Tenggak 16 butir pil penggugur kandungan, mahasiswi buang orok di kosan
Merdeka.com - TS (21), seorang mahasiswi di Samarinda, mendekam di sel tahanan Polsekta Samarinda Utara. Dia diduga membunuh bayi yang diperkirakan masih berusia 4 bulan usai meminum obat penggugur kandungan. Jasad oroknya kemudian dibuangnya ke kloset kamar kosnya di kawasan Jalan Pramuka.
Polisi lantas bergerak cepat. Selain TS, petugas juga mengamankan kekasihnya, ER (25), seorang pemuda pengangguran.
Kasus itu terbongkar Selasa (26/12) petang kemarin. Penjaga kos, Syamsul, bermaksud membersihkan kamar-kamar kos, yang sudah 5 bulan ini kosong tak berpenghuni.
-
Siapa yang membongkar toko klenik? Marcel Radhival atau yang dikenal dengan nama Pesulap Merah adalah orang yang biasa membongkar praktik perdukunan di Indonesia.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang ditemukan di tempat pembuangan? Salah satu koin yang ditemukan di tempat pembuangan ini adalah sebuah koin perak, yang dikenal sebagai 'antoninianus,' yang berasal dari tahun 255 M dan bernilai dua dinar, sebuah koin perak standar pada era Romawi.
-
Dimana aksi membersihkan sampah dilakukan? Mereka membersihkan area sekitar 400 meter dari titik awal pembersihan.
-
Apa yang ditemukan di tempat sampah? Di tempat sampah korban, ditemui banyak botol Kiranti penghilang nyeri haid dan obat vitamin pemulus kulit bermerek Bloom Collage. Kumpulan botol-botol itu terlihat berserakan di tempat sampah rumah korban, hangus bersama dengan bekas sisa-sisa pembakaran.
-
Apa yang ditemukan di tempat pembuangan sampah? Ahli menemukan empat tengkorak aneh di tempat pembuangan sampah, berlokasi di reruntuhan Iglesia Colorada, sebuah desa Inca kuno di kaki bukit Andes, Peru.
"Waktu membersihkan, ada kloset yang tersumbat. Setelah dicek benar-benar, ada orok di samping kloset. Temuan itu langsung dilaporkan ke kami," kata Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Utara, Ipda Wawan Gunawan, Rabu (27/12).
Kepolisian yang tiba di lokasi bergegas melakukan pengecekan dan mengevakuasi orok bayi yang diperkirakan berusia 4 bulan itu ke kamar jenazah RSUD AW Syachranie Samarinda. Penyelidikan pun dilakukan.
Selasa (26/12) malam, kepolisian akhirnya mengamankan TS, seorang mahasiswi yang duduk di bangku semester VIII. Dia mengakui temuan orok bayi itu adalah bayinya yang sengaja dia gugurkan.
"Dia (TS) ini takut dan malu karena sudah tidak dapat tamu bulanan sejak Agustus 2017 kemarin. Sebelumnya dia sempat berhubungan badan dengan kekasihnya, ER, salah satunya di hotel ya," ujar Wawan.
Lantaran takut menanggung malu, TS, lantas diduga berinisiatif menggugurkan kandungannya. "Beli obat (penggugur kandungan) pesan online harganya Rp 838 ribu," sebut Wawan.
TS lalu rutin meminum obat yang dia beli sejak 23 Desember 2017. Hingga akhirnya, 2 hari kemudian, bayi itu keluar dengan sendirinya saat TS buang air kecil di kamar kecil lantai 2 indekosnya.
"Keluar sendiri ke lubang kloset waktu buang air kecil. Itu kejadiannya sekitar tanggal 25 Desember 2017 kemarin ya," tambah Wawan.
Begitu bayi keluar dari rahim TS, TS lantas terus menyiramnya hingga belakangan menyumbat pipa dari lantai 2 ke lantai 1. "Kalau keterangannya ada 16 butir obat yang sudah dia minum. Pengakuan sebenarnya, TS dan kekasihnya ER ini tidak mau menggugurkan. Tapi karena malu tadi. ER juga sudah kita amankan," ungkap Wawan.
Sejoli itu kini meringkuk di penjara Polsekta Samarinda Utara. Keduanya dijerat Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan juga pidana aborsi yang diatur KUHP.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siswi SD itu malu hingga membuang bayinya di teras rumah warga. Bayi itu ditempatkan dalam kardus dengan tulisan yang akhirnya mengungkap kediaman pelaku.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi kelas 2 SMK melahirkan lalu menyembunyikan bayinya dalam koper hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKorban HL tergeletak di ruang tamu indekos dengan kondisi bersimbah darah.
Baca SelengkapnyaSaat ini jenazah bayi sudah dibawa ke RS Bhayangkara Makassar untuk dilakukan autopsi
Baca SelengkapnyaPenemuan bayi bersama surat wasiatnya ini terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan percakapan korban dengan pacarnya yang tinggal di Palembang melalui WhatsApp.
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal dunia karena obat penenang. Obat penenang itu disebut disuntikkan sendiri oleh korban ke tubuhnya
Baca SelengkapnyaAwalnya warga mengira rumah tersebut jadi penampungan TKI karena banyak perempuan hilir mudik.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui mahasiswi Prodi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik. Dia merupakan pendatang yang berasal dari Padang Utara, Padang, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaSelain telah menetapkan tersangka, Trunoyudo menyampaikan penyidik saat ini juga telah mengumpulkan berbagai macam alat bukti.
Baca SelengkapnyaPengidap hoarding disorder kerap tidak merasa jika apa yang dialaminya adalah gangguan.
Baca SelengkapnyaPacar dari siswi SMK itu juga telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Selengkapnya