Terdampak Banjir, Sekolah di Karawang Terpaksa Diliburkan
Merdeka.com - Banjir yang melanda 12 desa di Kecamatan Cilamaya, Karawang, tak hanya merendam rumah warga, tetapi sejumlah gedung-gedung sekolah. Dampaknya aktivitas belajar di sekolah terpaksa diliburkan, mengingat genangan mencapai 50 centimeter.
Sekolah yang kebanjiran diantaranya SDN Mekarmaya II, Mts Cilamaya, dan Madrasah Aliyah Negeri ( MAN) Cilamaya serta SMPN 1 Cilamaya.
"Selama dua hari terendam banjir, diliburkan selama banjir ," ujar Nurnaningsih, Kepala Sekolah SDN Mekarmaya II, Sabtu (11/1).
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa penyebab utama banjir? Banjir terjadi karena berbagai penyebab utama, termasuk hujan lebat, pencairan salju, badai, dan kenaikan permukaan air laut.
Banjir yang menggenangi sekolah selain adanya hujan lebat dan luapan sungai Cilamaya, juga akibat banyaknya sampah yang ada disekitar sungai yang melintas di belakang sekolah, sehingga air tersendat dan naik ke setiap ruang kelas.
"Ya hampir setiap musim hujan dipastikan tiga sekolah yang saling berdekatan terkena ini terkena banjir," jelasnya.
Bahkan saat 2017 lalu, banjir lebih besar dari sekarang hingga mencapai 1 meter. Sehingga banyak peralatan sekolah seperti buku dan mebel rusak.
Atas diliburkannya aktivitas belajar di sekolah itu, dianggap wajar dan dimaklumi para wali murid karena daerah tersebut langganan banjir. Kondisi banjir sendiri saat ini sudah mulai surut, guru dan sebagian siswa membersihkan lantai kelas yang penuh dengan lumpur.
"Hari ini masih diliburkan, karena masih proses pembersihan dari sampah dan lumpur ditambah genangan yang masih cukup tinggi di halaman sekolah," tutup Nurnaningsih.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak tujuh kecamatan teredam banjir dan satu kecamatan lainnya longsor.
Baca SelengkapnyaAnak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.
Baca SelengkapnyaPara siswa SD di Kota Padang, Sumatera Barat bahu-membahu bersama guru menjemur buku yang basah akibat banjir yang melanda sekolah mereka.
Baca SelengkapnyaSejumlah sekolah di Kabupaten Demak menerapkan pembelajaran secara daring atau online.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi musim kemarau tahun 2023 di Indonesia, puncaknya akan terjadi pada bulan Juli-Agustus.
Baca SelengkapnyaKondisi Sungai Ciliwung mengalami penyusutan drastis akibat musim kemarau yang dipengaruhi fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaBanjir di lokasi ini bukan pertama kali. Tiap hujan deras maka air akan meluap ke jalan hingga menyebabkan macet.
Baca SelengkapnyaBanjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca SelengkapnyaKondisi kali Ciliwung di musim kemarau saat ini sedang surut dan menghitam dengan banyak tumpukan sampah.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaSaat musim kemarau tinggi muka air di bagian Pintu Air Manggarai, mengalami penurunan.
Baca Selengkapnya