Tercatat ada 96 gempa di Gunung Anak Krakatau hari ini
Merdeka.com - Gunung Anak Krakatau terus menunjukkan aktifitas vulkanik. Setelah kemarin menimbulkan kegempaan yang terekam oleh siesmograf sebanyak 212, hari ini mulai menurun sebanyak 96 dan berstatus Waspada atau Level Dua.
Meskipun terkendala akibat kabut, Seismograf merekam aktifitas Gunung Anak Krakatau pada tanggal 15 Februari sebanyak 96 kali gempa. Tercatat dengan rincian vulkanik dalam, sebanyak satu kali, gempa vulkanik dangkal sebanyak 90 kali, dengan hembusan sebanyak 5 Kali.
Berdasarkan hasil pemantauan di Pos Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran, Kabupaten Cinangka, Serang aktifitas Gunung yang berada di Perairan Selat Sunda masih dikatakan normal.
-
Kenapa Gunung Kelimutu berstatus waspada? Potensi ancaman bahawa Gunung Kelimutu saat ini adalah erupsi freatik dan magmatik yang menghasilkan lontaran material dalam radius 250 meter.
-
Apa yang harus dilakukan jika gunung berapi meletus? Setelah letusan terjadi, langkah-langkah yang perlu dilakukan meliputi evakuasi secepat mungkin, menghindari area yang terkena letusan, menggunakan masker untuk melindungi pernapasan, dan mengikuti petunjuk dari tim penyelamat.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
-
Mengapa superbenua vulkanik berbahaya bagi makhluk hidup? Para peneliti mengungkapkan, jika hal ini terjadi lagi maka Pangea Ultima akan menjadi super benua yang dipenuhi dengan gunung berapi dan melepaskan banyak karbon dioksida. Maka dengan adanya peristiwa itu menjadikan kondisi Pangea Ultima tidak ramah lagi bagi mamalia.
"Gunung Anak Krakatau sekarang level dua atau waspada, level dua, ujar Jumono, petugas di pos pemantau Gunung Anak Krakatau, Minggu (16/2).
Jumono juga mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan imbauan kepada setiap wisatawan yang datang, untuk tidak mendekati gunung dalam radius 1,5 Km.
Namun keadaan tersebut tidak berpengaruh kepada aktivitas nelayan maupun masyarakat yang berada di pesisir pantai.
"Masyarakat dan nelayan tidak apa-apa, karena jaraknya sangat jauh sekali," ujar Jumono.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Anak Krakatau kini berada pada status level III atau siaga.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur, kembali erupsi pada Kamis dini hari
Baca SelengkapnyaGunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim) berulang kali erupsi pada Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus siaga atau level III, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara.
Baca SelengkapnyaGunung Anak Krakatau melontarkan abu dengan tinggi kolom hingga 1.400 meter di atas puncak atau sekitar 1.557 meter di atas permukaan laut.
Baca SelengkapnyaSetelah tertidur selama 22 tahun, pada 16 April 2024 Gunung Ruang kembali erupsi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, kembal erupsi, Senin (12/2).
Baca SelengkapnyaGunung Ibu diamati secara visual dan instrumental dari pos pengamatan gunung api yang berlokasi di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Kembali Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter
Baca SelengkapnyaBadan Geologi Deteksi 19 Gempa Guguran Gunung Ruang
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III.
Baca Selengkapnya