Tendang Juru Parkir, Anak Anggota DPRD Wajo Dilapor ke Polisi
Merdeka.com - Sebuah video CCTV berdurasi 19 detik di mana seorang laki-laki menendang dan memukul juru parkir (jukir) bernama Suwardi viral di media sosial (medsos). Diduga pelaku penendang jukir tersebut adalah anak anggota DPRD Wajo bernama Aan Saputra Wijaya.
Kepala Kepolisian Resor Wajo, Ajun Komisaris Besar Fatur Rochman membenarkan jika video tersebut berada di wilayah hukumnya. Dia menyebut pihak korban penganiayaan pun telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Wajo.
"Iya, sudah ada laporannya. Laporan korban diwakili oleh keluarganya," katanya kepada wartawan, Selasa (31/1).
-
Bagaimana video korban tersebar? Setelah handphone selesai diperbaiki, selang beberapa hari sejumlah rekaman video syur milik korban bersama seorang pria beredar di media sosial dan menjadi viral.
-
Apa yang diklaim pelaku dalam video viralnya? Pelaku hanya mengaku-aku kerabat Mayjen TNI Rifky Nawawi,' kata dia.
-
Di mana pelaku mendapatkan video korban? 'Pada tanggal 11 Maret korban datang ke Subdit Siber Direktorat Krimsus Polda NTT untuk melakukan pengaduan. Setelah itu dilakukan penyelidikan dan ternyata tanggal 15 Maret ada kejadian lagi,' jelasnya, Rabu (3/4).
-
Siapa yang dituduh menyebarkan video ancaman tersebut? Para peneliti dari Pusat Analisis Ancaman Microsoft menyebut video itu berasal dari kelompok yang biasa menyebarkan disinformasi asal Rusia.
-
Siapa yang melaporkan kasus ini? Pembeli dan korban pengeroyokan saat saat jual beli mobil, Ahmad Paisal Siregar melaporkan penjual R Acoka ke Polres Metro Jakarta Timur karena diduga telah melakukan penipuan sekaligus penganiayaan massal.
-
Siapa yang sedang menyelidiki kasus video viral? 'Kami sudah mengidentifikasi keempat korban yang mabuk dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meniru perilaku tersebut, karena bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan,' kata Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi di Banjarmasin.
Fatur pun tak membantah sosok laki-laki yang menendang dan memukul jukir tersebut adalah anak anggota DPRD Wajo. Dia menegaskan polisi akan tetap bersikap profesional terkait kasus ini.
"Intinya, kami akan kerja profesional. Kami akan tindaklanjuti laporan korban," ujarnya.
Sementara Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Wajo, Ajun Komisaris Theodorus Echal menambahkan kejadian dalam video durasi 19 detik terjadi di depan toko Mr DIY di Jalan Andi Paggaru, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Senin (30/1). Saat itu, pria yang menendang jukir tersebut sebenarnya sedang menghadiri acara pernikahan di seberang jalan Toko Mr DIY.
"Kita masih penyelidikan. Kita akan panggil saksi-saksi dan menunggu hasil visum korban," terangnya
Sementara, anak anggota DPRD Wajo, Aan Saputra Wijaya membenarkan jika dalam video yang viral tersebu merupakan dirinya. Melalui video klarifikasinya, dirinya mengakui memukul jukir tersebut.
"Saya mengakui khilaf memukul bapak jukir. Tapi terlepas itu, bagi saya itu sangat di pakasiri' di daerah kami. Saya mohon maaf dan proses (hukum) saya tetap terima," ujarnya dalam video.
Meski mengaku salah telah melakukan pemukulan terhadap jukir, dirinya menyebut video yang beredar tersebut tidak utuh. Ia menjelaskan kronologi saat dirinya hendak menghadiri acara pernikahan yang tempatnya berada di seberang jalan tempat kejadian pemukulan.
"Mungkin sedikit kronologi yang bisa saya sampaikan bahwa video yang beredar di medsos adalah video tidak utuh seutuhnya. Mugkin kronologinya itu saya ingin menghadiri acara pernikahan di seberang toko tersebut," sebutnya.
Pada saat itu, dirinya mencoba parkir di depan Toko Mr DIY. Pada saat itu, dirinya memarkir mobilnya di depan Toko Mr DIY karena melihat sejumlah tamu undangan pernikahan juga parkir di situ.
"Saat itu saya parkir di depan Mr DIY. Nah pada saat saya parkir di depan Mr DIY, pintu kaca mobil saya diketuk oleh jukir pada saat itu, saya mengerti mungkin itu lahan parkir beliau yang saya tempati," sebutnya.
"Setelah itu saya turun mobil untuk bicara. Minta maaf bos, saya minta sedikit untuk parkir, mengingat istri saya sedang hamil dan tidak bisa jalan jauh. Nanti saya kasih biaya parkir," imbuhnya.
Sayangnya, pada saat itu Aan mengaku mendapatkan kata kasar dari Jukir. Akibatnya, dirinya dan jukir sempat cekcok.
"Teman-tean Dishub yang ada di situ sempat melerai dan saya masuk ke gedung pernikahan. Setelah itu saya kembali ke mobil dan bapak jukir meneriaki saya dengan kata kasar," sebutnya.
Karena menganggap kata-kata jukir tersebut tidak layak, dirinya pun langsung memukul dan menendang. Tindakannya tersebut, imbuh Aan, karena tidak ingin di Pakasiri'.
"Saya tidak mau di Pakasiri'," tegasnya.
Ia pun meluruskan bahwa mobil yang didorong oleh korban bukan miliknya. "Mobil saya bukan yang didorong," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aiptu J telah melaporkan tindak penganiayaan itu ke SPKT Polda Sulut.
Baca SelengkapnyaEnteng tangan, sosoknya tak segan memukul seorang tukang parkir.
Baca SelengkapnyaVideo penganiayaan yang dilakukan pria berkaus merah dan bercelana jins hitam terhadap sopir truk Crude Palm Oil (CPO) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mengejar bule yang mencekik dan memukul warga Bali.
Baca SelengkapnyaPolisi yang berusaha meloncat mobil tersebut terbawa mobil merah sejauh 500 meter.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban langsung melaporkan kasus tersebut usia viral.
Baca SelengkapnyaMirisnya, sosok tersebut bahkan diinjak hingga dipukul.
Baca SelengkapnyaKekerasan yang dilakukan oleh DI terhadap anak kandungnya MA terekam dalam rekaman CCTV di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaSekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini juga Bambang dikatakan Aries masih berada di Jakarta.
Baca Selengkapnya