Terdampak Tol Serpong-Balaraja, 31 KK di Tangerang Selatan Terancam Terisolasi
Merdeka.com - Puluhan keluarga di 4 wilayah RW Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan, terancam terisolasi akibat proyek pembangunan Tol Serpong-Balaraja. Mereka khawatir tidak lagi memiliki akses jalan setelah jalan bebas hambatan itu dibangun.
Maman (68), tokoh masyarakat setempat, menerangkan bahwa terdapat sekitar 31 kepala keluarga di 4 RW Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, yang terancam terisolasi akibat pembangunan tol Serpong-Balaraja.
"Ada sekitar 31 kepala keluarga di kampung ini terancam terisolir karena tidak ada akses jalan imbas pendirian tol," ungkap Maman ditemui di Kampung Cilenggang, Serpong Rabu (31/3).
-
Bagaimana pembangunan Tol Cipularang? Pada akhirnya tahun 2003, proyek pembangunan Tol Cipularang berhasil dikerjakan dalam dua tahap. Diresmikan Megawati Proyek Tol Cipularang diprakasai oleh Presiden Megawati Soekarnoputri dalam rangka menyambut hari jadi ke-50 Konferensi Asia-Afrika (KAA) dan dikelola oleh PT. Jasa Marga. Tahap pertama diresmikan oleh Presiden Megawati pada 24 April 2004 dengan menelan biaya sebesar Rp745 miliar. Pada peresmian tahap pertama, Presiden Megawati menginginkan proyek tahap dua segera dikerjakan. Dalam pidatonya, Presiden meminta agar penyelesaian pekerjaan Cipularang Tahap II dipercepat dari jadwal yang telah ditetapkan sehubung dengan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika ke-50 yang akan berlangsung pada April 2005.'Saya minta pelaksanaan proyek ini bisa dilembur dengan secepat-cepatnya, agar cepat selesai,' ujar Presiden Megawati dalam peresmian Tol Cipularang Tahap I.Tahap kedua, selesai pada 2005 dengan biaya sebesar Rp1,6 triliun. Tol Cipularang kemudian diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2005.
-
Mengapa Tol Cipularang dibangun? Tol Cipularang adalah tol yang menghubungkan Jakarta dan Bandung agar perjalanan lebih efisien. Tol ini merupakan salah satu tol terpadat apalagi menjelang akhir pekan karena banyak warga Jakarta yang berwisata ke Bandung. Berkat adanya Tol Cipularang pula tingkat wisatawan Bandung meningkat, disebabkan jarak tempuh yang menjadi lebih dekat dan cepat.
-
Siapa yang ikut terdampak fenomena bus telolet di Tangerang? “Wah ini sih nggak bener, nggak bener bocah-bocah rame banget asli (mengejar bus telolet di jalan),“ kata pengguna jalan yang merekam ramainya anak-anak di jalan, sembari menuliskan kata meresahkan.
-
Siapa yang terdampak kesenjangan? Dampaknya dapat dirasakan oleh individu dan kelompok yang kurang beruntung, seperti penurunan kualitas hidup, ketidakadilan, perasaan terpinggirkan, dan kesulitan untuk meraih kesempatan yang sama dengan kelompok yang lebih beruntung.
-
Apa saja yang terkena dampak pembangunan Tol Jogja-Solo di Sleman? Sejumlah gedung perkantoran, bisnis, hingga gedung sekolah akan terkena dampak dari pembangunan jalan tol itu seperti gedung Polda DIY, Kampus UPN Yogyakarta, Kampus AMIKOM, hingga akses menuju Kampus Universitas Mercu Buana.
-
Bagaimana Jembatan Kaca Berendeng membantu warga Tangerang? Terakhir, jembatan ini juga cukup membantu warga Tangerang untuk bertransportasi baik dari arah Tangerang barat maupun Tangerang timur.
Untuk itu, Maman beserta warga kampung Cilenggang berharap adanya kejelasan dari pemerintah maupun pihak proyek tol terkait akses jalan yang disiapkan bagi warga.
"Rumah saya depan itu rencana jalan tol, belakang lahan pengembang (BSD). Sampai saat ini kami tidak pernah melihat site plan pembangunan tol, tentu kami khawatir akses jalan kami tertutup," kata Asep Yuyun (52) warga RT07/03 Kelurahan Cilenggang.
Muhammad Efendi (52), warga RT3/02 lainnya, juga merasakan kekhawatiran yang sama. Pasalnya batas rumahnya diapit tol dan lahan milik BSD.
"Kalau jalan tol ini jadi, di RT saya tinggal 6 rumah. Di depan, lokasi tanah BSD. Dapur rumah saya juga berbatas tanah BSD, kami khawatir nanti akses jalan kami tertutup," katanya.
Dia mengaku, sampai saat ini tidak pernah menerima sosialisasi terkait rencana pembangunan tol di area kampung mereka. "Tidak ada sosialisasi jalan sama sekali, tidak ada koordinasi sama sekali dari pihak pembangunan jalan tol. Lalu kami menyampaikan keluhan kami ke Pemkot Tangsel, juga hanya jawaban-jawaban saja. Kami ingin ada kepastian, kalau memang ada jalan. Jalanya di mana? Jangan sampai nanti kami terisolir," ungkap dia.
Selain akses jalan, Efendi juga khawatir akan adanya banjir imbas adanya pembangunan jalan tol, karena drainase di wilayahnya selama ini sangat buruk. "Kalau sekarang masih tanah dan kebun kami masih aman dari nanjir. Kalau nanti, sudah dijepit pembangunan tol, kami tidak punya drainase. Kami pasti kebanjiran," ucap dia.
Lurah Cilenggang Umar Dhani menjanjikan akses jalan warga terdampak pembangunan tol itu. Menurut dia, hal tersebut sudah pasti dipikirkan pihak pengelola jalan tol.
"Pasti dikasih jalan , pemerintah enggak begitu saja. Kasihan sama warga. Ada planning jalan. Kalau tidak ada jalan, kita musyawarah sama pihak tol untuk dibuatkan," kata dia.
Warga berharap pemerintah memberikan kepastian terkait akses jalan itu. "Kami minta jawaban kepastian dari pemerintah secara riil, secara hukum. Pengen ada penjelasan dari pihak terkait, ada kepastian hukum supaya warga yang terisolir mendapat kepastian adanya jalan," ucap Maman.
Sebelumnya, ratusan warga pemilik lahan di 4 wilayah RW, Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan, juga memprotes kebijakan sepihak panitia pengadaan tanah tol Serpong-Balaraja. Mereka merasa dirugikan karena lahan mereka yang terkena proyek itu dihargai sangat murah.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca SelengkapnyaPengoperasian Tol Serbaraja Seksi 1B ini diharapkan dapat memperkuat konektivitas antara pusat ekonomi dan kawasan perumahan di wilayah Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaWawan mengatakan, selama ini warga tersebut tinggal di kolong tol yang dari sudut kesehatan, kebersihan dan keamanan sangat kurang layak.
Baca SelengkapnyaKonstruksi Jalan Tol sepanjang 5,40 Km dengan progres telah mencapai tahap akhir penyelesaian, ditargetkan selesai dioperasikan pada Kuartal 3 2024.
Baca SelengkapnyaMeskipun berdekatan langsung, kawasan elite PIK 2 dan desa-desa di sekitarnya dipisahkan dengan tembok beton yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaWarga memanfaatkan jalan pipa. Jalan tersebut tidak terhubung dengan jalan utama PIK 2.
Baca SelengkapnyaDitumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.
Baca SelengkapnyaTol Puncak-Cianjur itu memang sudah ada petanya. Tinggal dilaksanakan saja.
Baca Selengkapnyapembangunan polder jadi sumber masalah atas kemacetan di Jalan TB Simatupang-Tanjung Barat.
Baca SelengkapnyaBak film Up, rumah ini jadi rumah satu-satunya di tengah proyek pembangunan Tol Cijago.
Baca SelengkapnyaFasilitas maupun rumah warga yang rusak akibat pembangunan itu harus segera diperbaiki atau diganti dalam waktu singkat.
Baca SelengkapnyaPemkab Bogor mengaku hanya bertugas mendata. Sementara pengalihan warga terdampak ataupun lokasi dan jalan yang terimbas itu kewenangannya Pemprov Jabar.
Baca Selengkapnya