Terbongkar, pria mengaku bisa bertelur bohong!
Merdeka.com - Perlahan tapi pasti, kebohongan Sinin (46) warga Penjaringan, Jakarta Utara yang mengaku bisa mengeluarkan benda mirip telur ayam terbongkar. Hal itu diketahui setelah dilakukan pemeriksaan yang dilakukan Dinas Kesehatan Jakarta di Rumah Sakit Hewan Bogor.
Kepala dokter IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Dedi mengatakan, sejak awal dirinya sudah tidak percaya pertama kali Sinin yang akrab disapa Kong Naim itu datang dan diperiksa mengenai medisnya di RSUD Koja.
"Saya dari awal udah gak percaya. Pertama megang saya udah ngira itu telur ayam. Sangat tidak mungkin secara medis ada manusia bisa mengeluarkan telur ayam dari tubuhnya, ketika saya mau pecahin dia larang karena menurutnya kalau dipecahin nanti badannya sakit," ujar Dedi ketika dihubungi merdeka.com, Selasa (18/11).
-
Hewan apa yang ditemukan telur nya? Telur ini milik burung emu pesisir, salah satu burung paling langka di dunia.
-
Dimana kejadian telur pecah terjadi? Kejadian tersebut diketahui terjadi di wilayah Indramayu, Jawa Barat.
-
Siapa yang menemukan telur? Jose Manuel Gasca, seorang paleontolog dan anggota Departemen Kristalografi dan Mineralogi di Universitas Zaragoza, menjadi orang pertama yang menemukan keberadaan telur-telur tersebut.
-
Siapa yang mengumpulkan telur? 'Masyarakat di setiap RW mengumpulkan satu butir telur. Meskipun harganya tidak begitu mahal, kandungan proteinnya yang tinggi bisa membantu menurunkan angka stunting,' ucapnya.
-
Bagaimana isi telur diketahui? Hasil CT-Scan mikro yang memproduksi gambar tiga dimensi (3D) menunjukkan isi telur, yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya serta kantung udara.
-
Kenapa hewan ovipar bertelur? Metode reproduksi ini umumnya ditemukan pada berbagai jenis hewan seperti burung, reptil, ikan, dan serangga.
Selain itu, dari awal memang pihak RSUD Koja tidak mempunyai wewenang untuk memeriksa telur tersebut. Namun karena adanya permintaan dari Sudinkes untuk diperiksa secara medis. Maka pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap Kong Naim.
"Sebenarnya kami tidak berwenang untuk melakukan pemeriksaan dia (Sinin). Tapi karena adanya permintaan dari Sudinkes maka kami lakukan pemeriksaan secara medis, hasilnya memang tidak ada gejala apa-apa," tandasnya.
Sebelumnya, Sinin sempat membuat geger warga Penjaringan, Jakarta Utara. Pria ini berkali-kali mengeluarkan benda berwarna putih seperti telur dari anusnya.
Dedi telah mengaku ada kejanggalan atas pengakuan Kong Naim. Pasalnya, tak ada bekas merah atau lecet pada duburnya. "Harusnya ada. Makanya dirawat di sini untuk kami observasi, apa benar bertelur atau tidak. Nah, dua hari ini tidak ada tanda-tanda itu," ujarnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar video yang mengklaim larangan konsumsi sayap dan leher ayam pedaging karena sudah disuntik hormon.
Baca SelengkapnyaAksi dokter gadungan bernama Susanto ini diketahui telah terjadi selama bertahun-tahun.
Baca SelengkapnyaPihak BPJS berupaya melakukan tuntutan perdata terhadap managemen rumah sakit untuk segera mengembalikan dana kerugian tersebut.
Baca SelengkapnyaPria yang juga terduga pelaku dengan inisial NY (63) langsung diamankan ke Polrestabes Semarang
Baca SelengkapnyaBayi itu diketahui merupakan hubungan antara JR dengan NJ dan akhirnya mengamankan keduanya.
Baca SelengkapnyaBenarkah filter rokok mengandung darah babi? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaWarga menduga bahwa kucing liar itu terkena rabies.
Baca SelengkapnyaPolisi terus menyelidiki kasus dugaan inses atau hubungan sedarah antara ibu dan anak di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaDokter gadungan bernama Ingwy Tirto Banyu alias Sunaryanto (39) sudah cukup banyak menangani pasien sejak buka praktik lima tahun silam .
Baca SelengkapnyaDia kebingungan setelah bayi diminta orang tua kandungnya.
Baca SelengkapnyaPria yang juga terduga pelaku langsung diamankan ke Polrestabes Semarang.
Baca SelengkapnyaSusanto mengklaim mendapatkan upah hingga Rp7,5 juta per bulan, termasuk tunjangan lain dari PT PHC Surabaya.
Baca Selengkapnya