Terduga pelaku bom Pasuruan mantan narapidana kasus terorisme bom sepeda Kalimalang
Merdeka.com - Polda Jawa Timur menyebut terduga pelaku bom di Pasuruan yakni Ahmad Abdul Robbani alias Abu Ali alias Anwardi merupakan mantan narapidana teroris (napiter). Anwardi dulu ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang lantaran menjadi pelaku bom sepeda Kalimalang pada tahun 2010. Dia bebas dari penjara pada 2015.
Tiga tahun setelah keluar dari penjara, Anwardi diketahui menikah dengan istrinya kini yaitu seorang janda di Bangil, Pasuruan. Saat ini istrinya telah ditangkap oleh petugas sebelum sempat kabur seperti Anwardi.
"Yang jelas dia bekas napiter, sudah keluar kurang lebih 3 tahun dan menikahi janda bangil ini. Dari pernikahannya, dia punya satu anak yang jadi korban," ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin usai menjenguk anak terduga pelaku di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. Seperti dilansir Antara, Jumat (6/7).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Kenapa pelaku penganiayaan dibebaskan? Dengan potongan video selanjutnya korban yang masih bocah sempat menangis setelah kepalanya dipukul dengan botol.'Meskipun Om aing jenderal aing tak pernah minta tolong ke om aing nu jenderal. Sok searching di google maneh, Mayjen Rifki Nawawi. Apakah aing pernah minta tolong, gak pernah,' ujar si remaja dalam video.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Dimana penjara ditemukan? Arkeolog mengumumkan penemuan penjara dalam toko roti di reruntuhan kota kuno Pompeii di Italia.
-
Mengapa pria itu dipenjara? Dalam persidangan di Thessaloniki, pria tersebut mengaku tidak bisa menjelaskan perilakunya yang membuatnya merasa sangat malu.
Pelaku menggunakan KTP dengan tiga identitas yang semua palsu. Machfud bersyukur bom tersebut meledak sendiri sebelum diledakkan pelaku.
"Kita tidak tahu yang jelas dia bawa tas hitam ransel ngelemparin masa sudah berkerumun, semacam bondet saja bom ikan. Karena tidak ada isinya apa-apa seperti petasan, hanya nakutin saja. Ada empat kali ledakan.
Kapolda juga meyakini, pelaku masih berkaitan dengan pelaku serangkaian aksi teror lain di Surabaya beberapa waktu lalu.
"Ya masih muter muter di situ saja. Dia juga bersahabat pelaku di medan perampoka. Masih berkaitan dengan aksi di seputran Depok," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saksi warga dan pelaku N karena mengalami luka-luka langsung dibawa ke Rumah Sakit Mitra Husada.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka ditahan di Rutan Jambe selama 20 hari ke depan.
Baca SelengkapnyaMantan Wali Kota Blitar, Samanhudi Anwar tak kapok dipenjara. Belum lama bebas, kini ia masuk bui lagi.
Baca SelengkapnyaSaat keluar dari Lapas Salemba, Munarman tampak mengenakan kemeja putih.
Baca SelengkapnyaVideo penangkapan hingga wajah sang pelaku pun belakangan beredar luas di media sosial. Tampang sang pelaku lantas menjadi sorotan publik.
Baca SelengkapnyaMunarman terbukti melanggar Pasal 13 huruf c Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Baca SelengkapnyaPengadilan Negeri Surabaya awalnya memvonis kedua polisi tersebut dengan hukuman bebas.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca Selengkapnya