Terbiasa dipukul, bocah Panti Asuhan Samuel anggap itu bercanda
Merdeka.com - Sebanyak 30 anak penghuni Panti Asuhan Samuel (Yayasan Kasih Sayang Bunda) diduga mengalami tindak kekerasan dan penganiayaan selama mereka menghuni panti tersebut. Lantaran kerap menerima tindak pemukulan, puluhan bocah tersebut kini menganggap bahwa aksi pukul memukul sebagai bahan bercandaan mereka.
"Bagi mereka (korban) pukul-pukulan sudah menjadi suatu bercandaan karena mereka terbiasa dipukuli," ujar salah satu pendamping para korban dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Mawar Saron, Jhonny Mazmur W Manurung, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (26/2).
Jhonny melanjutkan, hingga kini para korban masih mengalami trauma akibat tindak kekerasan dan penganiayaan yang mereka alami.
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
-
Apa saja dampak trauma pada anak? Trauma dapat menyebabkan anak mengalami berbagai masalah, seperti kecemasan, depresi, gangguan tidur, dan kesulitan berkonsentrasi.
-
Apa dampak kekerasan pada anak? Menurut American Psychological Association (APA), anak-anak yang mengalami kekerasan lebih rentan terhadap depresi, kecemasan, agresi, dan perilaku antisosial di kemudian hari.
-
Mengapa anak korban kekerasan rentan panik? Kekerasan yang dialami anak tidak hanya berdampak fisik, tetapi juga dapat menimbulkan trauma yang mendalam pada aspek psikologis mereka. Trauma ini berpotensi menyebabkan masalah mental, seperti serangan panik dan depresi, yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari anak.
-
Siapa yang sering melakukan kekerasan pada anak? Sayangnya, sering kali kekerasan ini dilakukan oleh orang-orang terdekat, termasuk orang tua mereka.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
"Trauma pasti iya. Mereka kalau lihat ayahnya (Samuel) di televisi langsung takut tapi ada juga jadi yang mau mukulin TV-nya karena kesal," papar Jhonny.
Kasus tersebut terungkap dari salah satu anak panti H (20) berhasil kabur karena tidak kuat dengan perlakuan yang kerap dia terima dari C dan Y yang biasa dipanggil ayah dan bunda oleh anak-anak asuhnya. Ironisnya, H kabur dan melaporkannya ke donatur yang biasa membantu di panti asuhan tersebut.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menuturkan setelah pihaknya mengecek lokasi panti yang pada awalnya terletak di Jalan Kelapa Gading Barat Blok AG 15, No. 1 RT 12 RW 2, Kelurahan Pakulonan Barat, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang pada Jumat (21/2), rupanya seluruh penghuni telah berpindah tempat.
"Ternyata sudah dua minggu pindah ke alamat yang baru di Sektor 6, Blok GC 10, No. 1 Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang," jelas Rikwanto.
Mengetahui hal itu, LBH Mawar Saron melaporkan kasus dugaan tindak pidana penelantaran atau diskriminasi terhadap anak di Bareskrim Mabes Polri pada 10 Februari 2014.
"Kemudian dari Bareskrim dilimpahkan ke Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada 19 Februari 2014," jelas Rikwanto.
Adapun terlapor yang dilaporkan yakni Chemy Watulinggas alias Samuel selaku pemilik panti asuhan yang diduga telah melakukan tindak penganiayaan dan kekerasan terhadap 30 anak penghuni panti. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengasuh ponpes mengaku tak tahu menahu mengapa muncul narasi AKA dibanting. Pihaknya juga sudah menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya pada orangtua korban.
Baca SelengkapnyaKebiasaan memukul merupakan suatu hal yang kerap dilakukan anak. Hal ini perlu diperhatikan dan dihindari oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPAI, Jasra Putra mengapresiasi Kepolisian Depok yang langsung mengidentifikasi dan menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaSekali anak mengalami kekerasan, hal ini akan menempel di otak mereka dan menimbulkan dampak yang tak bisa disepelekan.
Baca SelengkapnyaMengapa balita suka memukul? Temukan penyebabnya dan pelajari strategi cerdas bagi orangtua untuk mengatasi perilaku ini, agar si kecil tumbuh lebih positif!
Baca SelengkapnyaBullying dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk fisik, verbal, atau perilaku sosial yang merugikan korban.
Baca SelengkapnyaKorban dipukul dan ditendang berkali-kali oleh temannya hingga tersungkur.
Baca SelengkapnyaMembanting korban ke lantai hingga tak sadarkan diri
Baca SelengkapnyaKasus perundungan ini sudah dilaporkan orang tua korban ke pihak guru, tetapi tidak direspons.
Baca SelengkapnyaAndri menjelaskan saat ini kedua pelaku ditahan di Polres Tebo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaSelain itu, alasan keluarga sepakat damai karena orangtua pelaku dan pondok pesantren sudah datang ke rumah.
Baca SelengkapnyaKasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca Selengkapnya