Terdakwa Pembunuhan Taruna ATKP Makassar Bersimpuh di Kaki Ayah Korban
Merdeka.com - Muhammad Rusdi (21), eks taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar terdakwa kasus pembunuhan Aldama Putra Pongkala (19), bersimpuh di kaki Pelda Daniel Pongkala, ayah korban. Hal tersebut berlangsung dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Senin (1/7).
Terdakwa mendekati Daniel yang duduk di depan meja majelis hakim saat diberi izin oleh Suratno, ketua majelis hakim beberapa saat setelah ketuk palu tanda sidang ditutup.
Warga asal Kabupaten Maros, Sulsel itu bersimpuh di lutut Daniel seraya minta maaf atas apa yang dilakukannya terhadap Aldama, putra tunggal Daniel dan Maryati.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang menjadi tersangka perundungan? Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka. Kedua tersangka merupakan kakak kelas korban.
-
Siapa Taruni Akpol yang bersandar di pundak ayahnya? Taruni cantik tersebut tak lain bernama Qobitin Rosa.
-
Apa yang dilakukan orang tua murid ke anak Andika? Sang putra, mendapat makian dari salah satu orangtua siswa karena masalah sepele terkait mainan.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Hal ini disaksikan delapan taruna ATKP Makassar lainnya yang juga menjadi saksi dalam sidang lanjutan tersebut. Lima di antaranya adalah rekan satu angkatan korban.
Usai meminta maaf ke ayah korban yang turut disaksikan Maryati, terdakwa juga diberikan kesempatan meminta maaf ke para rekan dan juniornya yang menjadi saksi. Mereka bersalaman dan berpelukan dan persidangan kemudian selesai.
"Namanya minta maaf, kita maafkan. Tuhan saja memaafkan umatnya, apalagi kita manusia. Dia menyesali, kita maafkan," ujar Daniel.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban meninggal dunia setelah dianiaya pelaku. Diduga, penganiayaan dipicu pelaku merasa tersinggung.
Baca SelengkapnyaKorban digendong beberapa pria berpakaian seragam taruna.
Baca SelengkapnyaPelaku sebelumnya dikabarkan tidak ditahan setelah ditetapkan tersangka.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memeriksa pelaku dan mencari tahu motif di balik pembunuhan.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar rekonstruksi pembunuhan terhadap pengusaha roti Makmur (52) dan anaknya Abdillah Makmur (27) di Maros, Selasa (19/12).
Baca SelengkapnyaPembunuhan ini mencoret nama TNI AD di masyarakat. Untuk itu pelaku harus ditindak berat.
Baca SelengkapnyaSaat tersangka A tiba di lokasi, mereka bersorak dan berteriak.
Baca SelengkapnyaAdapun dalam rekaman CCTV berdurasi 21 detik itu, nampak Putu yang digendong beberapa pria berpakaian seragam taruna.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menetapkan senior tingkat II tersangka Mahasiswa STIP tewas dianiaya
Baca SelengkapnyaSekujur tubuh mahasiswa STIP tewas penuh luka bekas penganiayaan
Baca Selengkapnya"Insya Allah hadir saksi 6 kakak ipar Praka RM. Kita jemput dari Lapas di Tangerang," kata Kaotmil II-07 Jakarta.
Baca SelengkapnyaAksi pembunuhan tragis yang dilakukan oleh anak kandung tersebut terjadi di ruko di Jalan Tasan Panyi, Kelurahan Rantau Kanan, Kecamatan Tapin Utara
Baca Selengkapnya