Tepergok nyabu dan melawan saat diringkus, begal sadis di Balikpapan ditembak
Merdeka.com - Tim Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalimantan Timur, meringkus tiga komplotan warga Balikpapan pelaku begal sadis, SCM (24), AS (23), dan RS di Balikpapan. Dua di antaranya dilumpuhkan dengan timah panas.
Petugas awalnya meringkus SCM dan AS, Senin (29/1) kemarin, di kawasan Rapak, Balikpapan, setelah diintai hampir sebulan terakhir. Penangkapan keduanya, tidak berjalan begitu mulus.
"Dua orang itu, lagi nyabu tuh, dan melawan. Kita lumpuhkan dengan timah panas. Kalau RS, kita tangkap malam tadi, hasil pengembangan dari keterangan SCM dan AS," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Hilman, dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (30/1).
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Kapan buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
Para komplotan terduga begal ini, beraksi berpasang-pasangan. Sedikitnya, dari hasil penyelidikan dan penyidikan, para pelaku beraksi di 10 lokasi kejadian di Balikpapan.
"SCM dan AS ini, sering bawa badik dan celurit. Korbannya ibu-ibu. Di antaranya, kalau tidak serahkan kalung, dilukai. Dari PNS di Polda juga jadi korban. Ya, mereka ini tergolong sadis," ujar Hilman.
Hilman menjelaskan, penangkapan ketiga orang komplotan begal yang meresahkan warga ini, terus dikembangkan. Bukan tidak mungkin, mereka juga beraksi di Samarinda menggunakan modus yang sama, mengancam korban dan melukai dengan senjata tajam.
"Kita lagi koordinasi dengan Reskrim Samarinda. Karena mereka juga beraksi berganti-ganti pasangan," terang Hilman.
Masih diterangkan Hilman, para pelaku diketahui sudah menjadikan aktivitas begal itu, sebagai mata pencaharian, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. "Membegal itu sudah jadi pekerjaannya," tegas Hilman.
Tiga orang pelaku, kini mendekam di sel tahanan markas Polda Kalimantan Timur, di Jalan Syarifuddin Yoes, Balikpapan. Hilman memastikan, para pelaku kejahatan jalanan itu, terus diburu.
"Ya (polisi perang dengan begal). Saya tegaskan di sini, ini masih kita kembangkan. Ada 2 orang lagi terduga pelaku yang masih kita kejar," ujarnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baku tembak antara pelaku dan polisi terus terjadi saat kejar-kejaran.
Baca SelengkapnyaPelaku selalu membawa tajam saat keluar dari rumah.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaAG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca SelengkapnyaMelawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaPelaku DA dan F ditangkap di seputaran Kota Medan pada Selasa (11/6).
Baca SelengkapnyaKedua tersangka terdeteksi akan melakukan kejahatan kembali di wilayah Kandis.
Baca SelengkapnyaSejumlah senjata tajam disita polisi saat menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaDua begal di Garut babak belur diamuk massa setelah merampas tas berisi Rp125 juta. Mereka tertangkap setelah ditabrak pemotor yang sedang melintas.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaAksi para pelaku ternyata sudah diintai, dan benar saja, aksi mereka diringkus.
Baca Selengkapnya