Tenaga Medis Diminta Pakai APD Sesuai Standar Tangani Pasien Covid-19
Merdeka.com - Tenaga medis merupakan garda terdepan dalam memerangi pandemi Covid-19. Guna mendukung tenaga medis, diperlukan juga dukungan masyarakat yang mematuhi peraturan pemerintah. Selain itu, Alat Pelindung Diri (APD) pun dinilai wajib dan sesuai standar yang telah ditentukan.
"Oleh karena itu diwajibkan untuk tenaga kesehatan, tenaga medis dan paramedis, untuk menggunakan Alat Pelindung Diri yang tepat dan sesuai standar dalam menangani pasien Covid-19 untuk mencegah penularan," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Arianti Anaya di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Jumat (17/4).
Menurutnya, banyak kasus kematian tim medis akibat tertular virus ini. Kematiannya disinyalir berasal dari berbagai macam faktor. Salah satunya penggunaan APD yang tidak tepat atau bahkan tidak sesuai dengan standar.
-
Apa penyebab alami kematian manusia? Kematian karena penyebab alami sangat umum terjadi. Penyebab alami yang dimaksud dalam hal ini adalah segala sesuatu yang bukan merupakan kecelakaan atau hal lain yang dipengaruhi oleh suatu kekuatan eksternal, seperti kecelakaan atau pembunuhan.
-
Kenapa tenaga medis juga berisiko mengalami duka berkomplikasi? Mereka yang terlibat dalam perawatan paliatif, misalnya, menghadapi risiko duka berkomplikasi karena sering kali terlibat secara emosional dengan pasiennya.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa penyebab kematian banyak orang di India? Kematian akibat gigitan ular adalah ancaman yang serius, terutama di negara tropis dengan populasi ular berbisa yang tinggi. Salah satunya adalah India, yang termasuk dalam daftar negara dengan angka kematian akibat gigitan ular tertinggi. Menurut Forbes, Selasa (29/10), diperkirakan 46.000 hingga 60.000 orang di India meninggal setiap tahun akibat gigitan ular, terutama karena banyaknya ular berbisa, seperti kobra, yang sering ditemui di lingkungan penduduk.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
"Salah satu faktor dimungkinkan disebabkan oleh penggunaan APD yang tidak tepat, dan tidak memenuhi standar sebagai alat pelindung diri. Di mana kita harus melindungi diri terhadap Virus Corona yang sangat infeksius ini," katanya.
Oleh karena itu, ia menilai APD harusnya dirancang sebagai penghalang virus asal Wuhan, China ini.
"APD adalah alat pelindung diri yang dirancang untuk menjadi penghalang terhadap penetrasi zat, partikel bebas, cair atau udara, dan melindungi penggunanya terhadap penyebaran infeksi. Penggunaan APD yang baik menjadi penghalang terhadap infeksi yang di hasilkan oleh virus dan bakteri terhadap tenaga kesehatan," katanya.
Kelonggaran Izin Produsen APD
Arianti Anaya juga menyatakan Kementerian Kesehatan tengah memberi kelonggaran izin terhadap produsen alat pelindung diri (APD). Sebab, sejak mewabahnya Covid-19 lonjakan peningkatan kebutuhan APD tidak hanya Indonesia tetapi di seluruh negara yang terjangkit virus corona.
"Isu kelangkaan APD ini telah mendorong banyak industri dalam negeri yang tentunya berniat baik untuk turut berpartisipasi, karena itu Kemenkes melakukan relaksasi, memberikan kemudahan perizinan alat kesehatan yang dibutuhkan dalam penanganan Covid-19 termasuk APD," kata Arianti.
Meski diberi kelonggaran, Kemenkes tetap wajib menerapkan standar. Terdapat 2 pedoman sebagai acuan bagi penanganan dan manajemen Covid-19. Satu di antaranya adalah APD dalam manajemen covid-19. Kedua adalah petunjuk teknis alat pelindung diri untuk menghadapi wabah Covid-19.
"Diharapkan standar dan pedoman ini bisa digunakan oleh tenaga kesehatan. Kami juga berharap industri bisa menggunakan pedoman ini sebagai acuan untuk membuat APD," jelas dia.
Standar izin edar, lanjut Arianti, tela diberikan terhadap beberapa industri yang telah memenuhi persyaratan dengan dibuktikan dengan uji laboratorium terhadap bahan material yang digunakan.
"Pemenuhan APD terus meningkat, tentunya kita harus melakukan untuk pendampingan terhadap industri ini," dia menandasi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kemarin agak sedikit ya, tapi ada yang meninggal ya," kata Dewan Pakar Timnas AMIN, Bambang Widjojanto
Baca SelengkapnyaPengacara menduga ada kelalaian yang dilakukan petugas jaga saat itu.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.
Baca SelengkapnyaKepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi merinci data petugas pemilu yang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan juga menyatakan bahwa ada 13.675 petugas pemilu yang tengah dirawat.
Baca SelengkapnyaMereka meninggal di saat sedang dan usai bertugas pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDari data terbarunya, ada 84 petugas pemilu yang meninggal dunia dengan rincian 71 dari unsur KPU dan 13 dari Bawaslu
Baca SelengkapnyaRSUD Pirngadi Medan tak menampik dalam proses distribusi obat mengalami keterlambatan. Namun kini obat-obatan itu telah tiba di RSUD Dr.Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti jam kerja para petugas Pemilu 2024 yang sangat berat.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mewanti, jangan sampai ada keteledoran dalam memberikan layanan kesehatan bagi petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca Selengkapnya40 jemaah Indonesia tersebut tidak meninggal di satu tempat.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan.
Baca Selengkapnya