vaksin. Karena tes PCR dinilai lebih efektif menangkal Covid-19.
"Beliau tidak paham kalau PCR itu dibutuhkan untuk screening penemuan kasus, vaksin untuk pencegahan. Basic saja dia tidak paham," tekannya.
Julitasari menceritakan, sejarah menunjukkan vaksinasi berperan dalam menangkal penyakit menular, mencegah kesakitan, dan kematian. Hal ini sudah terbukti baik di Indonesia maupun di dunia.
Pada abad 20 ini, vaksin karena berhasil mengeradikasi penyakit seperti cacar atau smallpox. Dan dengan adanya vaksinasi massal, Indonesia dinyatakan bebas cacar pada 1980.
Secara biologi, kata dia, vaksin merupakan virus atau bakteri yang dilemahkan sehingga kemudian dihasilkan kekebalan aktif saat dimasukkan ke tubuh manusia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaBeredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca Selengkapnya