Terdampar di Sungai Musi, tongkang muat 200 ton minyak diamankan
Merdeka.com - Jajaran Ditpolairud Polda Sumsel menemukan satu unit tongkang berisi 200 ton minyak mentah yang terdampar di Sungai Musi, tepatnya di Sungai Borang, Banyuasin, Sumsel, Senin (8/9). Petugas Polair menduga tongkang bermuatan minyak ilegal tersebut ditinggalkan pemiliknya lantaran kandas saat air dangkal.
Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Sumsel, AKBP Denny Heryadi mengungkapkan, tongkang tersebut berukuran 25x8 meter. Saat ditemukan sudah tidak dijumpai pemilik maupun tugboad yang menarik tongkang.
"Kemarin siang kami temukan tongkang berisi 200 ton minyak mentah tanpa pemilik. Dugaan sementara, minyak mentah itu ilegal," ungkap Denny, Selasa (9/9).
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Bagaimana bangkai kapal ditemukan? Para ahli telah menemukan total 10 kerajinan yang tenggelam, berasal dari Perang Dunia II hingga 3000 SM dengan menggunakan puisi tersebut.
Dijelaskannya, dari jalur yang dilintasi, minyak mentah itu akan dibawa ke Singapura. Namun, untuk pastinya, Ditpolairud Polda Sumsel akan bekordinasi dengan Dinas Perhubungan Syahbandar Palembang untuk mengetahui daftar kapal-kapal yang kerap melintas di perairan itu.
"Besar kemungkinan bakal dipindahkan ke kapal besar dan dikirim ke Singapura," kata dia.
Sambil menunggu air pasang, tongkang tersebut akan dijaga oleh enam petugas Polairut secara bergantian. "Jika kondisi sungai memungkinkan, akan kita tarik dan diamankan ke markas untuk pemeriksaan," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyidik mengungkap sumur minyak ilegal itu dimiliki dua orang, yakni TM dan AN.
Baca SelengkapnyaDua kapal pengangkut BBM tujuan Mentawai terdampar di Pantai Padang setelah terseret ombak dari kawasan Batang Harau.
Baca SelengkapnyaKapal kargo yang dinahkodai Kapten Pattahudin itu karam dan tenggelam saat hendak berlabuh di Pelabuhan Tenau Kupang.
Baca SelengkapnyaSebuah kapal LPG milik Pertamina ditemukan terdampar dan terbengkalai di pinggiran teluk Palu.
Baca SelengkapnyaLedakan disebabkan karena percikan api dari mesin penyedot minyak mentah ke bak penampungan.
Baca SelengkapnyaKapal yang memuat 40 ton beras dan 30 tabung elpiji tenggelam usai dihantam ombak saat berada di Perairan Selayar.
Baca SelengkapnyaJembatan penghubung di Perairan Sungai Lalan di Desa Sukajadi, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, ambruk usai dihantam tongkang batubara.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini menyebabkan lima orang tewas, tujuh luka ringan, dan satu berat.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu mengakibatkan sebagian dari 16 ton beras buloh terendam air.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, dua orang pelaku ditangkap, salah satunya merupakan seorang wanita.
Baca SelengkapnyaPolda Jambi akan terus mengawal sudah sejauh mana pemeriksaan yang dilakukan oleh Polres Batanghari.
Baca SelengkapnyaAwak kapal diduga gagal melakukan semua tindakan pencegahan kebocoran minyak.
Baca Selengkapnya