Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tenda Cinta Para Pencari Suaka

Tenda Cinta Para Pencari Suaka Pencari Suaka di Kalideres. ©2019 Liputan6.com/Helmi Fithriansyah

Merdeka.com - Seorang pria berkulit putih, tinggi, dan rambut pirang berbincang santai dengan kami, Rabu (4/9) siang. Sosoknya cukup akrab dengan penjual makanan dan buah di seberang gedung eks kodim Kalideres, Jakarta Barat.

Pria itu berinisial B. Negara asalnya Afghanistan. Dia berkenan berbagi cerita. Namun meminta identitasnya tak diungkap. Dia menginjakkan kaki di Jakarta enam tahun lalu. Saat itu usianya masih 22 tahun.

Dari negara asalnya, B mengikuti jejak rekannya untuk datang ke Indonesia demi mencari suaka. Alasannya, negaranya sudah tidak aman lagi. Dilanda perang.

Dia kerap ditanya banyak orang tentang statusnya. Dia mengaku masih melajang. Dia hampir menikah dengan orang Indonesia saat masih tinggal di pengungsian Bogor. Namun kisah cintanya kandas karena tak mendapat restu orang tua.

Saat disinggung kebutuhan biologisnya sebagai seorang lelaki, dia berbicara dengan malu-malu. Dia mengaku tidak pernah melakukan hubungan badan selama di pengungsian.

Dia melihat, hasrat pengungsi untuk melakukan hubungan seksual tergolong rendah. Bahkan sangat jarang. Termasuk saat malam hari. Di mana suasananya gelap.

"Kalau malam biasanya hanya main game saja di telepon genggam," ungkapnya saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (4/9).

Namun dia tidak menampik ada alternatif tempat yang digunakan pengungsi untuk menyalurkan kebutuhan biologisnya. Dia mengaku pernah melihat ada pengungsi yang memanfaatkan tenda yang mereka bawa sebagai tempat memenuhi kebutuhan biologis. Itupun kalau hasrat manusiawi sudah tak terbendung lagi. Biasanya, dilakukan oleh pengungsi yang sudah berkeluarga atau sah secara perkawinan.

"Biasanya di tenda. Yang sudah suami-istri," katanya tertawa.

Menurut pengakuannya, untuk kebutuhan yang masuk ranah privasi, semua pengungsi sudah sama-sama memaklumi. Mereka sudah menganggap sebagai sesama saudara. Solidaritas itu membuat sesama pengungsi memaklumi. Termasuk urusan hubungan antara pria dan perempuan.

Dia tidak pernah mendengar atau mengetahui ada pengungsi yang menuntaskan hasrat biologisnya dengan menyambangi tempat prostitusi.

"Tidak ada seperti itu."

Di luar lokasi pengungsian, B cukup populer. Perawakannya mirip bule barat. Tidak cuma bisa berbaur, B juga dapat berbahasa Indonesia.

Saat merdeka.com tengah berbincang, sebuah mobil abu-abu berhenti di dekat tempat B berdiri. Perempuan yang mengendarai mobil tersebut memberikan sebuah jus. Perempuan tersebut bekerja di sebuah showroom mobil. Tak jauh dari lokasi pengungsian.

"Hanya seorang teman," kata B sambil tertawa.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Perjuangan Lansia Buruh Tani Bertahan Hidup, Tinggal di Gubuk Reyot dan Listrik Andalkan Tetangga
Cerita Perjuangan Lansia Buruh Tani Bertahan Hidup, Tinggal di Gubuk Reyot dan Listrik Andalkan Tetangga

Pasangan tersebut tinggal di rumah yang terbuat dari tiang kayu dan berdinding bambu dengan kondisi yang sudah rapuh.

Baca Selengkapnya
Pengungsi di Jakarta Selatan Ditampung di Posko Depan Kantor UNHCR, Polisi dan TNI Gantian Berjaga Pagi hingga Malam
Pengungsi di Jakarta Selatan Ditampung di Posko Depan Kantor UNHCR, Polisi dan TNI Gantian Berjaga Pagi hingga Malam

Pengungsi ditertibkan itu tinggal di tenda yang dikhawatirkan membahayakan diri mereka, menimbulkan penyakit, dan mengganggu ketertiban.

Baca Selengkapnya
Pasangan Lansia Hidup dengan Damai di Tengah Hutan, Rumahnya Sederhana Berdinding Bilik Bambu
Pasangan Lansia Hidup dengan Damai di Tengah Hutan, Rumahnya Sederhana Berdinding Bilik Bambu

Ada banyak cara bagi seseorang untuk hidup tenang dan bahagia. Misalnya saja seperti yang dilakukan oleh pasangan lansia di Kampung Curug.

Baca Selengkapnya
FOTO: Antisipasi Banjir Musiman, Warga Pejaten Timur Dirikan Tenda Darurat di Atas Rumah
FOTO: Antisipasi Banjir Musiman, Warga Pejaten Timur Dirikan Tenda Darurat di Atas Rumah

Mereka membangun tenda darurat tersebut karena wilayah pemukiman mereka kerap dilanda banjir hingga ketinggian 1,5 meter.

Baca Selengkapnya
Kabar Terbaru Belasan Pencari Suaka di Setiabudi Jakarta Selatan, Ada dari Sudan hingga Yaman
Kabar Terbaru Belasan Pencari Suaka di Setiabudi Jakarta Selatan, Ada dari Sudan hingga Yaman

Pencari suaka itu dibawa ke gedung Direktorat Jenderal Imigrasi untuk didata.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pasca Kebakaran 400 Rumah di Penjaringan, 1.000 Orang Mengungsi di Tenda Darurat, Keadaannya Memprihatinkan
FOTO: Pasca Kebakaran 400 Rumah di Penjaringan, 1.000 Orang Mengungsi di Tenda Darurat, Keadaannya Memprihatinkan

Sebanyak 400 hangus terbakar dan 1.000 orang dilaporkan mengungsi imbas kebakaran di Penjaringan.

Baca Selengkapnya
Miris Perkampungan Waria Kumuh, Hidup Tanpa Listrik dan Air 'Ya Make Up Harus Siang'
Miris Perkampungan Waria Kumuh, Hidup Tanpa Listrik dan Air 'Ya Make Up Harus Siang'

Di tengah-tengah masyarakat yang hidup berkecukupan, ada sebuah perkampungan dengan kondisi begitu miris.

Baca Selengkapnya
Heru Budi soal Pembongkaran Tenda Pencari Suaka: Kita Kembalikan ke Pengungsian yang Layak
Heru Budi soal Pembongkaran Tenda Pencari Suaka: Kita Kembalikan ke Pengungsian yang Layak

Heru juga ingin agar UNHCR memperhatikan kehidupan para pengungsi tersebut.

Baca Selengkapnya
Air Mata dan Sekarung Pakaian Warga Aceh untuk Pengungsi Rohingya
Air Mata dan Sekarung Pakaian Warga Aceh untuk Pengungsi Rohingya

Pengungsi Rohingya tersebut sebelumnya ditolak ditampung sementara di sejumlah tempat.

Baca Selengkapnya