Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terduga bandar narkoba ditembak mati polisi, keluarga lapor Propam

Terduga bandar narkoba ditembak mati polisi, keluarga lapor Propam Ilustrasi Garis Polisi. ©2015 merdeka.com/afif

Merdeka.com - Tak terima suaminya ditembak mati dengan cara sadis, Esti Novitasari (31) melaporkan salah satu petinggi Polres Ogan Komering Ulu (OKU) Timur ke Bid Propam Polda Sumsel. Pelapor berharap polisi tidak melakukan aksi sewenang-wenang tanpa ditemukan bukti akurat.

Korban bernama Apriansyah (39) yang beralamat di Desa Karsa Jaya, Kecamatan Belitang Jaya, OKU Timur. Dia diketahui keluarga sudah berada di kamar mayat rumah sakit setempat setelah postingan seseorang di media sosial, Jumat (12/10) malam.

"Kakak saya pertama kali tahu, bukan dari polisi, kami ke kamar mayat dan membawa jenazah suami saya ke rumah untuk dimakamkan," ungkap Esti saat melapor ke Bid Propam Polda Sumsel, Rabu (17/10).

Kecurigaan keluarga muncul ketika hendak memandikan jenazah. Keluarga melihat bekas lobang yang diduga akibat tembakan di tubuhnya. Total ada sembilan peluru yang bersarang.

Dengan rincian, dua lobang di dada kiri dan kanan, satu lobang di ulu hati, dua lobang di perut kiri dan kanan, dua lobang di paha kiri dan kanan, pergelangan tangan kiri, serta satu lobang di punggung.

"Waktu kami balikkan badannya, ada sebutir peluru yang jatuh. Ternyata, peluru itu berasal dari tembakan di punggung yang belum dikeluarkan," ujarnya.

Merasa tidak beres, keluarga mendatangi Polres OKU Timur untuk mencari tahu penyebab kematian korban. Barulah dijelaskan polisi bahwa korban ditembak saat razia di Jalan Belitang-Martapura, OKU Timur, beberapa jam sebelum beredar di medsos.

"Kata polisi, suami saya bandar narkoba, melarikan diri waktu razia jadi ditembak. Tapi heran, kenapa keluarga tidak diberitahu, malah kami yang bawa dari kamar mayat. Waktu pemakaman tidak ada polisi yang datang, kami tahu penyebabnya karena sengaja datang ke polres," kata dia.

Robinson (47) menyesalkan dugaan arogansi polisi terhadap adiknya itu. Dia meragukan kronologis kejadian dan menduga adanya unsur kesengajaan dalam penembakan itu.

"Kalau memang adik saya lari pasti cuma dilumpuhkan, ditembak di kaki. Ini malah tidak ada tembakan di kaki, tembakannya ada sembilan lobang, sasarannya pas di dua puting dada, di ulu hati, terus di perut kiri kanan, paha depan kiri kanan, ada di punggung satu," terangnya.

"Melihat dari tembakannya seperti itu, adik saya itu ditembak dari jarak dekat dan posisinya terlentang. Kayaknya sengaja dibunuh bukan untuk dilumpuhkan," sambungnya.

Dari keterangan polisi, kata dia, korban dirazia saat mengendarai mobil Chevrolet jenis Spin LTZ warna putih dengan nomor polisi B 2706 TF dari arah Martapura menuju Belitang. Lalu, korban menghubungi seseorang melalui telepon.

Begitu korban menelpon, polisi mengaku mendapatkan sabu dari dalam mobilnya. Lalu, Apriansyah melarikan diri sambil menembak petugas menggunakan pistol rakitan. Akhirnya polisi melumpuhkan Apriansyah hingga tewas.

"Dia dituduh bandar narkoba, padahal dia cuma penjaga malam di pasar dan hotel. Kami tahu persis adik saya gimana, dia bukan buronan, bukan DPO, tidak pernah ada kasus atau apa, tiba-tiba dibilang bandar narkoba," kata Robinson.

"Karena itu kami melaporkan salah satu petinggi di Polres OKU Timur yang memimpin razia, termasuk anggota yang ikut dan menembaknya, satu proyektil jadi alat bukti. Cara seperti ini sangat sadis, tidak ada bukti jelas langsung menembak mati segala," tutupnya.

Sementara itu, Kapolres OKU Timur AKBP Erlin Tangjaya tidak mempersoalkan pihak keluarga yang melaporkan kejadian itu ke propam. Erlin menyebut anak buahnya telah melakukan tindakan sesuai SOP dan berdasarkan temuan di lapangan.

"Silakan saja, tidak ada masalah dilaporkan. Yang jelas sesuai SOP dan ada alasan kenapa anggota melakukan tindakan tegas," kata Erlin saat dikonfirmasi.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Tembak Polisi, DPR: Pelaku Harus Dihukum Berat, Bongkar Latar Belakang Motif!
Polisi Tembak Polisi, DPR: Pelaku Harus Dihukum Berat, Bongkar Latar Belakang Motif!

"Kasus ini sangat memprihatinkan, korban tewas sia-sia karena perilaku oknum yang brutal," kata Habiburokhman.

Baca Selengkapnya
Tak Ada Ampun, Begini Perintah Tegas Kapolri soal Kasus Polisi Tembak Mati Polisi di Polres Solok Selatan
Tak Ada Ampun, Begini Perintah Tegas Kapolri soal Kasus Polisi Tembak Mati Polisi di Polres Solok Selatan

Pelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.

Baca Selengkapnya
Mabes Polri Asistensi Penanganan Kasus AKP Dadang Iskandar Tembak Polisi di Solok Selatan
Mabes Polri Asistensi Penanganan Kasus AKP Dadang Iskandar Tembak Polisi di Solok Selatan

Mabes Polri tetap sepenuhnya menyerahkan penanganan kasus polisi tembak polisi itu ke Polda Sumatera Barat (Sumbar).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kompolnas Ungkap AKP Dadang Tembaki Rumah Dinas Kapolres Usai Bunuh AKP Ulil
VIDEO: Kompolnas Ungkap AKP Dadang Tembaki Rumah Dinas Kapolres Usai Bunuh AKP Ulil

AKP Dadang Iskandar sempat mengancam personel polisi sesaat sebelum menembak rumah dinas Kapolres Solok Selatan

Baca Selengkapnya
VIDEO: Fakta Terbaru Kasat Reskrim Solok Selatan Ditembak Kabag Ops Lagi Usut Proyek Tambang Ilegal
VIDEO: Fakta Terbaru Kasat Reskrim Solok Selatan Ditembak Kabag Ops Lagi Usut Proyek Tambang Ilegal

Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono menjelaskan Polres Solok Selatan sedang menyelidiki pengerjaan tambang diduga ilegal jenis galian C

Baca Selengkapnya
Fakta Baru: AKP Dadang Tembak AKP Ryanto dari Jarak Dekat, Rumah Dinas Kapolres juga Ditembaki
Fakta Baru: AKP Dadang Tembak AKP Ryanto dari Jarak Dekat, Rumah Dinas Kapolres juga Ditembaki

Ketua Harian Kompolnas Irjen Pol (purn) Arief Wicaksono Sudiutomo membeberkan sejumlah fakta kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Polisi Tembak Polisi di Kantor Polres Solok, Kronologi Diduga Soal Tambang Ilegal
VIDEO: Polisi Tembak Polisi di Kantor Polres Solok, Kronologi Diduga Soal Tambang Ilegal

Adapun kronologi penembakan dua perwira ini diduga akibat proyek tambang ilegal

Baca Selengkapnya
Kompolnas Ungkap Kondisi AKP Dadang Usai Tembak Mati Rekan Polisi: Kemarin Tidak Mau Makan, Sekarang Sudah Normal
Kompolnas Ungkap Kondisi AKP Dadang Usai Tembak Mati Rekan Polisi: Kemarin Tidak Mau Makan, Sekarang Sudah Normal

Kompolnas mengatakan, penyidikan yang dilakukan Polda Sumbar sudah berjalan sesuai prosedur yang berlaku.

Baca Selengkapnya
Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan, Komisi III DPR Minta Polri Awasi Ketat Pemakaian Senpi
Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan, Komisi III DPR Minta Polri Awasi Ketat Pemakaian Senpi

Menurut Nasir, kasus tersebut juga menjadi peringatan bagi institusi kepolisian untuk berbenah diri.

Baca Selengkapnya
Polri Pecat Kabagops Solok Selatan AKP Dadang Iskandar Buntut Penembakan AKP Ulil!
Polri Pecat Kabagops Solok Selatan AKP Dadang Iskandar Buntut Penembakan AKP Ulil!

AKP Dadang Iskandar terbukti bersalah dan melakukan perbuatan tercela dalam kasus polisi tembak polisi.

Baca Selengkapnya
Tembak Mati Kasat Reskrim, Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar Bakal Dipecat
Tembak Mati Kasat Reskrim, Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar Bakal Dipecat

Sanksi tegas itu diberikan menyusul aksi AKP Dadang menembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Riyanto Anshari hingga meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Reaksi Prabowo S, Kapolda Sumbar Emosi Sebut Tak Manusiawi Polisi Tembak Polisi
VIDEO: Reaksi Prabowo S, Kapolda Sumbar Emosi Sebut Tak Manusiawi Polisi Tembak Polisi

AKP Ryanto Ulil Anshar ditembak di parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) dini hari.

Baca Selengkapnya